Akhirnya Aletha dan Darga sampai di cafe tempat pesta ulang tahun itu digelar.
"Gue beneran ga pake apa apa nih?"
"Iya Jean Darga Alison..."
"Ciee hapal nama gue nih."
"Nama temen sekelas juga pada tau semua, yakali lu engga."
"Coba panggil gue Jean?"
"Jean?"
"Ahh! Aduhh jantung guee...." Darga memegang dadanya, padahal jantung bukan di dada.
"Apaan si, lebay banget." Letha membuka tasnya dia mengambil kaca. Sedangkan Darga turun dengan tawa kecilnya. Darga selalu suka orang yang memanggilnya dengan sebutan Jean, entah kenapa. Orang tuanya juga kadang-kadang memanggil dia dengan panggilan Jean.
Letha masih sibuk melihat kaca untuk memperbaiki sedikit riasannya.
Darga membuka pintu, Letha terkejut karena Darga tiba-tiba saja membuka pintu dipinggirnya.
"Udah?" Darga bertanya, dia menyimpan tangan kirinya di pintu mobil.
"Udah." Letha memasukkan kaca kedalam tas. Kemudian keluar dari mobil dibantu oleh Darga.
"Mau gue bantu jalan?" Darga berjalan dipinggir Letha sekarang.
"Ga usah, bisa kali gue juga jalannya."
"Iya, iyaa." Darga membiarkan Letha berjalan duluan.
Darga melihat rambut Letha sedikit berantakan, mungkin karena Letha menyender tadi. Darga tanpa bilang terlebih dahulu, dia mengusap rambut belakang Letha. Membuat Letha terkejut, refleks dia memegang tangan yang menyentuh rambutnya dan melihat ke arah Darga.
"Ngapain?"
"Rapihin rambut lu." Kemudian Letha mencoba merapikan rambutnya lagi.
"Udah rapih kok." Darga memberitahu.
Mereka berdua berjalan lagi, masuk ke dalam cafe.
Tidak banyak yang datang, hanya keluar Naya dan teman terdekatnya saja. Oleh karena itu, undangan yang datang juga hanya sedikit.
"Ehh Letha?" Naya yang sedang berjalan-jalan, melihat kedatangan Letha.
"Naya?" Letha juga ikut terkejut.
"Ini Letha kan? Cantik banget."
"Lu juga cantik Naya."
"Kaya bukan Aletha yang gue kenal ini mah. Biasanya Letha ga mau pake dress kaya gini."
"Gue gaada baju lagi, ini juga punya ibu."
"Tapi cantik beneran deh, iya ga Darga?" Naya tiba-tiba bertanya pada Darga yang berdiri di samping Letha sejak tadi.
"Ehh? I-iya..." Darga sedikit gugup menjawab pertanyaan Naya.
"Darga!" Itu Amar, dia juga baru saja datang. Amar mendekati Darga.
"Bareng sama siapa, bro?" Amar melihat orang yang berada di samping Darga.
"Aletha? Ini Letha kan?" Amar terkejut melihat Letha.
"Iyaa ihh, kenapa sih kaya pada liat apa aja."
"Cantik bangett.." Amar melihat Letha dari ujung rambut hingga ujung kaki. Amar lupa tentang temannya yang tadi dia sapa duluan.
"Lu sekalinya nemu cewe cantik aja, lupa sama temen sendiri." Darga protes.
"Ehhhh Darga, hehehehe bukan gitu maksudnya.. gue kaget aja tadi liat Aletha." Amar nyengir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aletha
Teen Fictiontentang bagaimana seorang lelaki yang berjuang, tapi kalah dengan gengsi. tentang seorang perempuan yang mengejar mimpi dan menunggu jawaban.