3. Making Acquaintane

2 1 1
                                    

"Ayo, gue anter pulang."

Letha hanya diam, dia tahu itu Darga. Tapi dia kenal saja belum, tapi sudah mengantarnya pulang.

"Udah ga usah kelamaan mikir." Letha berdiri, mendekati Darga.

"Bukannya gue ga mau, tapi gue pake rok." Ternyata itu yang Letha pikirkan. Dia mengkhawatirkan roknya.

Darga membuka jaketnya, dia memberikannya pada Letha.

"Nih pake."

Tanpa berpikir panjang, karena Letha sedang tidak mau naik bis. Dia mengambil jaket Darga.

"Makasih." Letha naik ke motor Amar, dia duduk menyamping. Sekarang leather jacket mahal milik Darga itu dipakai sebagai penutup rok.

"Wangi banget." Batin Letha.

Darga menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Karena dia tidak ingin jaket miliknya itu terbang, padahal Letha juga memeganginya.

"Nama panjang lo apa?" Darga tiba-tiba saja bertanya.

"Ngapain nanya nama panjang?"

"Buat akad nikah nanti."

"Ihh, ga jelas."

"Tinggal jawab apa susahnya."

"Aletha Naleendra Abigail." (Bacanya Aletha Nalindra Abigail)

"Sama kaya kembaran lo?"

"Beda."

"Bedanya?"

"Alatha Nalendra Abigail. Beda kan?" (Bacanya Alatha Nalendra Abigail)

"Oh iya beda."

"Asli Indo atau ada blasteran?"

"Ayah Turki, Ibu Indo."

"Sama dong, gue juga blasteran."

"Ga nanya."

"Ngasih tau."

"Ga mau tau."

"Anjir cantik-cantik nyebelin."

"Siapa yang nyebelin?"

"Lo."

"Gue lepasin jaket lo, baru tau rasa."

"Ehh, jangan. Itu jaket kesayangan gue."

"Bodo amat."

Tanpa perkenalan yang resmi, mereka bisa akrab dengan hanya pulang bareng. Sifat Letha yang terbuka membuat Darga tidak sungkan untuk mengajaknya bicara.

Belum juga sampai ke rumah Letha, hujan deras mengguyur kota Jakarta. Membuat dua orang itu harus meneduh di salah satu mini market. Darga maupun Letha tidak terlalu basah, karena hujannya belum begitu besar.

"Lo mau nunggu dulu reda atau pake jas hujan?"

"Pake jas hujan aja, disini ada kan? Gue beli dulu." Langkah Letha terhenti, Darga menahannya.

"Sama gue aja." Darga masuk kedalam mini market. Biasanya ada jas hujan plastik yang dijual. Dan bingo! Darga benar. Dia membeli jas hujan plastik itu dua. Jas hujan plastik berwarna bening.

"Gue beli yang gini? Gapapa?" Darga memberikan satu kepada Letha.

"Gue juga tadi mau belinya yang gini. Btw makasih."

Darga tersenyum mengangguk. Letha memberikan jaket Darga pada pemiliknya.

"Pake aja." Darga mengembalikannya pada Letha.

AlethaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang