Jessica berjalan ke arah meja lalu menyimpan mapan yang berisi makanan. Gadis itu dengan cepat menarik tangan Alexsa ke belakang.Tubuh Alexsa mundur beberapa langkah membuat kakinya pun ikut terangkat. Arga terbatuk-batuk memegang dadanya yang terasa begitu sakit. Ia berdiri di bantu para temannya.
"Apasih Jes?!" Alexsa bertanya dengan nada tak suka. Jessica menggelengkan kepalanya melihat sifat keras kepala Alexsa.
"Mau bunuh orang?" tanya Jessica dingin. Alexsa berdecak kesal, ia menatap tajam Arga yang juga tengah menatapnya. Dengan satu kali tarikan siswa culun itu berdiri di samping Alexsa.
"Ikut gue." Alexsa menarik tangan siswa itu meninggalkan suasana kantin yang hening. Langkah keduanya tak lepas dari pandangan penghuni kantin.
"Anjing! Kali ini, Lo selamat culun, bangsat!" Arga terus mengumpat, ia memegang dadanya yang terasa sakit.
"Cabut."
Arga dan teman-temannya meninggalkan kantin, sedangkan Jessica dan sahabatnya memilih tetap berada di kantin.
"Alexsa mau kemana tuh?" Tanya Amanda kepada Jessica yang kembali duduk.
Jessica menatap sebentar lalu mengambil mangkuk berisi mie ayam miliknya.
"Ngga tau." Singkat dan jelas, Amanda menatap sebal Jessica ia menatap Bulan yang sedang menatapnya juga.
"Lo, tau?" Bulan menggeleng tak tahu, ia kembali menyeruput es tes di hadapannya. Amanda menghembuskan nafasnya kesal, ia menatap Jessica yang cuek lalu menatap Bulan yang lugu. Ah! Benar-benar menyebalkan.
Di UKS sekolah.
Alexsa menarik tangan siswa itu menuju ke Uks, ia menendang pintu dengan satu kali tendangan membuat pengawas yang tak lain anggota PMR terkejut.
"Keluar." Perintah Alexsa dingin. Mereka mengangguk lalu keluar dari ruangan menyisahkan Alexsa dan siswa itu.
"Duduk." Siswa itu menggeleng gugup, Alexsa menatap tajam siswa di sampingnya.
Alexsa mengambil kotak obat, juga sapu tangan, ia melemparkan benda itu tepat di wajah siswa culun tersebut.
Siswa itu terkejut karena refleks tapi untungnya ia masih bisa menangkapnya.
"Bersihin muka Lo, kalau Lo ada luka obatin sendiri. Gue sibuk," ucap Alexsa berjalan keluar Uks.
"Ma-ka-sih," langkah gadis itu terhenti ia memutar badannya 180 derajat menghadap ke arah siswa itu.
"Untuk?" Tanya Alexsa dengan kening yang berkerut. Siswa itu terlihat gugup, ia mendongkak menatap wajah cantik Alexsa lalu kembali menunduk.
"Un-tuk bantuan kamu, yang kedua kalinya." Alexsa tak menjawab ia memilih berjalan meninggalkan ruangan.
Siswa itu menatap kepergian Alexsa dengan senyuman tipis.
Gadis yang unik, batinnya.
Kelas 11 MIPA 2.
Alexsa berjalan menghampiri para sahabatnya yang sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
Terlihat di sana Amanda yang tengah bermain handphone sepertinya ia sedang live di Instagram.
Mata Alexsa teralih menatap gadis lugu di samping Amanda. Bulan, gadis itu tengah mengerjakan 100 soal bahasa Inggris yang akan dilombakan dalam olimpiade antar sekolah.
Sementara Jessica, gadis itu sibuk membaca buku dengan kaca mata yang bertengger di hidung mancungnya.
"Oke gays, Princess Amanda udah mau masuk nih. Good bay..." Amanda mengakhiri kegiatannya saat melihat Alexsa Yang telah duduk di bangkunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA GIRL ||ALEXSANDRIA||
Random"mati memang di tangan Tuhan, tapi kalau gue bantu mempercepat ngga pa-pa kan?" _Alexsandria_ ******* Ini kisah tentang gadis berusia 17 tahun yang terlahir dari keluarga pembunuh, membuat dirinya menjadi pribadi yang sama. Di umur yang masih rem...