9

2.4K 270 58
                                    





♠♠♠

Banyak hal yang telah Tom dan Harry lalui beberapa bulan terakhir ini. Mulai dari mood Harry yang naik turun seperti roller coaster, meminta sesuatu yang diluar nalar seperti ingin minum es teh hangat dengan toping keju. Ingin dipeluk Ronald ketika tidur, dan banyak hal lagi.

Dan betapa antusiasnya Harry memanggil suaminya ketika merasakan ada pergerakan pada janin dalam kandungannya. Setelah itu mereka tertawa bahagia dengan Tom yang berulang kali mengecup kening Harry dan mengusap rambutnya dengan sayang.

Terkadang Harry juga bisa menjadi sangat agresif, Tom tidak akan pernah lupa pengalaman ketika dirinya terbangun ditengah malam dan mendapati Harry yang sedang menunggangi juniornya.

Momen yang paling tidak bisa Tom lupakan adalah ketika Harry sedang duduk tenang meminum teh hijau di taman belakang mansion, mengelus perut buncitnya dibawah sinar matahari pagi. Dengan senyum manis, wajahnya yang cerah dan manik emeraldnya yang berkilau jernih. Saat itu Tom hampir lupa bernafas beberapa detik, mengagumi berkali-kali betapa indahnya makhluk ciptaan Tuhan yang kini adalah miliknya, istrinya, belahan jiwanya.

Langkah Tom yang mondar-mandir sejak tadi kini langsung terhenti. Diam ditempat dan terpaku dengan jantung yang berdegup kencang ketika mendengar suara tangisan bayi yang sangat nyaring terbawa udara lalu sampai ketelinganya.

Pintu ruangan terbuka dan menampilkan seorang suster yang tersenyum dengan lebar, "Tuan Riddle, anda dipersilahkan untuk masuk".

Tom masuk kedalam ruangan dengan jantung yang masih berdegup kencang, pemandangan pertama yang dia lihat adalah istrinya yang terbaring diatas kasur dengan kelopak mata yang terpejam erat dan kepala yang terkulai lemas kesamping.

"Anda tidak perlu khawatir Tuan Riddle, dokter Harry hanya sedang tertidur karena kelelahan". Jelas seorang suster yang menangkap raut ketakutan Tom.

Tom duduk disamping Harry lalu menggenggam tangannya, menyingkirkan helaian rambut yang menutupi kening Harry setelah itu mengecupnya, "aku mencintaimu Harry, aku sangat mencintaimu".

"Selamat Tuan, bayi anda perempuan". Kata suster yang datang lalu memberikan seorang bayi mungil dengan sangat hati-hati kedalam gendongan Tom.

Tom memandangi bayinya lama, terpukau karena bayi hasil kerja kerasnya bersama sang istri selama ini tidak sia-sia. Bayinya begitu cantik, rambutnya yang hitam berkilauan, bibir dan bulu matanya yang persis seperti milik sang ibu. Hidung, alis dan garis wajahnya yang dia jiplak dari sang ayah. Tom sangat penasaran dengan warna matanya, tapi bayinya masih terlalu kecil untuk memperlihatkan maniknya.

"Akhirnya aku bisa bertemu denganmu Riddle kecil, kau sering sekali membuat Daddy dan Mommy kewalahan beberapa bulan terakhir". Bisik Tom dengan bola mata yang berkaca-kaca karena terharu.

Hati Tom menghangat, dalam sepanjang sejarah hidupnya, belum pernah dia merasakan kebahagiaan yang seperti ini. Dia benar-benar merasa hidupnya begitu sempurna, tidak ada yang lebih diinginkannya dari memiliki keluarga kecil yang amat ia cintai.

"Akhirnya keponakankuuu". Raut kegirangan terlukis jelas di wajah Hermione sejak dia muncul dari ambang pintu, langsung menuju ke arah Harry yang sedang menimang bayinya lalu mencekek leher Ron karena merasa sangat gemas.

"Calm down Hermione, kita tidak boleh menampilkan adegan kekerasan di hadapan bayi yang baru lahir". Ucap Ron dengan nafas tersenggal sambil berusaha melepaskan cekekan Hermione dari lehernya.

Day By DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang