KISAH SEBELUMNYA
Bana mengangkat bahu dan bergerak ke arah lemari celemek. Menarik dua diantaranya.
"Ikut masak sekalian, yuk!"
Cinia terdiam.
"Sebaiknya jangan! Cinia ke sini cuma buat makan." Aran menyambar apron yang diangsurkan Bana pada Cinia.
Cinia melotot ke arah Aran yang tadi sempat berjanji tidak akan ada acara makan di sana.
"Kenapa? Daripada dia bengong aja." Bana mengedarkan pandangan ke sekeliling. "Semua juga sibuk. Justru kasihan kalau dia jadi lalat di sini."
"Jangan ngomong gitu sama Cinia!" Aran mendelik tak suka. Dia mengibaskan apron putih di tangan dan mengenakannya dengan cepat.
"Emang aku bisa bantu apa?" Cinia segera menuju wastafel dan mencuci tangan.
Aran hanya bisa menarik napas dan mengembuskannya lewat mulut. Saat Cinia sudah membulatkan tekad untuk membantu, tidak ada yang bisa mencegahnya. Bana belum tahu bahaya apa yang telah dilakukannya. Sungguh!
"Lo diem aja dulu sampai gue suruh." Aran menunjuk kursi kosong di sebelah meja panjang.
"Yah, masak gabut?" Cinia memberengut.
Aran menarik napas dan melambaikan tangan tak peduli sebelum meninggalkan Cinia yang kini kebingungan.
Bana menepuk-nepuk mejanya. "Ke sini aja, nih! Isi paper bowl-nya sama nasi segini." Cowok itu menunjuk bagian dalam bowl. "Nanti atasnya bakalan diisi antara ayam woku buatan Aran atau ayam mentai buatan gue."
Cinia hanya bisa berkata, "Wow!"
Tak sampai lima menit, dapur kembali sibuk dengan kegiatan masing-masing. Anggota lain fokus untuk membuat gorengan untuk berbuka, takjil manis seperti cenil, dan es buah.
Cinia begitu takjub dengan betapa anggota klub sangat berdedikasi pada kegiatan hari ini. Hanya saja, Cinia mendadak menyadari kalau Aran tiba-tiba menghilang entah ke mana. Sosoknya lenyap dari ruang memasak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magicamore Arancini (Edited Version)
Teen FictionAran ingin mengembalikan kebahagiaan dan selera makan Cinia menggunakan resep masakan sihir rahasia dari mendiang neneknya. Masalahnya, Cinia seseorang yang sulit makan, juga pengidap anosmia karena kekerasan yang dilakukan oleh ayahnya hingga depre...