22. Arga Marah

1.1K 86 0
                                    

Jalanan masih ramai, padahal sudah pukul sembilan malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jalanan masih ramai, padahal sudah pukul sembilan malam. Untungnya, Nayya memakai baju panjang yang cukup tebal, jadi dia tidak merasa begitu dingin.

Arga mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, karena malam ini masih ramai. Setelah sampai dirumah Nayya, Arga melepas helm nya lalu menatap Nayya.

"Langsung tidur abis ini," pesan Arga.

Nayya mengangguk, "Iya, kakak juga pulang. Jangan kemana-mana lagi."

Arga mengangguk lalu memakai kembali helm nya. Menatap Nayya sekali sebelum dia melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah Nayya. Setelah Arga pergi, Nayya juga segera masuk karena memang udara yang sangat dingin.

Di jalan yang sepi, tiba-tiba Arga dihadang dengan banyak motor yang mengepungnya. Arga membuka helm nya, lalu menatap orang yang sudah berdiri di depan motornya. Arga tersenyum miring melihat orang itu.

"Beraninya bawa pasukan lo," kata Arga.

"Kenapa? Lo takut?" Kevin menyeringai.

Lalu Arga turun dari motornya dan berdiri dengan jarak yang tidak terlalu jauh dengan Kevin.

"Lo kali yang takut makannya bawa pasukan," ucap Arga yang langsung menyulut emosi Kevin.

Bugh

Satu pukulan mendarat pada wajah tampan Arga. Arga berdecih, lalu meludah ke samping.

"Hajar aja lah dia," kata salah satu pasukan Kevin. Kevin yang sudah emosi pun menatap semua teman-teman yang dibawanya, lalu dia memberi kode untuk menyerang Arga.

Mereka semua menyerang Arga tanpa henti. Pukulan demi pukulan terus dilayangkan pada Arga. Untungnya dia cukup lihai untuk menghindar. Walaupun beberapa dari mereka berhasil memukul wajah Arga.

Arga cukup kewalahan menghadapi mereka yang banyaknya mungkin dua puluh orang lebih. Bayangkan saja, satu lawan dua puluh orang.

Hingga terdengar sebuah pukulan keras yang ditujukan pada salah satu anggota Vangster yang ingin memukul Arga dari belakang dengan balok kayu. Mereka semua menoleh, dan sedikit terkejut ketika melihat anggota inti The Tiger yang sudah berdiri disitu.

"Wah, beraninya main keroyokan nih, nggak seru, ah." Kata Doni.

"Tau tuh, takut kalah mungkin, ya." Sambung Farel disela-sela keterkejutan mereka. Walaupun dua puluh orang, tapi tenaga mereka tidak sebanding dengan kelima orang inti The Tiger ini.

"Tapi nggak apa-apa, deh, gue udah lama nggak nonjok orang nih," ucap Rama sambil menggulung lengan bajunya.

Tanpa aba-aba, mereka langsung memukul Kevin dan yang lainnya. Arga pun melanjutkan pukulannya yang terhenti tadi. Dari sekian banyaknya anggota Vangster, sudah beberapa yang tumbang kehabisan tenaga.

Arga mengangkat tangannya mengisyaratkan untuk berhenti kepada teman-temannya, melihat sudah banyak yang tak berdaya lagi. Mereka pun menghentikan aksinya.

ANAYYA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang