𝟎𝟐

3.6K 463 168
                                    

"Hoamm, aku mengantuk sekali" ucap (y/n) sambil menuju tempat duduk di ruang makan untuk sarapan.

"Kau menyerah untuk membuktikan siapa yang kuat antara kau dan Xiao?" tanya Ningguang yang sudah duduk disana.

"Astaga! tidak kok, aku hanya mengantuk karena tadi malam menyelesaikan berkas berkas darimu, kau sengaja ya?"

"Hahaha, tidak mungkin aku sengaja" jawab Ningguang sambil tersenyum.

"Pelayan, buatkan aku kopi, hoamm" perintah (y/n).

'Aku hanya tidak ingin kau terbebani dengan masalah keamanan (y/n)' ucap Ningguang dalam hati.

PAUSE PAUSE   mau ngasi tau outfit sehari harinya kalian oke?

tapi gapake topi, dan katana nya itu dipake kalo keliling sm perang, model rambut atau karakter kalian terserah aja sy cuma mau nunjukin baju hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tapi gapake topi, dan katana nya itu dipake kalo keliling sm perang, model rambut atau karakter kalian terserah aja sy cuma mau nunjukin baju hehe.

Oke lanjut.

"Setelah selesai sarapan apa kau sibuk, (y/n)?" tanya Ningguang.

"Yahh, kan sekarang aku ada anak didik hahaha. Aku harus menemani Xiao berkeliling istana."

"Bukannya aku sudah memerintahkan Keqing ya?"

"Aku yang meminta Xiao untuk berkeliling denganku, jadi aku perintahkan Keqing melanjutkan kegiatannya seperti biasa"

"Kau mau berbuat curang pada Xiao?"

"APA APAAN HANYA KARENA ITU DIANGGAP CURANG. Aku ini punya harga diri tahu, hanya saja aku bosan menunggu jam latihan." (y/n) mendengus kesal.

"(y/n)-sama, anda dicari oleh Xiao" ucap salah satu pelayan.

"Suruh saja dia masuk, aku sedang makan" ucap (y/n) sambil mengunyah makanannya.

"Baiklah" ucap pelayan sambil sedikit menundukkan badannya.

"(y/n)-sama, saya sudah berada di depan dari pagi tadi. Anda bilang untuk menemui anda di gerbang istana pagi-pagi sekali" ucap Xiao.

"Kau kira aku tidak ada pekerjaan lain selain bekerja apa? Semalam setelah keliling, aku harus menyelesaikan berkas berkas milik kakak tahu?" ucap (y/n) yang masih emosi karena perkataan Ningguang tadi.

"(y/n), pelan pelan makannya nanti kau tersedak. Juga kau jangan kasar seperti itu ke Xiao, dia masih baru" ucap Ningguang menenangkan (y/n).

"Maafkan saya (y/n)-sama karena saya telah membebani anda" ucap Xiao sedikit menunduk.

"Ya ya ya, apa kau sudah makan Xiao? Kemarin aku minta kau datang pagi kan, pasti kau belum makan" tanya (y/n).

"Saya baik baik saja (y/n)-sama" ucap Xiao lagi.

"Yang benar saja, ya sudah makanlah dulu sana. Kita bertemu digerbang sebentar lagi, jangan terlambat" perintah (y/n) diangguki oleh Xiao. Kemudian Xiao berjalan keluar dari ruang makan dengan sedikit bergemetar.

"Kenapa kau bergemetar seperti itu, Xiao?" tanya Keqing, salah satu pelayan kepercayaan di kerajaan.

"A-aku tidak apa, ternyata (y/n)-sama yang terlihat manis dan lembut sebenarnya sangat tegas ya, hahaha" ucap Xiao.

"Ma-manis? lembut? jangan bilang kau suka padanya"

"Kau bercanda? sudah jelas jelas aku tidak akan pernah mendapatkannya, aku hanya seorang pengawal. Sedangkan (y/n)-sama, dia seorang putri kerajaan yang sangat genius dan kuat" ucap Xiao panjang lebar.

"Syukurlah kau paham, Xiao" ucap Keqing lalu meninggalkan Xiao berdiam sendiri.

'Tapi aku tidak percaya dengan perasaan ini, apa aku memang suka padanya? hah, aku harap dia hanya gadis desa biasa yang dapat aku cintai' ucap Xiao dalam hati.

"Xiao, aku diperintahkan (y/n)-sama untuk membuatkanmu makan. Ayo ikuti aku" ucap pelayan yang keluar dari dapur, memang dapur dan ruang makan dibuat dekat agar memudahkan pekerjaan para pelayan.

Xiao mengangguk kemudian mengikuti pelayan tersebut untuk makan. (y/n) yang sudah selesai makan kemudian mengintip Xiao dari ruang makan apakah dia mau menerima makanannya. Kemudian (y/n) bersembunyi untuk melihat Xiao makan, hanya untuk memastikan Xiao benar bemar makan, karena (y/n) tidak mau pemimpin yang lemah.

'I-imutnya Xiao saat makan, eh! apa yang aku pikirkan. Tch aku harus segera ke gerbang sebelum dia' ucap (y/n) dalam hati saat melihat Xiao sedang makan.

"Boo!" Ningguang mengejutkan (y/n) yang ternyata dari tadi dibelakang (y/n).

"DEMI MENIKAH DENGAN DEWA ZEUS! Astaga kau mengangetkanku kak! kurang kerjaan saja, pergi pergi selesaikan berkasmu. Nanti aku lagi yang disuruh menyelesaikan" ucap (y/n) melipatkan tangan di depan dada seolah tidak terjadi apa apa.

"Kau mengintip siapa?" tanya Ningguang sambil berjinjit jinjit mencari orang yang diintip (y/n).

"Hanya mencari Keqing, ah sudahlah aku mau kedepan" ucap (y/n) kemudian melewati Ningguang begitu saja.

"Hmm sopannya melewati ratu begitu saja" goda Ningguang kepada (y/n).

"Maaf" ucap (y/n) yang sudah memunggungi Ningguang sambil mengangkat satu tangannya.

"Dia masih sangat muda dan polos" ucap Ningguang pada dirinya sendiri sambil tersenyum melihat (y/n).

"Oh ada Ningguang-sama?" ucap Xiao yang baru saja keluar dari ruang makan pelayan.

"Xiao? kau mau kemana? sudah makan?" tanya Ningguang.

"Saya mau ke gerbang depan menemui (y/n)-sama, dan saya sudah makan" jawab Xiao.

"Baiklah" ucap Ningguang sambil tersenyum manis.

"Saya permisi dulu, Ningguang-sama" ucap Xiao yang dijawab anggukan oleh Ningguang. Kemudian Xiao meninggalkan Ningguang.

Sesampainya dipintu depan istana, Xiao melihat (y/n) yang sedang melihat kearah lautan. Hati Xiao sangat tenang melihat (y/n) yang sedang mengamati lautan. Xiao langsung teringat mengapa dia ada disana, dia langsung berlari menghampiri (y/n).

"(y/n)-sama, saya sangat minta maaf. Saya terlambat untuk kedua kalinya, saya tidak akan telat lagi nantinya" ucap Xiao sambil menunduk 90 derajat didepan (y/n).

"Tidak apa apa, kita mulai sekarang?" tanya (y/n) yang hatinya sudah melembut karena habis melihat lautan, satu satunya hal yang dapat menenangkan hatinya.

"Baiklah (y/n)-sama" ucap Xiao menegakkan tubuhnya.

"Jadi aku mengajakmu dari gerbang depan karena, kau bisa melihat indahnya lautan dari atas sini. Sangat menenangkan. Haha, bukan hal yang penting, tapi berarti" jelas (y/n), Xiao hanya mengangguk.

"Tapi (y/n)-sama, disini panas. Apa anda tidak kepanasan? kalau anda kepanasan, saya bisa menutupi kepala anda dengan tangan saya." ucap Xiao.

"Benarkah? Tutupi sinar matahari dari wajahku sekarang! yah, sudah biasa sih aku begini. Tapi aku akan biasakan kau untuk selalu menjagaku dengan baik." kemudian Xiao mengangguk dan menutupi kepala (y/n) dengan topengnya untuk menghalangi sinar matahari yang akan mengenai wajah cantik (y/n).

Saat berkeliling, sesekali (y/n) menceritakan tentang tempat tersebut dan tak jarang Xiao hanya menjawab dengan anggukan.

"Terimakasih kelilingnya, (y/n)-sama" ucap Xiao pada (y/n).

"Sama-sama, oh ya apa kau mau ikut latihan denganku besok?" tanya (y/n).

"Kebetulan saya harus melatih salah satu murid saya di ruang latihan, jadi saya masih bisa bertemu dengan (y/n)-sama"

"Ah aku lupa kita hanya punya satu ruang latihan, ya sudah kalau begitu sampai jumpa besok" kemudian (y/n) meninggalkan Xiao.

_____
to be continued

𝐃𝐢𝐟𝐟𝐞𝐫𝐞𝐧𝐜𝐞 | Xiao x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang