Chap 14

6.8K 411 6
                                    

HAPPY READING





TYPO BERTEBARAN

⭐👈🏻 Tau kan?tau lah ya





































Jungkook saat ini tak tau harus kemana, hatinya sakit mendengar ucapan taehyung. kenapa harus selalu yoongi yang dibandingkan dengannya. kenapa tidak yang lain saja.

jungkook tersadar jika ia tak membawa apapun. 'sial' tas nya berada di kelas ponselnya pun juga ada di kelas.

ia sudah berjalan terlalu jauh , cuaca mulai gelap .

'aish eotteoke. eomma tolong kookie' batin jungkook menyesal telah keluar kampus tanpa mempertimbangkan .

sungai han, akhirnya kakinya sanggup berjalan menuju sungai Han. ia duduk dipinggiran sungai melihat langit yang mulai mendung pertanda hujan akan segera turun. menghela nafas sesaat dan tak lama mata beningnya mengeluarkan airmata. memutar kejadian awal ia bertemu taehyung dan bertahan untuk berjuang sampai detik ini.

"hiks aku lelah, aku ingin menyerah mengejarnya. a-aku ingin menghapus perasaan ini. hiks ya tuhan jika dia memang tak ditakdirkan untuk ku hapuskan perasaan cinta ini" ucap jungkook pelan sambil meremas dadanya yang sangat menyesakkn.















di lain tempat(kampus)

"taehyung kau apakan jungkook?" tanya jimin saat ini sudah duduk dihadapan taehyung

"kuapakan emangnya? tanya balik taehyung dengan wajah datar

"huft , tae jangan mengelak, kau pasti melakukan sesuatu kan ?" tanya jimin tajam

"aku tidak melakukan apapun jim" bantah taehyung.

"jangan berbohong padaku kim. tidak akan mungkin bocah itu keluar dari ruanganmu dan menangis tanpa sebab" ucap jimin tajam

" dia menangis keluar dari ruanganku jadi kau langsung menuduh jika aku yang membuatnya seperti itu begitu?" sergah taehyung

"sejak kapan kau jadi pengecut gini kim" remeh jimin menatap taehyung pongah

taehyung menatap jimin tajam seakan ingin membunuh orang dihadapannya ini

"jaga ucapanmu park! aku tak pengecut!" sergah taehyung dengan nada yang sedikit tinggi

"lalu apa ini namanya? kau selalu memberi perhatian lebih kepada bocah jeon itu belakangan ini sedangkan kau juga selalu membanding-bandingkannya dengan yoongi-mu itu"ucap jimin tajam . jimin tau semua perlakuan taehyung kepada jungkook selama ini, terkadang ia juga kasihan melihat jungkook yang banyak berharap lebih kepada sahabat bajingannya ini. tapi mau bagaimana lagi jungkook itu tipikal orang yang pantang menyerah dan keras kepala.

"aku memberi perhatian kepada nya karena aku hanya menganggapnya sebagai mahasiswaku bukan lebih. lagian dianya saja yang terlalu berharap sudah tau aku memiliki yoongi masih juga ingin menjadi orang ketiga(pencokor gaiss perebut cowok orang hahah)

"kau enak bisa bilang begitu tae"ucap jimin pelan

"kau tidak pernah merasakan ada diposisinya" tambah jimin lagi kali ini tepat menatap kedua mata taehyung

taehyung terdiam, ia tak tau harus menjawab apa. memang benar adanya ia tidak pernah berada diposisi itu karena saat ini orang yang dicintainya membalas cintanya.

"sudah lah tae, aku harap semoga kau tak menyesal sudah menyia-nyiakan cinta tulus nya. dan ingat mungkin orang yang selama ini bersama mu , kau jaga belum tentu menjadi milik mu selamaya atau dalam artian belum tentu berjodoh denganmu" ucap jimin lalu pergi dari sana.









"yoongi ssi" panggil jimin

yoongi terus berjalan walaupun mendengar teriakkan dosen bantetnya dari arah belakang

"yoongi

"yoongi ssi" jimin berhasil mencekal tangan yoongi. yoongi kaget saat tangannya tiba-tiba dicekal .

memasang wajah sedatar mungkin. itulah yoongi saat ini sambil menatap sang dosen

"ada apa pak?" tanya yoongi datar

"ayo saya antar pulang" ajak jimin

"tidak. saya bisa pulang sendiri" jawab yoongi singkat

"tidak baik uke pulang sendirian" jimin masih berusaha merayu

"ada pak tae saya akan pulang bersamanya" ucap yoongi beralasan. ia hanya menghindari dosen dihadapannya ini yang sudah berhasil mengambil sebagian hatinya

"taehyung lagi banyak urusan ia akan pulang terlambat. pasti kau akan disuruh pulang duluan" ucap jimin sok tau

"jangan soktau pak, jika pak taehyung banyak urusan pasti ia akan memberitahu saya" sergah yoongi tajam.

drrttt..drrttt..

pesan masuk ke hp yoongi. tertulis nama taehyung disana

tae-hyungie

aku sedikit banyak urusan, pulanglah duluan sayang. tidak apa-apakan?

yoongi menghela nafas, benar ucapan pemuda park dihadapannya ini. sekarang ia harus menelan kembali ucapannya disaat hujan sudah mulai turun

"masih ingin pulang sendiri? hujan mulai turun. "ujar jimin

"baiklah jika tetap tidak mau, aku pulang saja. ujar jimin jahil sambil jalan pelan-pelan .

"tunggu baik-

"nah kan kubilang juga apa, kau pasti mau nerima tawaranku taapi kau terlalu jual mahal" jimin memotong ucapan yoongi dan langsung berbalik badan menuju keraah yoongi lagi

yoong memberenggut menatap jimin tajam

"jika bukan karena hujan dan taehyung sibuk akan tidak akan mau menerima tawaran anda pak" ujar yoongi datar berlalu dari sana menuju parkiran

jimin yang melihat sikap yoongi terkekeh lucu, sungguh ia gemas dengan jelmaan kucing itu. jimin pun segera menyusul yoongi.

"yakkk yoongii ssi tunggu . jimin langsung menahan yoongi dan melepas jas nya lalu memasangkan ke kepala yoongi.

"gunakan ini hujan semakin deras aku akan mengambil mobil jadi kau tunggu disini arraseo?" ujar jimin lembut. yoongi hanya dapat mengangguk dan menunduk menyembunyikan rona merah dipipinya.















skip

taehyung saat ini mengendarai mobilnya tak tentu arah. ia gelisah, ia bingung. tapi gaktau apa yang digelisahkan dan dibingungkan dan ada sedikit perasaan bersalah.

'apa jungkook baik-baik saja' pikir taehyung. ia khawatir manteman

























HALOOOOOOO GAIIIIIIIIIIIIIISSSSSSSSSSSSS

I'M COMINGGGGGGGGGG

MSIH JLS GK SIH CERITANYA? KLO MAKIN GAJE SKIP AE . CMN BUAT GABUT AJA SIH HEHHEHE

PNGEN BGT UP BNYK TPI WAKTUNYA  GK SEMPAT ADA AJA KENDALA.

WUVWUV BUAT KALIAN............😗😗😗😗💜💜💜💜💜👍👍👍




Agresif Jeon[Taekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang