; 9. Katanya Sih Dare

31 14 12
                                    

halooo, lagi rajin publish nih hihi. Jadi di karenakan aku mau PTS aku publish sekarang aja dan ini 2 ribu kata lebih loh.

happy reading!









9. Katanya Sih Dare









"Al?" bunda Alea memanggil putri nya, karena sejak tadi Ia hanya melamun tanpa memakan sarapannya.

"Eh? kenapa bun?" Alea kaget, lalu tersadar dari lamunannya.

"Itu nasi goreng nya di makan dulu, jangan malah melamun" tegur bundanya.

"Siapa yang melamun? aku dari tadi tuh mikirin ulangan kimia" padahal Alea berbohong, Ia sedari tadi memikirkan tentang dare yang kemarin.

"Yaudah, cepat habisin terus langsung berangkat sekolah"

Alea melihat arlojinya yang sudah melingkar manis di tangan kanannya, ternyata baru jam 06.12. Alea ini memang rajin berangkat sekolah pagi-pagi, karena dia takut bertemu dengan banyak orang.

Bisa di bilang Alea memiliki trauma pada tempat yang ramai, dia lebih memilih kesepian dari pada harus berdesakan dengan banyak orang.

Setelah cepat-cepat menyelesaikan sarapan pagi nya, Alea langsung bergegas menuju tempat motor untuk mengambil motor scoopy nya, tak lupa juga berpamitan kepada ke dua orang tuanya.

"Kak, nebeng sabi kali" muncul lah adik nya.

"Gak"

"Dih, terus gue naik apa? motor gue di sita gara-gara bikin masalah di sekolah"

"Bodo amat urusan lo"

Angga menghela nafas, memasang muka lesu karena bingung ingin sekolah naik apa. Dia mempunyai ide, akhirnya Ia langsung memasang mimik muka bermohon dan agak sedikit di imut-imut kan.

"Gak usah sok imut, jelek muka lo" ucap Alea sambil memanaskan motor nya.

"Kak.." Angga masih memohon kepada sang kakak.

"Alea, kamu anterin adik kamu dulu ya" datanglah ayah nya dari arah ruang tamu.

"Ayah.. lusa aku udah telat, masa sekarang mau telat lagi" mohon Alea.

"Ini baru jam berapa? masih pagi loh, kamu nya yang kerajinan"

"Ck, iya deh.." mau tidak mau Ia harus menuruti perintah ayahnya itu.

"Sini Angga aja yang bawa motornya" tawar adiknya.

"Ngga, nanti motor gue lecet"

"Heh, gue jago kali bawa motor"

"Lo mau sekolah atau ngga? gausah banyak nawar" Alea langsung menaiki motornya.

Adiknya hanya mendengus kesal, Ia langsung naik ke atas motor kakaknya.

"Lo ngapain naik?"

Adiknya mengernyit bingung "lah kan gue bareng lo"

"Bukain dulu pager nya bego, lo kira nih motor bisa terbang?"

Bukannya membuka pager, adiknya itu malah mengadu ke ayahnya "Yah, kakak ngomong kasar"

Tapi tidak ada jawaban dari ayahnya, Alea tertawa keras.

"Kacang kacang" ledek Alea.

Angga hanya bisa menggaruk tengkuknya pasrah, lalu dia berjalan membuka pager rumah nya.

"Silahkan tuan putri" adiknya tersenyum masam.

Alea hanya tertawa kecil, lalu keluar dari pekarangan rumahnya. Memberikan helm kepada adiknya, dan langsung melesat menuju sekolah.




AthaleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang