Stelan jas hitam sudah melekat sempurna di tubuh tinggi Aldi yang mencapai 185 cm, Senyum memukau ia perlihatkan pada cermin di dinding kamar.
Setelah dua hari berpikir dan memantapkan hati untuk meminang Lia-- Aldi akan lanjut meminta restu kedua orangtua. Setelah kedua orangtua Lia, baru kemudian orangtuanya. Karena Aldi percaya bahwa meyakinkan kedua orangtuanya lebih mudah dibanding orangtua calonnya. Entah kenapa? Tapi Aldi merasa begitu.
Langkah Aldi terasa ringan pagi ini. Tiga hari ke depan atasannya akan pergi berlibur ke luar kota dan Aldi tentu saja akan ikut bersama tiga bodyguard lainnya.
Empat bodyguard khusus termasuk Aldi mendapat giliran mengawasi keluarga kecil sang majikan selama berlibur.
Baru saja Aldi berdiri bersama pengawal lainnya di depan pintu utama untuk menunggu majikannya bersiap, Aldi dikagetkan oleh getaran ponsel yang berasal dari saku jasnya.
Siapa lagi? Pagi-pagi Lia sudah mengirim pesan, padahal ia sudah mengatakan untuk jangan terlalu sering menghubunginya sampai mereka sah sebagai suami-istri.
Selamat bekerja my sweet bodyguard ... semoga sukses minta restunya ❤️❤️❤️
Bibir tipis Aldi melengkung sempurna membaca pesan singkat dari Lia, gadis itu memang selalu bisa membuat dadanya berpesta kembang api di dalam sana.
"Kamu kenapa, Al?" Pria berperawakan tegas di sebelahnya menatap Aldi curiga. Pasalnya, akhir-akhir ini Aldi nampak sangat tidak biasa.
"Ah ... tidak ada apa-apa." Aldi memasukkan kembali ponselnya. Saatnya dia kembali fokus bekerja.
Huh ... Aldi menarik napas dalam lalu membuangnya perlahan.Aldi bergegas membuka pintu mobil saat keluarga kecil tuannya sudah siap untuk pergi. "Selamat pagi, Tuan." Dia menyapa Tuan Dilan dan Nyonya Sofia majikannya saat sepasangan suami istri itu masuk ke mobil yang akan ia kemudikan.
"Pagi juga, Al." Tuan Dilan menjawab ramah. Dibalas senyum tipis oleh Aldi.
Dua mobil Limosin warna hitam siap melaju meninggalkan kediaman mewah keluarga sang konglomerat. Selama tiga hari mereka akan berlibur untuk memantau beberapa proyek yang sedikit mengalami gangguan dan selanjutnya mereka akan menikmati keindahan alam di kota yang akan mereka kunjungi.
***
Rasa bosan mulai bersarang di diri gadis yang sedang rebahan di atas ranjang besar di kamar pribadinya.
Meski ia sudah memenangkan hati pria idamannya. Namun ia tidak bisa melakukan hal-hal romantis seperti yang teman-temannya lakukan pada pacarnya.
Aldi berbeda, laki-laki itu sulit sekali di sentuh dan diajak bersenang-senang, tapi ia bangga dengan prinsip lelakinya.Bunyi suara pintu diketuk menyadarkan Lia dari lamunannya.
"Non ... Bapak sama Ibu sudah kembali," kata Bik Nunik di balik pintu.Cepat Lia bangkit dari kasur. Dia sudah tidak sabar memberitahukan keinginannya pada kedua orangtuanya yang super sibuk.
"Dimana Mama dan Papa, Bik?""Bapak sama ibu langsung ke kamar setelah sampai, Non."
"Oke Bik, terimakasih."
Lia segera menuju kamar kedua orangtuanya. Meski jarang bertemu. Namun tak dipungkiri bahwa Lia adalah anak kesayangan Hana dan Bagas.
"Ma, bisa Lia bicara sebentar?" Lia memastikan kedua orangtuanya mengizinkan dia masuk ke dalam kamar.
"Masuk saja, Sayang!" suara terdengar samar dari dalam kamar kedua orangtuanya.
Lia tersenyum senang saat menatap wajah pria dan wanita paruh baya sedang duduk di atas ranjang. Papanya masih berkutat dengan laptop dan sang mama sedang merapikan baju di dalam koper.
Lia memeluk tubuh orangtuanya sebelum akhirnya gadis muda yang masih berusia 21 tahun itu mengutarakan niat baiknya.
"Ma__" Belum sempat Lia berujar Hana lebih dulu memotong pembicaraan."Oh ya, sayang ... gimana rencana lanjut S2 kamu?" tanya Hana mamanya. "Kamu jangan buang-buang waktu, Mama-- papa S2, kak Ikhsan S3 masa kamu masih S1?"
Pertanyaan yang membuat Lia tercekat tiba-tiba. Bagaimana dia akan menjawab pertanyaan Hana?
"Memang kenapa kalau Lia cuma S1, Ma?"
"Jangan membuat malu keluarga Lia, Mama dan Papa bekerja keras untuk kamu, jadi mumpung masih muda kamu harus mendapat ilmu setinggi-tingginya." Hana berharap sekali Lia bisa sesukses dirinya dalam hal berkarier.
Lia terdiam sesaat, tapi rasa inginnya menikah dengan Aldi membuat Lia harus memberanikan diri berkata jujur pada kedua orangtuanya.
"Ma ... kalau misal ada yang mau melamar Lia, apa Mama dan Papa setuju?" Hati-hati Lia berbicara.Terkejut akan penuturan Lia, Lantas Hana dan Bagas saling menatap tak percaya. Seolah anak gadisnya sedang bercanda. "Memang siapa yang mau melamar kamu?" Bagas mengalihkan fokusnya pada laptop yang masih menyala.
"Ada." Lia menjawab pelan sembari menunduk.
"Kalau salah satu anak pengusaha Mama setuju, tapi kalau hanya pria biasa lebih baik kamu lanjut S2 di luar negeri."
Hana bangkit dari atas kasur menuju kamar mandi setelah mengatakan isi hatinya.Bagi yang belum membaca kisah Tuan Dilan dan Sofia, kalian bisa download aplikasi Noveltoon ya!!
Dilan dan Sofia ada di judul "Menikah Muda Denganmu 2"Terimakasih untuk yang masih setia membaca kisah Aldi dan Lia🙏

KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Bodyguard
RomanceJangan lupa follow Author!! Wp : Azra Ziya iG : @azraziya07 Temukan juga novel aku yang lain di Noveltoon dengan nama pena @Azra Ziya Kehidupan Aldiansyah si bodyguard tampan berubah drastis saat ia mulai mengenal Delia gadis kota yang terang-tera...