Memberontak

75 16 2
                                    


Keresahan Lia semakin bertambah saat ia mendengar bahwa kedua orang  tuanya hendak  mengirimnya ke luar negeri. Perempuan berambut coklat itu segera mengemasi barang-barangnya lantas memasukkannya ke koper. Malam ini diam-diam dia akan pergi dari rumah tanpa sepengetahuan papa dan mamanya.

Kemana saja Lia tidak peduli asalkan dia tidak berpisah dengan Aldi, sudah terlalu dalam keinginannya berumah tangga dengan si pengawal tampan. "Maafkan Lia pa--ma, kalian yang membuat Lia seperti ini."
Lia tak bisa lagi berpikir jernih.

Jam menunjukkan pukul satu dini hari. Rumah sudah tampak sepi karena kedua orang tua Lia sudah tidur dari tadi. Cahaya lampu di beberapa ruangan tampak redup karena sebagian dimatikan. Dengan langkah mengendap-ngendap Lia mengangkat koper menuju ruang tamu, membuka kunci pintu utama secara pelan lalu menghela napas pelan saat tubuhnya sudah berada di luar rumah.

Lia bergegas ke garasi dengan tergopoh-gopoh, meraih kunci mobilnya dari saku celananya. Namun tiba-tiba saja Lia di kagetkan oleh pembantu rumah tangganya.

"Mau kemana, Non?" Nunik menepuk punggung Lia.

"Ya ampun, bik ... bibi ngagetin aku." Lia mengusap dada saat berbalik badan dan melihat kehadiran perempuan yang mengurusinya sejak kecil. "Bibi kenapa belum tidur?"

"Perasaan bibi tidak enak, sejak mendengar Non bertengkar dengan nynonya tempo hari, bibi sudah merasa akan ada yang tidak beres."

Mendengar penuturan wanita yang ia sayangi itu membuat Lia tak enak hati. Dia lupa bahwa masih ada yang peduli padanya selain orangtuanya.

Lia membawa tubuh tua itu bersembunyi supaya pembicaraan mereka tidak terdengar oleh orang lain. Termasuk dua satpam yang berjaga di rumahnya saat itu.

"Aku harap hanya kita berdua yang tau bik, Lia tidak mau di kirim ke luar negri, dan ini satu-satunya cara  supaya mama sama papa membatalkan rencana mereka."

"Kenapa Non tidak mau ke luar negeri? bukannya malah bagus, Non bisa melanjutkan pendidikan, dan di sana Non juga tinggal dengan Den Ikhsan 'kan?"

"Lia sudah memutuskan akan menikah dengan kak Al, setelah itu baru Lia bisa memutuskan apa yang akan Lia lakukan nantinya ... yang pasti, akan Lia pikirkan setelah menikah."

"Aduh Non, kenapa sih Non tidak menurut nyonya saja?"

"Bibi tidak mendukung Lia?"

"Bukan begitu, Non--bibi hanya tidak mau Non kenapa-napa."

"kalau bibi sayang Lia, bibi harus bantu Lia. Bibi tau kan siapa kak Al? Bagaimana sifatnya? Lia yakin kak Al bisa bimbing Lia menjadi perempuan yang lebih baik, Bi."

Perempuan yang sudah mengenal Lia luar dalam itu tentu tau, gadis di depanynya ini tidak pernah ragu atas keputusan yang akan dia ambil. sejak kecil Nunik tau bahwa anak majikannya itu kurang perhatian dari kedua orang tuanya. Dan Nunik tau kenapa lia merasa nyaman dan mempercayakan masa depannya pada lelaki yang bernama Aldi.

Lia suka bercerita tentang sang pengawal pada Nunik, dan sejak anak sang majikan mengenal lelaki yang bernama Aldi, gadis yang ia rawat sejak kecil itu sudah beberapa kali ia perhatikan mengalami perubahan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.

Lia yang dulunya sering bangun kesiangan, kini sudah terbangun ketika adzan subuh berkumandang. Meski secara perlahan, gadis manja itu kini sudah tak seegois dulu, semenjak mengenal sosok Aldi.

"Tapi, memangnya Non mau kemana?"

"Bibi tenang saja, Lia akan jaga diri baik-baik dan kembali sampai mama dan papa menyetujui hubungan Lia dengan kak Al."

Nunik akhirnya memutuskan akan membantu lia. Tugasnya cukup mengalihkan kedua satpam yang berjaga di pintu gerbang.



Aksi kabur dari rumah pun berhasil dengan bantuan bi Nunik. Dengan menggunakan mobil pribadinya Lia melaju dengan kecepatan sedang memecah jalanan ibu kota malam itu.

Hotel adalah tempat tujuannya malam ini. Setelah kepulangan Aldi dari luar kota, baru dia akan berbagi masalah dengan laki-laki itu.

"Semoga saja setelah ini mama dan papa membatalkan rencana meraka."

Beberapa kali ia menguap lebar hingga akhirnya gadis itu sampai di sebuah gedung hotel yang berjarak lumayan jauh dari rumah orangtuanya.

Untuk sementara Lia akan menenangkan diri dulu di sini.
Meski berat, cobaan apapun di depan nantinya akan dia lalui demi bisa bersama sang bodyguard.

Mohon maaf slow update🙏
Jangan lupa ketuk tombol bintang di sudut kiri!

My Sweet BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang