Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beberapabulan kemudian.
Kalian tentu tau kalau semua cerita akan ada akhirnya, begitu juga mereka. Ada yang bernasib bahagia, sedih, ditinggal, digantung, friendzone, atau paling sedih gak dianggap sama sekali.
Kalau, Eunbi sama Sangyeon mungkin udah pasti jadian sekarang. Kemana-mana berduaan terus sambil pegangan tangan. Kedua-duanya itu emang tipikal dewasa, jadi sekalinya ngelakuin hubungan serius bakal serius ke depannya. Cuman kadang Sangyeon yang tipe penurut, dan Eunbi yang galak suka melengkapi berbagai situasi. Gak heran juga sih, Eunbi juga punya sifat kepemimpinan jadi apa-apa harus dia duluan, kadang juga kalau udah kaya gini Sangyeon ngalah. Sebelum dibanting sama Eunbi juga kan? Lebih baik ngalah daripada jadi korban penyiksaan sama pacarnya sendiri.
"Bi, akhir pekan kamu sibuk gak?" tanya Sangyeon.
Eunbi liat sekitaran sebelum jawab, dia ngehela nafas. "Sangyeon kok kamu di kampus aku sih?"
"Mau ketemu kamu lah." kata Sangyeon.
Mereka berdua yang berdiri di samping beberapa anak fakultas bahasa itu saling berhadapan.
"Ih Yeon, gaenak tau diliatin." bisik Eunbi.
Semua orang yang liatin Eunbi dibelakang pada bersiul, terus ngecie-cie-in mereka.
"Aduh aduh, Eunbi pacaran nih ya." "Siapa tuh? Cowoknya ganteng banget?" "Eh pacarnya masuk fakultas mana?" "Kayanya gue baru liat." "Ganteng banget." "Aduuhh iri banget liatnya."
Jujur Eunbi greget mau nampol orang yang ngomong gitu, pake sendalnya sekarang.
"Sangyeon sana ah! Gue malu tau." kata Eunbi.
"Kenapa harus malu? Kan kita emang pacaran?"
"Ya tapi jangan gitulah. Liat ih astaga kita diliatin." Eunbi tutup mukanya malu.
Sangyeon buka tangannya terus liat Eunbi lamat, "minggu ini kalau kita nonton gimana? Katanya ada film bagus."
"Sangyeon ih!" seru Eunbi.
"Apasih? Aku kan nanya."
"Sana pergi gak!"
"Kalau engga gimana?"
"GUE TABOK YA SINI!" Eunbi siap-siap mau mukul.
"EH IYA IYA! Tapi jawab dulu yang tadi, baru aku pergi." kata Sangyeon.
"Yaudah."
"Yaudah apa?"
"Yaudah ayok nonton."
Sangyeon senyum, "oke kalau gitu. Aku pesen tiketnya sekarang. Semangat ngampusnya! Dah!" Sangyeon balik badan dan ngelambai.
