Chapter 22 || Family?

11K 834 9
                                    

Jan lup ajk tmn klian nongkrong disini:)

Pollow sosmed gw jg:"

Pi riding:!

Mobil yang dikendarai Dara sampai di pekarangan rumahnya. Ia mengerutkan kening ketika melihat mobil lain juga terdapat di sana.

"Pak!" panggil Dara pada Pak Satpam. "Itu mobil siapa ya, Pak?"

"Oh itu mobil Tuan Besar, Non."

"Mommy Daddy pulang?" gumam Dara pada dirinya sendiri. Namun, masih bisa didengar oleh Pak Satpam.

"Sepertinya iya, Non. Tadi Tuan sama Nyonya besar datang bawa koper."

Dara tersenyum. "Oke makasih, Pak."

"Siap, Kalo gitu saya balik lagi ya, Neng."

Dara berjalan pelan memasuki rumah. Masih sama, seperti tidak ada kehidupan.

Mencoba tidak peduli, Dara bertingkah seperti biasanya. "Dara pulang."

Saat Dara hendak menaiki tangga, suara di belakangnya menginterupsi pergerakannya.

"Kamu!"

Abai, Dara Melanjutkan langkahnya lagi.

"Heh! Kamu budek ya!"

Dara membalikkan badan, menatap Destro—daddy Dara—di bawah sana. "Saya?"

"Mohon maaf, Nama saya Dara bukan 'kamu'."

Daddy Dara mengangkat bahunya. "Kamu pikir saya mau nyebut nama anak gak berguna seperti kamu?"

"DIA BERGUNA KOK, MAS." Suara sang Isabel—sang mommy—menyahut dari dalam kamar. "BUKTINYA KITA KAYA, DAN BISA KERJA KELILING NEGERI BERKAT TUNANGANNYA ITU."

"Kalian pikir saya peduli?" acuh Dara. Ia membalikkan badannya hendak pergi menuju kamar. Tapu sebelum itu, Ia menghentikan langkahnya. "Meskipun saya tidak berguna, kalian tidak berhak men-judge saya. Saya bukan Dira yang selalu kalian didik. So, jangan salahkan saya jika saya tidak berguna, karna saya tumbuh tanpa didikan."

"Satu lagi. Kalian pikir saya bakal diem liat kalian manfaain Kairi? Haha No! Jangan salahkan saya juga, jika sewaktu-waktu kontrak kerja kalian batal. Permisi!"

Kali ini, Dara benar-benar meninggalkan Destro, dan pergi menuju kamarnya. Ia menutup pintu dengan keras, tak lupa lalu mengunci.

"Sial!" geram Destro.

Bukan apa, keputusan kontrak kerja sama perusahan, antara perusahaannya dan perusahaan Xendrick berada di tangan Dara.
Dara berhak memberhentikan kontrak kerja itu kapanpun dan dimanapun.

•••••

Dara bersandar pada pintu kamar yang tertutup. Tak mudah baginya untuk bertingkah seperti tadi. Namun ia harus kuat, agar pasangan suami istri itu tidak bertindak semena-mena padanya.

Mungkin mereka memang orangtua kandung Dara. Tapi kenapa, tapi kenapa tingkah mereka seperti orangtua tiri?

Mereka sangat kejam, mereka jahat, mereka tidak pernah membuat Dara bahagia, mereka hanya tau memberi luka pada hati Dara. Mereka tidak pernah mau mengerti perasaan Dara, mereka hanya mementingkan Dira, Dira, dan Dira.

Perlahan tubuh Dara meluruh dengan bahu yang bergetar, Ia menyembunyikan wajahnya pada kedua tumpuan tangan yang dilipatnya.

Dara ingin, Dara ingin seperti Dira, selalu dapat kasih sayang dari Destro dan Isabel, selalu dibawa ketika mereka akan pergi, kalau Dira salah ditegur.

Cold & Sweet Fiance [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang