07. Jadian?

2.5K 248 37
                                    

Kenma melebarkan matanya sebelum ciuman itu berubah menjadi lumatan.

"Mmh... Kwurwohh..." Kenma mencoba mendorong tubuh Kuro, tapi tidak berhasil karna perbedaan tenaganya terlalu besar.
Kuro mengigit bibir bawah Kenma dan dengan cepat langsung memasukan lidahnya kedalam mulut Kenma.

Kuro menaruh tangannya di belakang kepala Kenma dan menekannya untuk lebih dekat dengannya dan juga untuk memperdalam ciuman, Kuro bermain-main di langit² mulut Kenma.

Kenma sudah mulai kehabisan nafas. Kenma mengambil rambut Kuro dan menariknya, tapi tidak berhasil juga. Tangan Kenma pindah lagi ke bahu bajunya Kuro Dan meremasnya kuat.
"Hwentikan...."

Kuro mebuka matanya dan melihat wajah Kenma yang sudah memerah karna kehabisan nafas. Kuro melepaskan ciumannya. Dengan reflek Kenma mendorong Kuro, lalu Kenma berdiri dan mundur beberapa langkah.

Kenma menatap Kuro, dia agak takut dengan apa yang baru saja terjadi.
"Kau gila?" Kata Kenma masih dengan membenarkan nafasnya, lalu pergi dengan cepat ke arah pintu.

Kenma mencoba membuka pintunya tetapi tidak bisa.
"L-loh?" Kenma mendorong dan menarik pintunya tetapi tidak berhasil juga.

"Mau kemana Kenma?~" kata Kuro sambil tersenyum miring dan membalikan tubuh Kenma dan menyandarkan ke dua tangan Kuro di pintu, Kenma tidak bisa kemana² karna pergerakan nya di tahan Kuro.

"H-hah?" Kenma takut. Kenma tidak bisa fokus. Pikirannya kembali saat ciuman tadi.

"Kau harus jadi pacarku" kata Kuro dengan santai. Kenma membelalakan matanya, lalu mengalihkan pandangannya ke arah lantai dan mencoba menenangkan diri dengan waktu yang agak lama.

"Apa maksudmu?" Kali ini Kenma sudah kembali tenang. Dia bertanya dengan hati².

"Tidak kah kau berpikir jika aku memacarimu, kita bisa menyatukan mafia Nekoma dan Karasuno"

Kenma kembali di buat berpikir oleh Kuro.
Perkataan Kuro ada benarnya menurut Kenma. Dia bisa menyatukan mafia Mereka. Tapi mereka baru saja kenal, tidak mungkin Kenma memacari seseorang yang baru saja dia kenal dan tidak dia ketahui sifatnya yang seperti apa.

"Tapi kita baru saja kenal"
"Kalau begitu kau harus menerimaku dan aku akan membuatmu mencintaiku"

Sebenarnya Kenma tidak ingin melakukan hubungan yang di namakan pacaran. Tapi untuk kesekian kalinya Kenma berani berkorban untuk mafianya. Kenma tidak ingin terus-menerus perang, dia sudah muak dengan itu. Mungkin dengan berteman baik dengan seluruh mafia itu akan mengurangi kasus peperangan. Kenma akan menyetujuinya agar Karasuno dan Nekoma bisa berdamai. Kenma akan melihat jika memang Kuro serius padanya, mungkin Kenma akan mencoba untuk mulai mencintainya.

"Baiklah, aku menerimanya. Tapi jangan pernah cari masalah lagi dengan mafia ku"
"Di mengerti!" Kata Kuro penuh semangat dengan senyum lebarnya dan memeluk Kenma dengan erat.

"Kuro Lepaskan..."
"Hehe maaf anak kucing. Ayo kita lanjutkan".

                                     • • •
*Di kantor Kenma

TOK TOK TOK
"masuk"
"Kenma, ada paket untukmu" ucap Yamaguchi sambil menaruh paket Kenma di mejanya.
"Terimakasih Yama"
"Sama². Um... Kau habis darimana?"
"Tadi aku ada sedikit urusan di luar"
"O-oh baiklah kalau begitu aku pergi dulu".

Kenma berhenti dengan perkerjaan yang ada di komputernya dan beralih untuk membuka paketnya. Kenma membuka paketnya dengan perlahan dan hati², takutnya ada barang penting atau barang yang mudah robek.

" !!! " Kenma mendorong paket itu menjauh, setelah dia mengetahui bahwa isi paket itu adalah kepala Narita dengan penuh darah.

"Hah hah sial" Nafas Kenma agak sesak karna shock. Saat ini ada 2 perasaan yang sedang menguasai otaknya.
Perasaan kesal dan lega. Kenma merasa kesal karna Inarizaki satu langkah lebih cepat dari Kenma, dan perasaan leganya karna Kenma tidak begitu mengenal baik Narita, jadi Kenma tidak kesusahan untuk melepas kepergiannya.

"Aku harus menelpon Daichi"

Tut... Tut...
Kenma : Halo Daichi?
Daichi : Halo Kenma, ada apa?
Kenma : ke kantor sekarang.

                                      • • •

"Apa yang terja- hah!? Narita!" Teriak Daichi shock.

"Kenma... Kenapa bisa begini?"
Kenma meremas rambutnya pelan.

"Seperti nya dia ketahuan oleh Inarizaki"
"Narita..." Ucap Daichi sedih
"Siap kan kuburan yang layak untuk dia Daichi"
"Baiklah"



Hai Minna>< mau nanya... Kalo aku bikin chapter panjang kalian bosen gk si? Ato lebih enakan chapternya pendek?

Mafia Battles (Kuroken) -THE END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang