Mita - Jadian

57 10 18
                                    

Gadis itu menatap laki-laki yang baru turun dari mobil dengan tatapan tidak percaya.

Itu beneran Satya? Pertanyaan itu yang saat ini ada dipikirannya.

Memang sejak mengeyam pendidikan di luar negeri mereka berdua masih sering berkomunikasi baik, namun laki-laki absurd itu selalu menolak saat di ajak vidio call dengan berbagai alasan.

Terakhir kali Mita melihat wajah Satya adalah saat sahabatnya Rinai mengirimkan vidio latihan teater yang dilakukan laki-laki itu saat masih kuliah, sudah beberapa tahun yang lalu. Dan sekarang laki-laki absurd itu sudah berubah menjadi lelaki tampan dan terlihat jauh lebih dewasa,

" mengagumi ha?" Perkataan itu menyadarkan Mita dari ketercengangannya.

" g-ge er lo engga berubah ternyata." Balas Mita seraya mengalihkan pandangan, sedangkan laki-laki itu hanya terkekeh mendengar hal itu.

Setelah mereka memberikan selamat pada Nuril yang membuat pameran ini, kini mereka memutuskan untuk berpencar. Seperti Mita yang memilih mengitari tempat pameran ini ditemani dengan Satya,

" kok lo banyak diemnya sekarang?" Tanya Satya.

" ya engga papa, emang gue harus nyerocos terus gitu." Jawab Mita, ia sendiri bingung kenapa ia gugup berduaan dengan Satya.

Lagi-lagi laki-laki itu tertawa,

" lo engga kangen sama gue mit? Udah lama banget lo kita engga ketemu." Kata Satya.

" yang ada lo yang engga kangen gue, tiap diajak vc engga pernah mau." Kesal Mita sambil terus berjalan,

Mendengar itu Satya tersenyum dan mensejajarkan langkahnya.

" habisnya gue takut kalo lo ajak vc." Jawab Satya membuat Mita menghentikan langkahnya,

" lo takut kenapa?"

" gue takut ganggu konsentrasi belajar lo di sana.." jelas Satya.

" yaelah sat, masalah belajar doang.."

" dan gue takut tambah kangen sama lo." Sambung Satya membuat Mita terdiam,

" gue kangen banget sama lo mit, itu yang alasan utamanya."

Ucapan Satya barusan benar-benar membungkam Mita. Baru saja gadis itu akan mengatakan sesuatu, suara ribut mengalihkam atensi mereka.

" ada apaan disana?" Heran Satya, laki-laki itupun segera menarik tangan Mita untuk melihat keributan itu.

.....

Mita menatap kesal kedua laki-laki dalam mobil ini, wajah tampan mereka tertutup oleh luka akibat pergulatan mereka tadi.

" kenapa sih mit, lihatin kita mulu dari tadi. Risih tahu engga." Kesal Rama yang duduk di bangku belakang, jengah juga ditatap sinis begitu oleh Mita.

" gue heran tahu engga sama lo berdua, udah gede udah tua. Lo juga ram, baru pulang ke Indo bukannya happy-happy kangen-kangenan sama temen-temen lo. Malah berantem." Sembur Mita,

" ya namanya juga orang lagi kesel mit.."

" Lo juga.." sela Mita membuat Satya yang duduk di samping gadis itu terjolak kaget,

" bukannya ngelerai mereka malah ikutan, sok jagoan hah!" Sembur Mita membuat kedua laki-laki itu terdiam.

" udah ah bawel lo, gue mau tidur aja. Kalo sampe rumah gue bangunin sat." Perintah Rama yang segera memejamkan mata, panas juga kupingnya diomeli Mita.

.....

Setelah mengantarkan Rama ke rumahnya, kini Mita mengantarkan Satya ke apartemennya.

" masuk dulu mit, entar sorean gue anter pulang." Ucap Satya yang melihat gadis itu hendak memesan taksi online.

OURSide 💞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang