TigaDelapan

439 14 4
                                    

Nraxa memandang langit kota dengan pandangan kosong

Hati dan perasaannya seperti sedang tidak sejalan yang membuatnya tak karuan,entah apa penyebabnya

Dering ponsel menghentikan lamunannya,dengan segera ia mengangkat panggilan tersebut

"Apa",tanya nya cuek

"Lo dimana?"

"Apart"

"Gue kesana sekarang,gue mau bilang sesuatu"

Tanpa menjawab,Nraxa langsung memutuskan sepihak panggilan telponnya

Ia melangkah kedalam untuk beristirahat,cuaca indah malam ini tak cukup membuat pusing dikepalanya mereda

Beberapa menit setelah itu,bel apartemennya berbunyi menandakan ada seseorang diluar sana

"Dah nyampe tu orang",ucapnya yang langsung berdiri membukakan pintu

"Rasha?"

Rasha tersenyum manis sambil menyodorkan sebuah kantong plastik yang Nraxa tak tau isinya apa

"Martabak",ucap Rasha menyadari kebingungan Nraxa

Nraxa mengangguk dan tersenyum," Masuk Sha",ucapnya

Keduanya langsung menuju sofa untuk menikmati martabak

"Aku ambilin minum dulu Sha"

Nraxa melangkah menuju dapur,ia bertambah kalut sekarang,kenapa Rasha tiba-tiba datang ke apartemen nya sementara Maxien juga menuju kemari?apa yang akan terjadi nanti?

Ia kembali dibarengi dengan bunyi bel yang kembali terdengar

"Tamu tuh Xa",ucap Rasha

Nraxa mengangguk,"Si Maxien"

Mendengar itu,wajah Rasha langsung berubah datar tapi dengan sedikit rasa takut

Nraxa langsung membuka pintu dan kembali dengan membawa Maxien

"Rasha?",kaget Maxien

Rasha cuek saja,tak mengindahkan ucapan Maxien yang juga masih menatapnya

"Dia baru aja sampe,jadi lo mau ngapain kesini?",tanya Nraxa tak mood

"Ada yang harus gue obrolin,tapi ga disini"

...

Rooftop apartement menjadi pilihan mereka berdua saat ini

Namun sudah berjalan beberapa menit,tak ada suara yang terdengar,hanya hembusan angin yang secara beraturan menerpa telinga mereka

"Gue ga mau ngundur waktu lagi Xa",ucap Maxien akhirnya

Nraxa menoleh dan memerhatikan Maxien,"Apa maksud lo?"

"Gue ga mau gue terus berlarut2 dalam perasaan antah betantah ini,gue akui gue masih sayang sama Rasha,eh enggak,gue sangat sangat sangat sayang sama dia.Bahkan gak sedikitpun rasa ini berkurang,yang ada makin bertambah

Tapi gue tau,gue bukan tipe yang bakal di idam in cewek2,gue ga good looking,ga pinter,ga ada bakat,cuma cowok cupu yang mengharapkan hati bidadari,dan gue rasa itu konyol banget",Maxien tertawa hambar sambil menyeka air mata yang sudah berada di pinggir matanya agar tak jatuh

"Lo yang dia suka Xa,cuma lo",lanjutnya

Bugh

Sebuah hantaman keras Maxien rasakan mendarat di pipinya,sakit sebenarnya,tapi ia masih tertawa hambar

"Ayo lakuin lagi Xa,pukul gue semau lo,nanti kalo udah lemah,lo bisa buang gue kebawah"

Bugh

Lagi2 tinjuan mendarat padanya,tapi kali ini di perut membuat Maxien mengaduh kesakitan

Bugh bugh bugh

Kali ini tak lagi berupa pukulan sekali,tapi tinjuan bertubi-tubi yang Nraxa layangkan ke seluruh tubuh Maxien yang membuat pria itu terkulai lemas di lantai

"Sekarang waktunya gue buang lo kebawah",ucap Nraxa

Ia mengangkat tubuh Maxien yang tak berdaya itu,namun berhenti dan langsung memeluk Maxien erat

"Gue udah janji bantu lo dan Rasha,dan gue gaakan khianatin itu",ujar Nraxa dengan pandangan kosong

"Jangan sakitin hati Rasha Xa,dia cuma cinta lo",rintih Maxien yang masih tak berdaya didalam rangkulan Nraxa

Nraxa melepaskan rangkulannya dan mendorong kasar tubuh Maxien

"Terus aja diem,terus aja ngalah sampai diri lo dikuasai orang lain",muak Nraxa dan berjalan menjauh

"Oke",ucap Maxien membuat Nraxa menghentikan langkahnya

"Oke gue akan terus berjuang buat Rasha,tapi sekarang bantu gue baikan sama dia"

Nraxa sedikit terkejut,kemudian tersenyum kecil dan menganguk

...

"Sha",panggil Nraxa saat keduanya baru saja masuk kedalam apartement Nraxa

Rasha menoleh,hanya pada Nraxa,ia enggan menoleh kearah Maxien karna takut dan kesal

"Lo belum buru-buru pulang kan?"

"Enggak,kenapa?"

"Maxien mau ngomong sama lo"

Rasha sedikit risih mendengarnya,ia melepaskan pandangan dari keduanya dan tampak tak nyaman

Maxien yang diberi kode oleh Nraxa pun langsung mengangguk dan berjalan kearah Rasha

Rasha menghindar ketika Maxien baru saja berlutut didepannya,namun Maxien langsung menahannya

"Gue cuma mau minta maaf atas segalanya",Maxien menunduk dan kembali menatap Rasha

"Gue emang suka sama lo,tapi kali ini gue bakal mencintai lo secara wajar,gak kayak kemaren"

Rasha hanya diam,sedetik kemudian ia menatap kearah Nraxa yang hanya mengangguk

"Gue mohon maafin gue Sha",pinta Maxien memelas

Rasha nampak menimang kemudian menatap lagi kearah Nraxa yang hanya memandangnya datar

"Lo maafin gue kan?"

Rasha tampak ragu,kemudian dengan perlahan menganggukkan kepalanya

Senyum Maxien mengembang begitu saja,ia bersorak kegirangan membuat Nraxa dan Rasha yang awalnya kaget pun jadi tersenyum

"Makasii Shaaaa,makasi Xaaa",pekik Maxien seperti orang gila,membuat tawa Nraxa dan Rasha meledak

...

Cowok CupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang