prolog.

16 5 2
                                    

srekkk!!!

happy anniversary theooo.” ternyata yang menutup mata theo barusan adalah pacarnya, deara sabumi.

theo tersenyum getir, deara duduk disampingnya. “happy anniversary juga ya.”

“sebentar.” deara mengambil sesuatu dari tasnya.

theo tak meliriknya ataupun ingin tahu apa yang deara ambil.

“gue minta maaf, kita putus ya.”

tubuh deara seakan-akan terhenti. tangannya yang hendak mengambil barang yang akan dihadiahkan untuk theo membeku seketika. ia menerjapkan matanya tak percaya.

“k—kok? kenapa?.”

“gue ... udah ngerasa nggak cocok sama lo.” ucap theo.

deara memasukkan kembali hadiah itu dan menenteng tas-nya lalu berdiri. gadis itu tersenyum.

“ah, gue nggak cocok sama lo ya? akhirnya lo sadar kalo gue itu serba kekurangan dari segi apapun. gue emang nggak pantes buat lo.”

“enggak git—

“—yah, gue minta maaf kalau selama ini gue malu-maluin lo. semoga lo dapet yang lebih baik daripada gue.”

“makasih, gue pamit.”

deara merebahkan kepalanya dimeja dan menatap kue tart yang ia buat dengan susah payah.

happy anniversary theo-nya gue.

yeah, happy anniversary dude.” ia menyentuh krim diatas tart itu menggunakan telunjuknya kemudian ia menjilatnya.

sweet. painful.” deara menenggelamkan kepalanya diantara kedua tangannya.

“deara? what happen?.” tanya nara yang mendekati deara diujung meja sana.

“putus. gue putus sama theo.”

WHATTT?!!!.” nara berteriak refleks.

“nggak usah berisik. boleh minta tolong nggak?.”

nara menoleh. “maaf, apaan?.”

“buang tart ini.”

B U M I

hai! jangan lupa selalu tinggalkan jejak dengan vomment ya! ramaikan kolom komentar dan share cerita ini ke teman kalian yaa, see you.

bumi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang