01. SMA Bintang

2.9K 247 21
                                    

Kini, Nayya dan Bella sudah berada di kelas setelah upacara dan pembagian kelas tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini, Nayya dan Bella sudah berada di kelas setelah upacara dan pembagian kelas tadi. Dan entah mengapa mereka tetap satu kelas, ditambah lagi mereka masuk di kelas yang bisa dibilang kelas unggulan.

"Gila gila. Gue nggak nyangka bisa masuk kelas ini, bareng lo lagi! Padahal kan gue nggak pintar-pintar banget," ucap Bella, heboh seperti biasa.

"Auto bosen gue liat lo mulu setiap hari," celutuk Nayya membuat Bella mendelik.

Tidak berselang lama, Bu Sinta pun memasuki kelas selaku wali kelas mereka. "Selamat pagi anak-anak, perkenalkan saya adalah wali kelas kalian," katanya sambil memperkenalkan diri.

"Pagi, Bu," lalu Bu Sinta pun melanjutkan perkenalan dirinya dan memperkenalkan tentang sekolah mereka. Untuk hari ini, mereka tidak belajar dulu, hanya perkenalan saja. Hingga bel istirahat berbunyi dan mereka semua menghela napas lega. Pasalnya, sedari tadi mereka hanya mendengarkan Bu Sinta berbicara.

"Tuh guru nggak berbuih apa, ya, mulutnya? Ngomong mulu dari tadi," Bella membereskan buku-bukunya dengan perasaan kesal, kupingnya pengang mendengar sang guru berbicara panjang lebar seperti tadi.

"Ngomongin guru dosa, loh, Bel," kata Nayya.

"Bodo amat," balasnya tak peduli.

"Kantin, yuk, Nay. Butuh asupan gue," ucapnya sambil berjalan, Nayya mengikutinya dari belakang.

🌼🌼🌼

"Lo mau pesan apa, Nay? Biar gue yang pesan," tanyanya. "Samain aja kayak punya lo," balas Nayya

Setelah Bella melenggang pergi, Nayya melihat sekitar kantin ini. Memang sih, kantin nya cukup besar untuk sekolah yang terkenal di Jakarta ini. Dia juga tak tahu mengapa orang tuanya menyekolahkan dirinya disini, padahal masih banyak sekolah lain yang gak kalah bagusnya.

Bukannya Nayya tak bersyukur, tapi dia cukup minder dengan orang-orang disini.

"Nih. Liat apa lo?" Tanya Bella yang sudah datang sambil membawa pesanan mereka, "Nggak ada, gue cuman heran aja kenapa gue disekolahin disini, kan masih banyak, tuh, sekolah yang bagus juga," kata nya sambil menyeruput jus jeruknya.

"Ya orang tua lo kan over protektif banget tuh sama lo, ya pasti mereka bakal nyekolahin lo disekolah terbagus lah. Apalagi nih ya, sekolah kita ini kan yang paling bagus disini. Siapa, sih, yang nggak mau sekolah disini? Bahkan gue rasa orang yang tinggal diluar Jakarta pasti pengin sekolah disini juga" Bella menjelaskan kepada Nayya.

"Iya, sih, tapi kan–" ucapan Nayya terhenti karena suara jerit yang heboh dari para cewek-cewek disini. Nayya mengernyit heran. Lalu menoleh pada Bella yang ternyata juga sudah heboh menjerit.

"Kenapa, sih? Berisik banget, deh," ucap nya kesal. Ia jadi tidak menikmati makanannya.

"OMG, NAY! GILA BANGET! TERNYATA MEREKA BENERAN SEKOLAH DISINI JUGA, GILA!" Teriaknya heboh, bukan Bella kalau tidak heboh.

ANAYYA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang