Darga buru-buru pulang ke rumahnya setelah sepulang sekolah tadi. Acara pestanya, diadakan jam 8 malam. Dan mereka pulang sekolah jam setengah 5 tadi. Tidak banyak waktu untuk mencari baju untuk Darga.
"Momm! I'm back!!"
"Gimana sekolahnya?" Liana datang menyambut anaknya. Darga masih sibuk membuka sepatunya.
"Mom, i wanna go to the birthday party."
"Ulang tahun siapa?" Darga mengangguk.
"Naya, temen Darga di sekolah."
"Jam berapa acaranya?"
"Malem ini jam 8, Mom."
"Mau Mommy bantuin pilih baju gak?"
"Mau dong Momm..." Darga memeluk tangan ibunya.
"Udah gede juga masih aja manja."
"Siapa yang manja?"
"Terus anak Mommy siapa lagi emangnya?"
"Mom, Darga pengen punya adik."
"Tiba-tiba gitu minta adik?"
"Temen Darga ada yang kembar, terus akrab banget. Darga jadi pengen punya adik."
"Hmmm..."
Anak dan ibu itu menuju kamar anak semata wayangnya.
Baju yang dipilih Liana untuk Darga tidak ada yang mengecewakan, Liana tau benar tentang fashion dan trend. Jadi baju pilihan Liana dapat membuat Darga lebih tampan tentunya.
"Where's your leather jacket?" Liana bertanya kepada anaknya.
"Dipinjem temen Darga."
"Siapa?"
"Aletha."
"Dia yang minjem atau kamu yang minjemin?"
"Darga yang minjemin."
"Kalo cowok minjemin barang mereka ke cowo berarti cowok itu percaya sama si cewek atau suka?" Liana melihat Darga, mengangkat satu alisnya sambil tersenyum mengejek.
"Enggak kok, waktu itu Darga minjemin buat nutup roknya. Waktu Darga pulang pake motor Amar."
"Ohh, yang hujan hujanan itu?" Darga mengangguk.
"Romantis yah hujan hujanan." Liana menggoda anaknya.
"Apa sihh Mom..." Darga salah tingkah, dia mengalihkan pandangannya pada ponselnya. Liana yang melihatnya terkekeh geli.
Liana hanya memilihkan baju kaos hitam polos dengan celana kain hitam, dia memberikan pada Darga yang sedang duduk di meja belajarnya.
"Mommy tau, kamu gabakal mau kalo pake kemeja." Darga tersenyum, ibunya sangat mengerti keinginannya.
"Kalo sepatunya mending yang mana, Mom?"
"Warna putih aja, kamu punya kan yang high top?"
"Iya punya."
"Sip." Liana mengacungkan jempolnya. Lalu dia mengusap kepala Darga.
"Pake parfum yang banyak, biar Aletha suka." Liana mengejek anaknya lagi, lalu dia keluar dari kamar Darga. Darga menahan senyumnya, dia memikirkan bagaimana penampilan Letha malam ini. Darga kemudian mandi, dan memakai baju yang tadi dipilih ibunya. Dengan hanya memakai kaos polos dengan celana kain, dan jangan lupa kalung yang selalu dipakainya, Darga bisa terlihat sangat tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletha
Teen Fictiontentang bagaimana seorang lelaki yang berjuang, tapi kalah dengan gengsi. tentang seorang perempuan yang mengejar mimpi dan menunggu jawaban.