6

2.7K 308 77
                                    





♠♠♠

Setiap hari demi hari yang berlalu, rasanya begitu cepat. Ternyata sudah dua bulan mereka menikah. Dari Harry yang masih sering tidak menyangka bahwa dia sudah bersuami, kini sudah terbiasa dengan fakta yang satu itu.

"Kenapa nasinya gak dimakan?". Tanya Tom ketika melihat Harry yang sama sekali belum menyentuh makanannya.

Harry menjauhkan piringnya, "aku gak selera".

"Kenapa gak selera?". Tanya Tom lembut.

"Aku lagi sedih". Jawab Harry disertai dengan bibirnya yang melengkung kebawah.

"Kenapa sedih sayang?".

"Tadi aku nanganin satu pasien tapi gak berhasil, aku gak bisa nolong dia". Kata Harry dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kan kamu udah usaha, kita gak tau nasib seseorang". Tom mengambil piring Harry lalu mulai menyuapinya.

Harry mengangguk, "iya aku tau, tapi rasa sedih aku belum hilang".

"Yaudah, tunggu dulu disini". Kata Tom lalu pergi menuju dapur.

Harry membaringkan tubuhnya di sofa, masih merasa sedih sebenarnya. Teringat-ingat dengan keluarga si pasien yang sangat berduka.

Entah kenapa rasa kantuk mulai menyerang Harry, perlahan-lahan ia memejamkan matanya. Beberapa kali Harry mendengar suara langkah kaki Tom yang naik dan turun tangga. Ingin melihat tapi terlalu malas membuka mata. Jadi yasudahlah.

"Kamu mau ngapain?". Tanya Harry ketika Tom menggendongnya menuju ke cabin atap.

"Kamu harus makan".

Mereka sampai di cabin dengan pemandangan langit cerah yang dipenuhi bintang dan gemerlap lampu kota. Ternyata Tom sudah menyiapkan makan malam untuk Harry.

Harry tidak mau lepas dari gendongan Tom, sehingga ketika duduk pun tangannya masih melingkari leher Tom.

"Bibirnya kenapa manyun? Ayo dimakan, nanti nasinya patah hati loh". Kata Tom lalu mengusap kepala Harry.

Harry menggeleng, "aku mau disuapi".

Tom tertawa lalu mengecup kening Harry, "gak malu dilihat sama ribuan bintang makannya disuapin?

"Yaudah aku gak mau makan". Harry menyembunyikan wajahnya.

Tom mencium kening Harry lama kemudian mulai mengambil sendok, "dasar bayi aku".

"Kamu gak ke kantor?". Tanya Harry ketika melihat Tom yang membawakan semangkuk sup kedalam kamar.

"Aku bilang hari ini gak datang". Jawab Tom lalu duduk di kursi disamping kasur.

"Kenapa?"

"Kamu mau aku ninggalin kamu dirumah?". Tom membantu Harry untuk duduk.

"Bukannya kamu bilang ada meeting?".

"Aku batalin".

"Kok dibatalin?".

"Istri aku lagi sakit masa aku tinggalin".

Tom menempelkan telapak tangannya pada kening Harry. Menyeka keringat di pelipisnya dengan sapu tangan. Suhu tubuhnya masih panas dan wajahnya pucat.

"Aku bisa rawat diri sendiri kok, aku kan dokter". Bela Harry.

"Mentang-mentang kamu dokter, nanti kamu pingsan terus jatuh dari lantai dua gimana?".

Day By DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang