6.

30 10 18
                                    

-Synaesthesia-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Synaesthesia-


“Sepertinya disini tempat paling aman. Karena menurut informasi Jie, tempat ini jarang diawasi oleh penjaga negeri Taktasa.” jelas Jun. Mereka sekarang berada di sebuah gubuk kayu.

“Bagus kalau begitu, kita bisa bersembunyi disini sementara waktu sambil menunggu Jie untuk mencari informasi dimana tempat disembunyikannya not quaver  yang hilang.”final Cleo yg diangguki semua.

Jie sibuk mengotak-atik arlojinya. Menampilkan layar hologram  yang berisi berbagai data dan berkas tentang negeri Taktasa. Ia berusaha mencari tahu tentang seluk beluk negeri tersebut.

“Yumna?”panggil Cleo saat melihat Yumna tengah melamun.

Hhn?”

“Apa kau baik-baik saja? Sedari tadi kau hanya diam.”

A-ah, akhu tak apha. Akhu hanya sedhikit takhut dengan temphat ini. Akhu jugha takhut mengecewhakan kalihan jikha akhu tak dapat menyhelamatkan not quaver ithu.” Yumna menatap kosong kearah pintu yang sudah rusak dan sedikit terbuka.

Menyeramkan.

Awan hitam, kegelapan, kejahatan, keterangan sepertinya lekat dengan negeri Taktasa.

Tak ada makhluk hidup selain monster berwujud manusia--Robataksta-- dan para pengikutnya.

Cleo menatap Yumna dengan iba. Gadis itu  pasti merasa bingung dan belum mengerti tentang apapun. Jauh dari dunianya, dan kini berada di negeri yg bahkan gadis itupun tak tau itu dimana.

Seperti nya, takdir terlalu memberikan tanggung jawab yg berat kepada gadis yang masih berusia 18 tahun itu.

Dengan sedikit ragu, Cleo mendekat, memeluk tubuh gadis tersebut kedalam dekapannya. “Tenang, semuanya pasti baik-baik saja.”ucapnya canggung. Jujur, Cleo tak pernah memeluk perempuan manapun kecuali Ibunya. “Jangan takut,ada kami. Kami bertiga juga mempunyai tanggung jawab untuk menyelamatkan dunia Thesia. Jadi, jangan merasa kau mengahadapi ini sendiri ya?”

Baikhlah.” Yumna mengangguk. Ia masih  berada dalam dekapan Cleo. Nyaman, membuat gadis itu teringat pada pelukan hangat ayahnya yang sudah lama tiada.

“Ekhem! Mau sampai kapan pelukan seperti itu?”Ucapan Cleo terpotong saat Jun memandang penuh selidik. Segera mereka berdua melepaskan pelukannya.


“DAPAT!”

Pekikan Jie membuat Jun dan yg lain langsung memandangnya dan mengabaikan pertanyaan tadi.

“Apa yg kau dapat?”

Jie memandang layar hologram. “Ah, maaf. Aku baru ingat dahulu profesor Tyonglee pernah memprogram arloji ku dengan Not quaver itu. Beliau menaruh benda sejenis magnet kecil dibelakang not quaver agar senantiasa dapat ku lacak keberadaannya.”

“Kupikir itu sudah tidak berfungsi karena sudah sangat lama. Tapi, tiba-tiba sebuah signal datang dari arloji ku. Ternyata itu signal magnet kecil yg berada di not quaverAku lalu melacaknya dan berhasil menemukan keberadaan not itu.”

“Dimana?”

“Kastil hitam. Disanalah keberadaan not quaver bersama Robataksta. Ia sepertinya ingin mengubah negeri Taktasa seperti dunia milik kita dengan memanfaatkan not quaver.”

Yumna menatap mereka bingung. “Kalian membhawa ku untuk daphat melihat warnha nadha not quaver suphaya akhu menemukan not itu bukan? Nah, sudhah dapat dilachak tuh. Aku rasha kalian tak membutuhkhanku lagi. Akhu mau pulhang saja kalo begithu.”

Ketiga lelaki didepannya langsung bertatapan. “Jangan!!!”

Kenapha?”

“Kau lupa? Kau bisa mendengar permainan piano ku tanpa alat pendengar? Kau itu istimewa.”jawab Cleo.

“Lagi pula, jika kau pulang kami bertiga tak dapat mengambil not itu.”timpal Jun.

“Tidak sembarang orang yang bisa menyentuhnya. Ayah kami yang dianggap orang terpandang di dunia Thesia saja tak bisa. Hanya profesor Tyonglee dan ke--

“--Dan orang yg dapat mendengar permainan piano ku! Maka dari itu Ayah memintaku untuk memata-mataimu.” Cleo menatap sinis ke arah Jie.

Oh, beghitu... Aphakah akhu seisthimewa itu?” gumam Yumna.

“TENTU SAJA IYA!” kompak mereka bertiga.

Yashudah ayho pergi ke khastil hitham itu.” Yumna berdiri, hendak keluar.
Thapi,sebhelumnya akhu mau tanhya, kalian itu datang dari thahun berhapa?sephertinya teknologi kalian begitu cangghih. Di dhunia ku jg tak secangghih dhunia kalian.”

Jun tertawa. “Tahun 2150.Kita bertetangga! Kau tidak tau?”

Thapi,akhu tak pernah melihatmu disamphing rumahku?”

“Kau mungkin tak percaya, tapi kami itu berasal dari galaksi Andromeda, galaksi yang berdampingan dengan Bima Sakti, galaksi kalian.”jelas Cleo.

Khalian...alien?!!”

Yumna terkejut. Ini sungguh diluar logikanya!

Mendengar itu, Jun kembali tertawa.“ Ahahah!! Kau ini polos sekali. Lagi pula,mana ada alien setampan kita ahahah!!!”

“Tentu saja bukan alien! Masalah dunia Thesia dan Negeri Taktasa, kita hidup berdampingan. Hanya saja, dahulu dunia Thesia mempunyai seorang Profesor yg jenius, profesor Tyonglee namanya. Beliau menciptakan berbagai benda berbau musik yang canggih sehingga membuat Thesia sangat maju. Sedangkan Robataksta yang bodoh bisanya hanya mencuri karyanya saja. Dahulu ketika prof. Tyonglee masih hidup, ia dapat merebut kembali curian Robataksta. Tapi sekarang, beliau sudah tak ada.”

Yumna mengangguk paham.“ Thapi, bahasha khalian sama denghan makhluk bumhi?”

Sepertinya begitu.”

“Sudah ayo pergi. Kita tak punya banyak waktu.”

“Jie aku ingin bicara padamu. Jun, kau jalan didepan temani Yumna.”ucap Cleo. Ia menarik tangan Jie dan menjauh.

“Baik.”

-

“Hei, hampir saja! Kau tak ingat apa yg profesor tyonglee katakan dahulu sebelum tiada?!” geram Cleo.

Jie menunduk.“Maafkan aku, aku memang ceroboh.”

“Tak apa, sudah ayo jalan!”

Tbc;

SynaesthesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang