DelapanBelas

542 30 3
                                    

Kelas cukup sepi,ternyata perkiraannya kalau guru sudah masuk salah

Ia melangkahkan kaki menuju sebuah meja berisikan seorang gadis disana

Rasha.Gadis itu sedang membaca buku yang ia taro dimeja

'Mungkin sekarang waktunya gue buat bantu Maxien',ujarnya dalam hati

"Sha?",panggil Nraxa membuat Rasha menoleh

"Eh Xa?kenapa?"

"Gapapa,gue boleh duduk sini"

"Boleh",ujar Rasha tersenyum ramah

Nraxa duduk,kemudian memikirkan topik apa yang kira2 bisa dibahas,tapi yang tidak terlalu menekankan Maxien disana

"Gue.."

"Gue.."

Keduanya tertawa.Secara tidak sengaja mengucapkan kalimat yang sama dalam waktu yang sama

"Lo duluan",ucap Nraxa

"Duluan aja,Xa"

"Lo dong,ladies first"

Rasha tersenyum,kemudian menutup bukunya,bersiap berbicara pada Nraxa

"Gue ga terlalu ngerti kunci gantung,lo bisa ajarin?"

"Loh,serius?waktu pentas gue liat permainan lo udah bagus banget"

"Heheh makasi,tapi yang gantung gue ga bisa2"

"Hmm yaudah gue ajarin,kapan?"

"Serius?"

"Iyaa Rasha tasya tamasya"

Rasha tertawa lalu memukul lengan Nraxa cukup keras membuat pria itu mengaduh sakit

"Ehh sakit yaa",ucap Rasha sambil mengelus2 lengan Nraxa yang tadi ia pukul

"Gak kok canda"

"Ahh gue kirain bener",kesal Rasha membuat Nraxa tersenyum

"Eh btw lo tadi mau ngomong apa?"

"Gue?",tunjuk Nraxa pada dirinya sendiri,"oiya gue tadi mau bilang,gue penasaran aja kenapa sih lo suka sendirian mulu kek gini?ga pengen punya temen gitu?"

"Oh itu,gak sih.Temen kan udah banyak,buat apa nyari yang lebih deket lagi.Kalau gue punya temen deket,itu bikin gue ketergantungan"

"Maksudnya?"

"Yaa maksud gue,kalo gue punya temen deket,pasti kemana2 gue selalu bareng dia,kalo dia gaada gue pasti bakal males juga buat pergi.Kalo gitu terus,gaakan berkembang lah gue"

"Ooo gitu"

Setelah obrolan itu,terjadi keheningan cukup lama,Nraxa berusaha keras untuk memasukkan Maxien dalam ceritanya. tapi,bagaimana?

"Lo masih nge band?"

Nraxa menghembuskan napas lega,Rasha pintar sekali membantu pikiran Nraxa yang sedang kalut

Dengan ini,ia bisa menyelipkan nama Maxien disana.Ahh ide yang sangat briliant

"Masih kok.Btw lo ada yang kenal temen2 gue gak?"

"Tau nama doang"

Nraxa mengangguk paham,"berarti yang udah berinteraksi langsung gue doang dong?"

"Hmm....gak sih,ada satu lagi"

"Siapa?",tanya Nraxa sok penasaran

"Maxien"

"Ohh dia.Kok bisa kenal?"

"Pernah se SMP dulu"

Lagi2 Nraxa hanya ber oh ria,"Dia orangnya gimana menurut lo?kan se SMP tuh,lumayan kenal lah kan?"

"Ga terlalu kenal,tapi pernah ngobrol beberapa kali doang"

"Ohh...ganteng gak?",Nraxa terkekeh geli menertawakan dirinya sendiri,pertanyaan macam apa ini

Sementara Rasha,gadis itu mulanya tampak biasa saja,tapi melihat Nraxa tertawa,ia ikut tersenyum

"Bisa gak Xa kalo ketawa itu matanya dibuka",ucap Rasha gemas sendiri

"Udah bawaannya gini ya mau gimana lagi kan,hahaha"

"Hehe...humor lo receh banget Xa,heran gue"

"Tau tuhh,ga lucu aja gue ketawa,dan kenapa sekarang gue ikut2an gaje kek Neqra?"

Keduanya tertawa,astaga,obrolan absurd macam apa ini,jika kalian tertawa atau tersenyum,kalian sama anehnya dengan mereka

Seorang guru masuk,menandakan pelajaran akan dimulai,semua siswa yang tadinya sibuk pun mulai beranjak ke bangku masing2

Nraxa hendak berdiri,namun tangannya ditahan oleh Rasha,membuat pria itu langsung memasang mimik yang seolah berkata,"kenapa?"

"Lo duduk sini aja,Fifi ga ikut belajar sekarang,dia rapat PMR"

"Ooh yaudah"

Nraxa berdiri lalu berjalan ke mejanya untuk mengambil tas dan semua barang2,lalu kembali lagi dan duduk disamping Rasha

...

Malam ini tak cukup indah,rintik hujan mulai datang membasahi bumi

Hal itu juga yang membuat ketiga saudara ini berada dalam satu kamar,dan itu adalah kamar Maxien

Meisie duduk di sofa kamar sambil menikmati secangkir coklat panas dan beberapa cemilan

Alvan mencoba tidur diranjang karna si mbok alyas babysitter Alvan izin tidak masuk bekerja,makanya Alvan tidur dikamar Maxien

Sementara Maxien pria itu berkutat dengan tugas2 di meja belajarnya

"Bang Maxien,kak Meisie",panggil Alvan

"Kenapa Van?",tanya Meisie

"Alvan pengen makan mie"

"Mie?tumben Alvan mau mie"

"Dingin kak,Alvan mau yang panas2"

"Oo yaudah,Alvan tunggu disana aja dulu,kakak sama bang Maxien bikinin dulu ya"

"Alvan takut,Alvan ikut juga ke dapur"

"Oo yaudah,oi pria dengan keterbatasan gaya,ayok",panggil Meisie pada Maxien,membuat pria itu menoleh dengan wajah jengah

"Nama gue udah bagus loh"

"Hehehe...canda meksin,yaudah yuk ntar Alvan kelaparan"

Ketiganya berdiri dan berjalan menuju dapur,membuat mie untuk adik bungsu mereka,Alvan

...

Cowok CupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang