"Ini berita bagus".
Ron tersenyum miring dan meneliti tangan Harry yang ada didalam genggaman Cedric, Hermione demikian juga begitu namun dengan raut wajah yang berbeda, ia menelusuri wajah Harry yang tersenyum, bukan senyum senang melainkan senyum getir. Kemudian beralih pada Cedric, pemuda itu tentu saja menampilkan wajah sumringah seakan memberitahu kepada dunia bahwa ialah yang paling berbahagia.
"Jadi? Kalian akan berkencan hari ini?" Hermione angkat bicara, dan Cedric lagi-lagi mengangguk.
"Ya, kami mau ke Hogsmeade. Harry bilang ia ingin makan coklat kodok dan minum butter bir." Genggaman pada tangan Cedric mengerat, Harry meringis ketika melirik genggaman itu, betapa ia sangat jahat karena sudah membodohi manusia baik hati disebelahnya ini.
"Kencan yang romantis." Hermione berbicara sambil menatap Harry dengan tajam, sedangkan yang ditatap berdeham canggung.
"Yeah, romantis. Kurasa kalian harus kesana sekarang, kami sudah banyak mengulur waktu kalian." Ujar Ron tersenyum gembira, Harry mengangguk.
"Sampai jumpa Ron, Hermione." Lalu Cedric mengucapkan kata-kata yang sama dan mereka pun pergi ke Hogsmeade untuk kencan pertama mereka.
-o0o-
Sesampainya di Hogsmeade, Cedric dan Harry langsung mendatangi toko Honeyduks untuk membeli coklat kodok pesanan Harry.
"Kau mau ini?". Harry bertanya, ia menyodorkan beberapa coklat kodok kearah Cedric yang dibalas senyuman sambil menggeleng singkat
"Ambil sesukamu, aku kurang suka manis." Pernyataan dari Cedric itu tentu membuat Harry terkejut.
"Oh? Aku kira senyum manis yang kau tunjukkan setiap saat itu karna kau rajin mengonsumsi Glukosa?". Cedric mengernyit dan Harry baru sadar penyihir tidak mengenal pelajaran Biologi
"Glukosa, semua makanan yang manis mengandung Glukosa. Terdapat pada gula dan nasi, atau hal yang kau jumpai berupa manisan." Jelasnya, Cedric mengangguk mengerti.
"Tidak, aku tidak terlalu suka manis. Kulakukan karna aku suka menunjukkan senyumku. Aku merasa bahwa aku semakin tampan saat tersenyum".
Perkataan itu sontak membuat Harry dengan berani memutar bolamatanya, membuat pria Huflepuff itu lagi-lagi tertawa.
"Sudah? Kemarikan biar aku yang bayar." Cedric ingin menyentuh coklat ditangan Harry namun Harry lekas menjauhkan.
"Aku bawa Galleonku sendiri, jadi biar aku saja yang bayar." Kemudian mereka saling memperebutkan posisi untuk membayar dan berakhir Cedric yang menang, Harry mengangguk pasrah dan bilang akan menunggu didepan.
Harry melangkahkan kakinya kedepan toko, menyandarkan tubuhnya didinding dan memikirkan segala hal yang telah terjadi beberapa hari ini, hal yang menjadi kacau dalam sekejap juga beberapa kebodohannya. Dan sampai saat ini Harry masih memikirkan tatapan tajam Draco saat melihat ia dengan Cedric.
Ngomong-ngomong soal Draco, Harry baru melihatnya barusan dengan Pansy.
Tunggu-
Harry buru-buru mengalihkan pandangannya, meneliti Draco yang kini sedang berbincang berdua dengan Pansy sambil berjalan ditengah kerumunan orang, rambut platinumnya tentu saja mudah untuk dicari.
Harry hanya mengambil satu kesimpulan, mereka sedang berkencan.
"Harry?".
Harry terlonjak kaget dan mendapati Cedric berada disampingnya.
"Oh? Sejak kapan kau disana?".
Cedric mengkedikkan bahu "Saat kau melamun". Lalu ia menggandeng tangan Harry lagi, dan Harry refleks melihat kearah genggaman itu "ayo kita minum butterbeer".
KAMU SEDANG MEMBACA
The Esplain-X | DRARRY [END]
Fiksi PenggemarCOMPLETED AND REVISION STAGE Ini tahun ke 8 Harry bersekolah di Hogwarts setelah perang usai, dan sampai kini Harry dan Draco masih menganggap mereka saling bermusuhan. ** Kabar bahwa Severus Snape telah membuat ramuan baru yang dirahasiakan membuat...