Notes :
use earphones and turn on the song listed above.
.
.
.
.
.
Tidak bisa dipungkiri setiap orang memliki masa lalu. Namun tak semuanya mengatkan masa lalu itu indah atau kelam. Aku salah satu orang yang pasrah jika diberi akan dua pilihan itu. Karena menurutku, masa lalu apapun itu, entah itu cinta, keluarga dan lainya adalah tentang perjalanan waktu. Sedangkan aku adalah manusia yang bertanggung jawab akan waktu.Cerita indah dalam masa laluku tidak bisa dikatakan sempurna. Bahkan ada orang yang mengatakan "kesempurnaan hanya milik tuhan" menurutku tidak sepenuhnya berkorelasi. Artinya ketidaksempurnaan itu murni kesadaranku atas minimnya logika untuk berfikir panjang. Dan cerita kelam dalam masa laluku adalah kebodohanku dalam melawan ego pada diri sendiri.
Rumah adalah satu-satunya tempatku berharap kalau aku bisa berdamai dengan masa lalu. Namun apa daya. Seketika di waktu-waktu yang kulewati, rumah malah memberikan jentik parasit yang membuat aku tak bisa memprioritaskan kedamaian itu. Keluargaku separuh hancur, bertengkar dengan ego. Kembali lagi, ego.....
Muncul pertanyaan baru, siapa itu ego. Dan mengapa harus menghacurkan waktu ?
Saat ini yang tersisa hanya puing senyum kecil untuk menutupi amarah yang semakin hari semakin memuncak. Kembali lagi ke masa lalu....Banyak penyair yang mengutuk dirinya dalam seutas tulisan tentang masa lalu. Dan dikenang pembacanya hingga akhir hayatnya. Jadilah masa lalu itu bagian dalam karyanya. Sedangkan aku? Aku tak mengenal karya....
Aku tak punya karya.....
Jadi apakah masa laluku patut menjadi bagian dari hidupku ?Hingga pada suatu hari, jeritan semesta mengatakan padaku bahwa waktu yang telah berlalu adalah tanggung jawabku kepada tuhan kelak. Untuk itu tak ada kata selain berdamai, dan menjadikan masa lalu sebagai bagian dari aku. Terdengar pahit, namun harus kulakukan.
Setelah itu, aku serahkan pada tuhan dan semesta.....

KAMU SEDANG MEMBACA
MELANKOLIA - DIGITAL EDITION
PoesíaSalam Hangat MELANKOLIA (DIGITAL EDITION) merupakan terbitan alternatif yang di kembangkan oleh penulis yang nantinya akan di bentuk sebuah novel. berisikan puisi dan fotografi penulis dalam keseharianya menjelajahi tempat dan waktu