Muncul Masalah

173 24 4
                                    

Ketakutan mulai menghantui diri Lia, tapi ia tidak ingin memperlambat proses bersatunya dia dan Aldi.

"Lia mau menikah dengan Kak Al, dia salah satu pengawal pribadi sahabat Lia," ucap Lia dengan wajah menunduk kepada Hana dan Bagas.

Langkah Hana terhenti. Ia kembali menghampiri putrinya yang terlihat serius akan perkataannya barusan.

"Apa?! Bodyguard? Apa kamu waras, Lia?" Bagas terkejut bukan main. Apa yang anak perempuannya itu pikirkan? Jika memang Lia mau menikah muda dia akan dengan mudah mencari jodoh yang sepadan dengan sang putri. Banyak anak konglomerat yang mungkin akan tertarik pada putrinya.

"Jangan merendahkan pekerjaan Kak Al, Pa! Lia cinta Kak Al, hanya dia yang mau Lia jadikan suami."

Suasana mulai memanas. Hana dan Bagas sepakat tidak setuju. Mereka ingin Lia tetap melanjutkan sekolahnya bila gadis itu terus memaksa akan menikah dengan Aldi.

"Cukup Lia! Apa pantas kamu meninggikan suara di depan orangtua kamu?!" Hana ikut emosi. Dia sungguh tak rela melepas putri kesayangannya dengan pria biasa.

"Mama dan Papa yang mulai, kenapa kalian membahas kasta disini? Lia kecewa sama Mama dan Papa, Lia pikir  kalian tidak pernah memandang status." Buliran airmata perlahan menetes dari sudut mata Lia. Sakit hati karena kedua orangtuanya merendahkan pria yang ia cintai.

"Lupakan laki-laki itu atau jangan harap kamu bisa menjadi bagian dari keluarga ini lagi!" Bentak Bagas. Dia tak sudi mendapat menantu yang pekerjaannya hanya seorang pengawal. Bagas berharap Lia setidaknya bersuamikan seorang pengusaha supaya bisnis yang ia kelola saat ini bisa dibantu sang menantu.

"Tidak akan! Lia sudah terlanjur menginginkan Kak Al jadi suami Lia. Setuju tidak setuju Lia dan Kak Al akan tetap menikah, titik." Lia bergegas meninggalkan kamar orangtuanya.

"Liaaaa ... dengarkan orangtua kamu!" Hana setengah berteriak saat tubuh Lia masih di ambang pintu. Namun Lia tetap pada pendiriannya.

Hana dan Bagas tampak frustrasi dengan apa yang baru saja dikatakan sang putri. Apa mereka sanggup membiarkan putrinya menikah dengan pria biasa?

"Tenang dulu pa! Nanti Mama akan bicarakan hal ini lagi dengan Lia, dia masih muda pikiran gadis itu masih labil, pasti pria itu yang sudah meracuni pikiran Lia." Hana menenangkan sang suami yang sudah dibakar api kemarahan.



Lia menghempaskan tubuhnya ke kasur. Mengelap air bening yang terus saja turun tanpa jeda. Dia sangat kecewa. Cukup lama ia meyakinkan Aldi membuka hati padanya, tapi sekarang ia harus berhadapan dengan masalah baru.
"Lia mau Kak Al, apapun akan Lia lakukan demi Kak Al!" Lia bergumam pelan.

Bunyi pesan masuk mengalihkan Lia dari rasa kesalnya.

Jangan lupa shalat! Biasakan meskipun harus terpaksa. Lama-lama akan terbiasa.

Emoticon smile dari Aldi membuat dada Lia tiba-tiba menghangat. Luapan emosi yang sebelumnya menguasai relung hatinya tiba-tiba sirna begitu saja.

Iya Kak, bantu Lia pelan-pelan ya!

Dimana lagi pikir Lia mencari pria yang mampu membuatnya merasa tenang. Selama ini tidak ada yang peduli dengan apa yang dia lakukan, kenapa saat dia ingin menikah kedua orangtuanya malah menentang? 

Namun Lia tidak ingin menceritakan masalah yang baru ia hadapi pada Aldi. Dia takut Aldi akan mundur sebelum memulai. Dalam waktu tiga hari dia harus meyakinkan kedua orangtuanya.

Saat Aldi kembali dari tugas di luar kota. Lia akan memastikan kedua orangtuanya setuju dengan pernikahannya dengan Aldi.

***

Namun bukan Bagas dan Hana bila diam saja akan perlawanan yang putrinya lakukan. Bagas dan Hana diam-diam sudah mengurus dokumen agar putrinya segera pindah ke tempat tinggal anak sulungnya di luar negeri.

"Ini satu-satunya jalan, Ma," kata Bagas.

"Apa tidak terlalu cepat? Kita bisa bicara lebih dulu dengan Lia, siapa tau dia mau mengubah niatnya?"

"Mama seperti tidak kenal Lia saja, Papa yakin Lia tidak akan mengubah keputusannya."

Hana berpikir sesaat sebelum akhirnya wanita paruh baya itu setuju.
"Baiklah jika itu keputusan papa, Mama mendukung."

"Papa takut Lia akan berbuat nekat, jadi lebih baik kita segera menjauhkan Lia dari pria itu."

"Papa benar, tapi kenapa perasaan Mama tidak enak." Entah kenapa Hana tiba-tiba mempunyai firasat yang buruk. Nampaknya masalah ini bukan masalah sepele menurutnya.

Maaf slow update🙏
Jangan lupa pencet bintang disudut kiri!











My Sweet BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang