•30• Trouble

236 61 3
                                    

Di kantin yang sepi ini ada dua pembucin yang lagi mesra-mesraan. Gak sih lebih tepatnya Hitomi yang ngajak Kevin debat soal nilai ulangan Kevin yang akhir-akhir ini jadi turun semenjak pacaran.

"TUHKAN, HARUSNYA WAKTU ITU KITA GAUSAH JALAN-JALAN AJA. JADI NILAINYA JEBLOK GINI!"

"Gak jeblok semua kok." kata Kevin sambil nunjuk ke salah satu kertas, "bahasa inggris masih bagus tuh."

Hitomi ngecibir, "bahasa inggris 90 tapi matematika 60. Kebalikannya!"

"Ya tapi masih bagus kok segitu." kata Kevin, "emang nilai kamu berapa sih?"

"Matematika 95, bahasa inggris..." Hitomi ngekekeh, "65 hehe."

Kevin sama Hitomi itu ibarat angka 9 dan 6. Kalau Kevin jagonya bahasa inggris, tapi dia ga sejago Hitomi yang bagus di matematika. Begitu juga sebaliknya. Makanya ga aneh kalau nilai  mereka hampir sebanding—–kalau dilihat kelemahan sama kelebihannya sih. Emang jodoh sih hehe.

"Sama aja tuh."

"Tapi nilai aku sedikit lebih besar dari Kak Kev ya!"

"Iya-iya terserah deh," kata Kevin.

"Duh kalau tau bakal jeblok gini nilainya, mending kita break aja dulu." kata Hitomi.

"Loh kok gitu?!" Kevin gak terima.

"LIAT AJA NILAINYA KAK KEVIN KECIL GITU. NTAR KALAU GA NAIK KELAS GIMANA?! KALAU GA LULUS GIMANA?! MAU SELAMANYA MASUK SMA?"

"Engga sih." kata Kevin sedikit murung, "tapi ada kan cara selain break pacaran Hitomi?"

"Apa coba?"

Kevin deketin Hitomi terus rangkul doi, "gimana kalau belajar bareng?"

"Kalau ujung-ujungnya malah pacaran bukan belajar gimana?"

"Yaudah sekalian aj—AW." Kevin kena pukul Hitomi.

"GIMANA SIH!"

"Hehe. Iya iya, Hitomi...seriusan deh ini mah belajar bareng." kata Kevin.

Hitomi lirik dia.

"Bener ya?"

"Iya."

"Yaudah kalau gitu, nanti Kak Kevin ajarin aku bahasa inggris, ntar aku ajarin kakak matematika."

"Emang kamu bisa matematika kelas 12?"

"OH YA JELAS— engga." kata Hitomi.

Kevin masang muka datar.

"TAPI KAN KAK CHANGMIN JAGONYA. Ajakin dia aja. Hehe."

"Yaudah deh."

Hitomi ngekekeh lagi dan angkat ponselnya yang berdering.

Panggilan dari :

Mak Eunbi🐯

"Halo Kak? Kenapa tumben telphon? Ada apa gerangan? Mau nitip pulsa lagi?" tanya Hitomi.

Biasanya kalau ada telphon urgent kaya gini sih, Eunbi emang suka minta beliin pulsa. Sering gitu Eunbi tuh, soalnya katanya di kampusnya gaada tukang pulsa yang deket. Kalau mau beli pulsa malah harus perjuangan dulu naik bis satu kilometer dari kampus. Dikata kampung apa ya? Terperosok banget universitasnya. Eh maaf ga boleh julid.

"Lo gatau kabarnya, ya?" kata Eunbi. Nada bicaranya gak kaya biasanya. Lebih pelan gitu, buat Hitomi yang denger jadi agak was was, "kayanya Pak Ustad ga ngasih tau soal ini soalnya lo lagi sekolah."

Bucin.Id✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang