#18 Jejak Pengepul Asa

3 0 0
                                    

--

Pagi tadi, embun lebih basah dari kemarin

Merajuk, mengais tanah memintalnya menjadi hara

Pada jejak-jejak kaki yang tertinggal

Ada asa yang dipanggul rapi diatas pundak para pejuang pundi

ditemani riuh suara tawa dari pondok seberang
yang dari sorot matanya tak mengenal apa yang disebut Lara

Yang mereka paham hanya Harsa ditemani senandung ria

Lalu diwaktu sore mulai patah, perlahan tangga biru langit
berganti gradasi jingga yang berterus terang ingin menggamit malam

Langkah-langkah terhenti pada peraduan dibawah jingga
yang mulai dipetik semesta bergeser malam tiba

-Ry-|03022021

Tigaratus Tigapuluh Lima LembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang