HARAP DIINGAT! INI CERITA ROMANTIS YANG [harusnya] CERAH! [plak]
Kisah Sebelumnya :
"Keysha... sorry banget." Bana terlihat merasa sangat bersalah. Karena bagaimana pun yang memaksa Cinia untuk membantu adalah dirinya, meski Aran sudah berusaha mencegahnya. Aran lebih tahu. Harusnya dia mendengarkan saran cowok itu.
Namun, nasi sudah menjadi bubur. Bana hanya bisa melihat Aran menepuk punggung Cinia, yang terkulai dan membimbingnya ke luar klub masak.
Hari ini, Bana telah melukai hati cewek itu.
"Gue pamit duluan, ya. Sorry nggak bisa bantuin lagi. Gue mau anter Cinia pulang." Aran menghentikan langkahnya dan menoleh sejenak. "Ayam gue udah beres. Tinggal ditaruh di paper bowl. Sorry udah ajak Cinia ke sini," lanjutnya sungguh-sungguh.
"Tapi, Kak Aran...." Keysha tampak tak rela atas kepergian Aran. Bagaimanapun juga, cowok itulah penggagas semua acara hari ini.
Cinia pun seolah tak memedulikan kalimat Aran dan terus melangkah menjauh. Kepalanya terlalu penuh dengan berbagai macam kekecewaan.
"Iya, Bro! Tolong temenin Cinia. Gue juga minta maaf. Ini sepenuhnya salah gue. Gue yang akan tanggung jawab." Bana mengangkat jempolnya. "Begini oke 'kan, Keysha? Yang maksa Cinia masak 'kan gue. Jadi biarin gue yang bertanggung jawab." Bana mengeluarkan gawai canggih berlogo apel itu. "Gue juga akan pesenin seratus roti BanaNa Lovado buat dianter ke sini sekarang."
Keysha menatap Bana sembari menarik napas panjang. "Terserahlah." Kemudian tanpa menunggu pembicaraan lebih panjang, cewek itu kembali melakukan aktivitasnya. Jengkel masih memenuhi dada. Namun, dia tak bisa apa-apa. Mau marah pun percuma. Lebih baik memikirkan apa yang harus dilakukan untuk membereskan kekacauan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magicamore Arancini (Edited Version)
Novela JuvenilAran ingin mengembalikan kebahagiaan dan selera makan Cinia menggunakan resep masakan sihir rahasia dari mendiang neneknya. Masalahnya, Cinia seseorang yang sulit makan, juga pengidap anosmia karena kekerasan yang dilakukan oleh ayahnya hingga depre...