06. Persiapan perang

2.4K 252 61
                                    

*Di kantor

Kenma sedang duduk di kursinya dan dia sedang menjambak dan meremas pelan rambutnya dengan frustasi.
Daichi yang baru saja kembali untuk memberikan Kenma kopi menjadi bingung dan khawatir melihat tingkah Kenma.

"Kenma apa kau baik² saja? Jika kau merasa tidak enak badan kau bisa istirahat dulu"
"Tidak Daichi aku baik² saja"
"Lalu apa yang membuat mu frustasi seperti itu?" Kata Daichi sambil menaruh kopinya di meja Kenma.
"Inarizaki... Mereka menyatakan perang pada kita"
"Itu wajar saja kan? Setelah apa yang mereka lakukan terhadap kita" Tsukishima yang tidak sengaja mendengar percakapan Kenma dan Daichi pun ikut nimbrung di antara obrolan mereka.
"Itu memang benar tsukki, tapi Inarizaki teman kita"
"Kenma, jika Inarizaki memang teman kita, untuk apa mereka mencari masalah duluan dengan menukar racunnya?"
"Itu benar Kenma" kata Daichi meyakinkannya.
"Sebaiknya kau cepat mencari bantuan mafia lain, sebelum Inarizaki mendapatkan mafia yang banyak" ucap Tsukishima dan pergi.

Kenma mengela nafas berat.
"Daichi tolong panggil Bokuto"
"Baik bos".

"Hey Hey Hey! Ada apa Kyanma, kenapa kau memanggilku?"
"Bokuto, Inarizaki menyatakan perang, aku minta bantuan mafia Fukurodani untuk-"
"Kami akan membantu Kenma!"
"Tunggulah sampai Kenma selesai bicara Bokuto" ucap Daichi. Kenma hanya terkekeh kecil.

"Oiya Daichi suruh Narita untuk memata matai mafia Inarizaki"
"Baik bos" kata Daichi dan pergi.

'fukurodani sudah ku dapatkan, lalu mafia mana lagi?' fikir Kenma.
"Kyanma kenapa kau tidak ajak Lev untuk bergabung saja?"
"Tidak mungkin Boku-"
'tunggu itu benar!' kata Kenma dalam hati.
Kenma berdiri dan langsung memeluk Bokuto.
"Terimakasih Bokuto kau memang jenius" kata Kenma dan langsung berlari keluar ruangan.
Bokuto yang di peluk pun membeku sekaligus terharu, lalu dia menggelengkan kepalanya.
"Tidak akashi tetap nomor satu" kata Bokuto.

KENMA POV

Aku memasuki ruangan dimana Lev disekap.
"Kenma?" Lev terlihat bingung karna aku yang tiba² datang.
"Kau terlihat kurusan. Tunggu disini aku akan mengambilkan roti dan susu".

Beberapa menit kemudian aku datang dengan roti dan susu di tanganku. Aku menaruh makanan itu di mejaku.
Aku mendatangi Lev dan membuka borgolnya.

"Apa yg kau lakukan?" Lev lebih bingung sekarang, karna tindakan Kenma yang tiba².
"Melepaskan borgolmu"
"Bagaimana jika aku menyerang?"
"Ntahlah"
"Apa maksudmu dengan ntahlah!?"
"Aku hanya memiliki firasat kalau kau tidak akan menyerangku"
'itu memang benar. Setelah semua yang aku lihat tentang dirinya, mana mungkin aku menyerangnya' batin Lev.

Lev duduk di hadapanku dan memakan roti yang sudah kubuat.
"Terimakasih"
"Tentu".

"Lev apa temanmu yang bernama Kuroo Tetsurou itu tidak mencarimu?"
"Oh bos. Dia mencariku, hanya saja dia belum menemukanku" kata Lev sambil meneguk habis susunya.
"Apa!? Bos?"
"Iya dia bos mafia Nekoma"
"aku tidak pernah menyangka kalau dia bosnya. Wajahnya saja sangat tidak cocok untuk di bilang bos" Lev terkekeh kecil.
"Kau juga harus ngaca Kenma-san".

"Lev aku ingin mengatakan sesuatu"
"Katakan saja"
"Inarizaki menyatakan perang kepadaku. Aku ingin mafia Nekoma bergabung dengan ku"
"Setelah semua yang kau alami bersama Kuro-san!?"
"Iya"
"Apa itu mungkin?"
"Aku akan mengembalikanmu pada Kuro, asalkan dia ingin bergabung. Jadi persiapkan dirimu Lev".
Aku meninggalkan Lev tanpa meborgolnya lagi, tapi aku tetap mengunci pintu ruangannya.

KUROO POV

TING! Bunyi ponsel, menandakan seseorang mengirim pesan untuk Kuro.

-Unknow
Hey Kuro apa kabar?

Mafia Battles (Kuroken) -THE END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang