Selamat baca~~
____________________
Di pagi hari yang cerah, Darga mengawali harinya dengan terlambat bangun. Mengakibatkan dia harus pergi ke sekolah setelah mendengar ocehan dari Liana.
Kemarin Darga memberitahu Amar, bahwa dia akan bersekolah di sekolah Jakarta. Walaupun tinggal 1 semester, tapi tetap bukan Darga harus sekolah?
Darga pergi diantar sopir, karena dia masih belum mempunyai kendaraan sendiri. Semasa di LA pun dia selalu memakai mobil milik ayahnya.
Begitu tiba di sekolah, untung saja, gerbang masih terbuka. Dan siswa-siswi sudah berada di lapangan untuk upacara bendera seperti biasa. Upacara ini adalah upacara pertama di semester genap dan pasti akan banyak informasi yang diberikan kepala sekolah kepada seluruh siswa.
Setelah upacara selesai, para siswa kembali ke kelas masing-masing. Tapi berbeda dengan Darga, dia pergi ke ruang guru untuk mencari wali kelasnya.
"Ini Jean?" Tanya seorang ibu yang bangun dari duduknya.
"Iya bu." Balas Darga.
"Duduk dulu, sebentar lagi kita masuk kelas yah."
Darga duduk di depan meja ibu itu. Wali kelas Darga yang baru, biasa dipanggil ibu Sarah, guru pelajaran bahasa Inggris yang sangat baik, ia termasuk kedalam list guru terfavorit.
"Where do you move from?" Tanya ibu Sarah.
"LA bu."
"So your English must be better than me, right?"
"No, your English better than me, Miss." Darga tersenyum.
"So, can we go to your class now?"
"Of course, Miss." Darga tersenyum lagi. Sangat tampan.
Darga mengikuti Bu Sarah di belakangnya. Kelas Darga berada di lantai dua. Sesampainya disana, ada Amar sedang duduk di depan kelas bersama satu temannya.
"Eh, Darga?" Amar terkejut ketika melihat Darga.
"Amar? This is your school?" Darga sama terkejutnya.
"Yes, so we are in the same school now?"
"Yes, that's right." Amar sangat senang sampai dia memeluk Darga di depan Bu Sarah dan temannya.
"Welcome, bro!"
"Jadi kalian sudah kenal ternyata?" Bu Sarah akhirnya berbicara setelah melihat mereka saling berbagi kebahagiaan.
"Dia temen dari kecil bu, kita udah temenan dari embrio." Amar yang menjawab.
"Ya sudah, sekarang kita masuk." Bu Sarah menyuruh ketiganya masuk ke kelas.
"Good morning," Bu Sarah masuk kedalam kelas lebih dulu daripada Darga. Dia sedang mengumpulkan niat, jarang sekali dia gugup seperti itu.
"Ibu akan memperkenalkan kalian teman baru, dia pindahan dari LA, sama seperti Amar waktu itu. Silahkan masuk Jean." Darga masuk kedalam kelas. Seketika kelas menjadi ricuh dengan kedatangan murid baru itu.
"Introduced yourself, Jean."
"Name? My name Jean Darga Alison, you can call me Darga. Nice to meet you."
"WUUU ADA BULE LAGI!!!" Gemuruh ricuh datang dari anak-anak perempuan di kelas itu. Bagaimana tidak, wajah Darga yang tampan membuat siapa saja terpana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletha
Teen Fictiontentang bagaimana seorang lelaki yang berjuang, tapi kalah dengan gengsi. tentang seorang perempuan yang mengejar mimpi dan menunggu jawaban.