; 7. Masa Lalu

28 18 8
                                    

haloo ketemu lagii, aku mau kasih kabar kalo pemeran nya aku revisi dan akan di publish setelah chapter 10 yaa. Kalo kalian punya imajinasi sendiri gapapaa kok.

enjoy this chapter!




— Masa Lalu —






Sore itu sehabis pulang sekolah Angkasa sedang berada di sebuah pemakaman umum, dia berdiri di samping nisan yang bertuliskan "Zamora Calathea".

"Za, maafin aku ya.. aku ke sini mau kasih bunga kesukaan kamu" lirih Angkasa sembari menaruh bunga Daisy berwarna merah muda.

Angkasa menjatuhkan air matanya, kenangan dulu terputar kembali dipikirannya. Setiap hari Ia berharap waktu bisa diputar kembali, agar Ia dapat memperbaiki kesalahannya di masa lalu.

Ting

Suara notifikasi dari ponselnya membuyarkan lamunan, mau tidak mau dia harus mengecek nya karena takut itu dari sang mama.

Kisar
lo sibuk gak? kalo ngga kita ketemu di cafe dekat rumah lo, sekarang.

Angkasa
otw

Angkasa mengernyitkan dahinya bingung, tumben sekali seorang Kisar mengajak bertemu tiba-tiba begini.

"Maaf ya aku ngga bisa lama-lama, kalau ada waktu aku ke sini lagi. Yang tenang di sana ya.. Zamora" Ia tersenyum miris, lalu langsung beranjak pergi dari tempat itu.



🍁🍁🍁






Angkasa memasuki sebuah tempat yang bertuliskan "Memories of a coffee", itu adalah nama cafe dekat rumah nya sekaligus menjadi tempat kumpul anak Regulus.

"Sa!" panggil Kisar dari arah kursi yang berada di pojok dekat jendela.

Angkasa menghampiri suara yang memanggilnya.

"Lo mau pesen apa?" tanya Kisar.

"Lo mau traktir gue?" tidak di jawab pertanyaan Kisar tetapi Ia bertanya balik.

"Ngga, cuma basa basi aja" jawab Kisar dengan muka datarnya.

"Mbak!" Angkasa memutuskan untuk memesan sendiri, karena Ia sangat haus.

"Iya mas, mau pesan apa?" tanya seorang pelayan dengan ramah.

"Ice coffee vanilla late satu"

"Baik, itu saja pesanannya?"

"Iya"

"Ditunggu ya mas"

Selepas pelayan itu pergi, mereka hanya sibuk dengan pikiran masing masing. Memang pada dasarnya Angkasa yang bersifat dingin dan malas untuk mencari topik, dan Kisar yang pendiam tidak suka berbicara banyak.

"Lo sebenarnya ngap--"

"Permisi mas, ini ice coffee vanilla late nya" seorang pelayan yang sama mengantarkan pesanan Angkasa.

"Makasih"

"Iya, selamat menikmati" lalu pelayan itu pergi.

"Sebenarnya ngapain lo ngajak gue ke sini?" tanya Angkasa to the point.

"Nabilla"

"Kenapa sama dia?"

"Dia sama teman temannya tadi bully Alea di toilet perempuan"

"Terus urusannya sama gue apa?"

Kisar memutar bola mata malas, "Nabilla bully Alea karena lo"

"Kok bisa?"

AthaleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang