Chapter 3 || Challenge

34.3K 2.3K 268
                                    

Bagian trkhir mngndng kiss scene
Bagi yng g suka slhkan skip.

Happy Reading
---------_

Kairi sedang berkumpul bersama teman basketnya yang sedang bergosip ria. Bukan cuma kaum hawa yang bisa gosip kaum adam pun bisa.

Kairi hanya menjadi pendengar yang baik. Wajah tampan itu selalu menampilkan muka datar.

Drtt..
Drtt...

Getaran ponsel di saku celana, membuat Kairi mau tak mau menganggkatnya.

My Koala🐨 is calling..

Kairi tersenyum tipis. Rupanya tunangannya yang menelfon.

"Hall--"

"Kamu dimana sihh?!!"

"Ekhem.. Gak baik motong pembicaraan orang."

"Hehe peace sayang."

Kairi menghela nafas. "Kenapa?"

"Ahh iya. Jadi lupa kan."

Ada jeda di sana.

"Kamu kemana aja sihh?! Kamu tau gak, aku nungguin kamu di mobil sampe lumutan. Eh kamunya gak dateng-dateng. Tau ah aku ngambek!"

Tut--tut

Kairi terkekeh geli. Ah tunangannya itu sungguh sangat menggemaskan. Ingin rasanya Kairi menggigit pipi cubby hingga terkelupas dari tulangnya.

Oke-oke itu terlalu sadis.

Teman-temannya yang sedari tadi bergosip, menatap cengo pada Kairi yang terkekeh.

"Lo bisa ketawa Kai?"

Seakan tersadar bahwa di sini bukan hanya ada dirinya, Kairi menampilkan wajah datarnya kembali, mendengar celutukan teman basketnya.

"Ajigile. Si Kairi bisa ketawa juga borr," Heboh teman basketnya yang Lain.

"Gue kira dia punya satu ekspresi."

"Akhirnya tembok ketawa juga."

"Astagfirullah, otak gue mikirnya tembok yang ketawa anjir."

"Pangling gue bang."

Dan banyak lagi sahut sahutan dari anak basket yang lain.

Kecuali Satya yang sedari tadi hanya diam. Dia tau kenapa Kairi bisa tertawa, atau menampilkan ekspresi selain muka tembok. Siapa lagi penyebabnya kalau bukan, Dara.

Kairi bangkit, mengambil tasnya lalu memakainya di bahu kanan. "Cabut."

Dia melenggang pergi. Para pemain basket hanya menggelengkan kepala, Kenapa Kairi tidak pernah bicara lewat dari 5 kata?

Hanya pada Daralah dia menunjukan sisi hangatnya.

"Marah hm?"

Tanya Kairi. Ketika telah duduk di kursi kemudi.

Dara memalingkan wajahnya ke jendela, dengan tangan yang bersidekap serta bibir yang mengerucut.

Kairi terkekeh, tangannya tergerak untuk mengacak Puncak rambut Dara. "Udah ah jangan marah."

"Sorry, Sayang. Tadi kumpul basket dulu." Kairi melajukan mobilnya keluar area sekolah.

Dara diam, tak menyahuti perkataan Kairi. "Jangan ngambek lama-lama ya. Kamu jadi makin gemesh, pen tak cabik cabik."

Cold & Sweet Fiance [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang