--
"Kau tau apa persamaan kita dan film Alladin?"
Mengerenyit dahi Puan, menggeleng kepala dan menoleh kearah muasal suara,
"Tidak tahu, memangnya apa?" tanya Puan penasaran.
Sejenak menoleh dalam banyak rahasia
setengah menghela nafas keberanian lalu menjawab,"FIKSI...!"
Lalu beranjak dari bangku rotan anyam meninggalkan Puan dalam bingkai senyap jawab.
-Ry-
KAMU SEDANG MEMBACA
Tigaratus Tigapuluh Lima Lembar
Poetrytake your coffee and cookies. enjoy reading. -Ry-