i. akhir yang menjadi awal

29K 1.8K 67
                                    

"Aku belum siap,"

kata Wisnu, yang seharusnya, menjadi suami Elijah.

Jika Elijah putri duyung, saat ini dia pasti sudah mengumpulkan mutiara yang bisa menjamin hidup anak cucunya sepuluh tahun ke depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika Elijah putri duyung, saat ini dia pasti sudah mengumpulkan mutiara yang bisa menjamin hidup anak cucunya sepuluh tahun ke depan. Sejak kecil, sebagai anak perempuan pertama dengan dua adik laki-laki yang orang tuanya sibuk bekerja, Elijah adalah perempuan yang kuat—tentu, tidak dalam makna harfiah, meski Elijah memang bisa mengangkat galon sendiri. Bahkan jika ada kata yang bisa menggambarkan sesuatu yang maknanya lebih dari kuat, itulah Elijah. Akan tetapi, saat ini, satu-satunya hal yang bisa dia lakukan adalah menjelma menjadi lambang setiap dari mereka yang lemah—menurut masyarakat—yaitu menangis.

Bahkan ketika berpamitan pada orang tuanya yang tengah menanggung malu karena harus menelepon para kerabat berulang kali untuk meminta maaf padahal mereka tidak salah apa-apa, bahkan ketika menggeret koper kecilnya keluar dari pagar rumah, bahkan ketika masuk ke dalam taksi, bahkan ketika dia sudah duduk di dalam pesawat saat ini. Jika saja dia tidak memesan kursi bisnis, semua orang dalam pesawat pasti akan memandang dengan heran ke arahnya.

Hal apa kiranya yang akan membuat perempuan yang tak lagi muda macam Elijah menangis dengan suara tertahan sampai wajahnya bengkak di dalam pesawat?

Hal ini, kejadiannya kemarin dan semua berlangsung dengan sangat cepat. Secepat air mata pertama menetes di mata Elijah begitu Wisnu meninggalkannya di dalam mobil. Wisnu, manusia dengan nama Dewa yang dalam ajaran salah satu kepercayaan dikatakan sebagai Dewa pemelihara yang tentu diharuskan memelihara dan menjaga segala ciptaan, ternyata gagal dalam menjaga janjinya sendiri. Wisnu, adalah calon suami Elijah. Mantan-calon-suami Elijah. Sebab dengan satu kalimat, lelaki itu memutuskan segala janjinya pada Elijah. Yang bagi Elijah, sangat tak masuk di akal. Karena ini bukan hanya tentang Wisnu yang memutus hubungan dengannya, ini tentang bagaimana caranya mengatakan pada seluruh kerabat yang sudah menerima kertas undangan kalau pernikahan mereka dibatalkan, atau sebelumnya, bagaimana Elijah harus menjelaskan pada orang tuanya kalau lelaki kesukaan ibunya itu baru saja membatalkan pernikahan mereka, atau, ini hanya tentang bagaimana Elijah nantinya harus menyusun kembali dirinya yang telah hancur.

Alasan Wisnu sederhana, bahkan terlalu sederhana untuk dapat Elijah protes atau pertanyakan.

"Aku rasa kita nggak bisa lanjut lebih jauh, Liyah."

Elijah yang saat itu baru saja menutup teleponnya dengan pihak katering tentu tidak menganggap serius apa yang dikatakan Wisnu. Lebih jauh bagaimana maksudnya? Jelas-jelas mereka sudah berada di titik paling jauh. Makanya, alih-alih menanggapi lelaki itu, Elijah menyalakan mobilnya. "Mobilmu disimpen di mana? Mau aku anter ke mana?"

"Elijah."

Kali ini Elijah berhenti. Wisnu hanya akan memanggil nama depannya dengan lengkap ketika lelaki itu sedang serius. "Apa lagi, Nu? Kenapa lagi sekarang? Hm?"

out of the blueprintTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang