Bab 7 - Secangkir Teh dan Roti Isi Kenangan

3.8K 621 399
                                    

HARAP DIINGAT! INI CERITA ROMANTIS YANG [harusnya] CERAH! [plak]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HARAP DIINGAT! INI CERITA ROMANTIS YANG [harusnya] CERAH! [plak]

Kisah Sebelumnya :

"Keysha... sorry banget." Bana terlihat merasa sangat bersalah. Karena bagaimana pun yang memaksa Cinia untuk membantu adalah dirinya, meski Aran sudah berusaha mencegahnya. Aran lebih tahu. Harusnya dia mendengarkan saran cowok itu.

Namun, nasi sudah menjadi bubur. Bana hanya bisa melihat Aran menepuk punggung Cinia, yang terkulai dan membimbingnya ke luar klub masak.

Hari ini, Bana telah melukai hati cewek itu.

Hari ini, Bana telah melukai hati cewek itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue pamit duluan, ya. Sorry nggak bisa bantuin lagi. Gue mau anter Cinia pulang." Aran menghentikan langkahnya dan menoleh sejenak. "Ayam gue udah beres. Tinggal ditaruh di paper bowl. Sorry udah ajak Cinia ke sini," lanjutnya sungguh-sungguh.

"Tapi, Kak Aran...." Keysha tampak tak rela atas kepergian Aran. Bagaimanapun juga, cowok itulah penggagas semua acara hari ini.

Cinia pun seolah tak memedulikan kalimat Aran dan terus melangkah menjauh. Kepalanya terlalu penuh dengan berbagai macam kekecewaan.

"Iya, Bro! Tolong temenin Cinia. Gue juga minta maaf. Ini sepenuhnya salah gue. Gue yang akan tanggung jawab." Bana mengangkat jempolnya. "Begini oke 'kan, Keysha? Yang maksa Cinia masak 'kan gue. Jadi biarin gue yang bertanggung jawab." Bana mengeluarkan gawai canggih berlogo apel itu. "Gue juga akan pesenin seratus roti BanaNa Lovado buat dianter ke sini sekarang."

Keysha menatap Bana sembari menarik napas panjang. "Terserahlah." Kemudian tanpa menunggu pembicaraan lebih panjang, cewek itu kembali melakukan aktivitasnya. Jengkel masih memenuhi dada. Namun, dia tak bisa apa-apa. Mau marah pun percuma. Lebih baik memikirkan apa yang harus dilakukan untuk membereskan kekacauan tadi.

 Lebih baik memikirkan apa yang harus dilakukan untuk membereskan kekacauan tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Magicamore Arancini (Edited Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang