"mati memang di tangan Tuhan, tapi kalau gue bantu mempercepat ngga pa-pa kan?"
_Alexsandria_
*******
Ini kisah tentang gadis berusia 17 tahun yang terlahir dari keluarga pembunuh, membuat dirinya menjadi pribadi yang sama. Di umur yang masih rem...
SMA Alexsandria school kembali mengikuti perlombaan antar sekolah, dalam pertandingan bola basket. Para pemain basket dari SMA alexsandria school terus berlatih demi mempersembahkan yang terbaik. Ryan yang sekaligus kapten basket itu, tengah serius berlatih dengan anggotanya.
Sekolah kembali nampak riuh ketika Ryan berhasil memasukkan bola ke dalam ring, meski hanya latihan tetapi pesona dari seorang Ryan mampu membuat siswi-siswi SMA alexsander school terporak-porandakan.
Di pojok lapangan terlihat anggota tim chilidersyang juga nampak sibuk berlatih. Amanda terlihat serius melatih anggotanya, yang terdiri dari adek kelas, kakak kelas, dan seangkatannya.
"Tangan lo, jangan terlalu kaku." ucapnya menegur salah satu anggota timnya yang tak lain kakak kelasnya.
"Iya, Man. Ini lagi diusahain." Siska menatap kesal Amanda yang sedari tadi terus menegurnya.
Masih ingat Siska? Yaps, sahabat dari Aurel yang kemarin bermasalah dengan Alexsa. Meski begitu Amanda tak membedakan ia tetap melatih dengan konsisten.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kak Ryan! Damage nya minta dinikahin!" Siswi kelas 10 yang sedang menonton latihan basket itu berteriak lebay membuat Amanda menoleh sinis.
"Eh kambing putih! Ngga usah berisik!" teriak Amanda tanpa dosa. Siswi itu membalas dengan tatapan sinis yang dibalas uluran lidah oleh Amanda.
"Huu! Dasar kakel sok keras!" Setelah mengatakan hal itu siswi tersebut meninggalkan lapangan basket, menyisahkan Amanda yang menatapnya tak percaya.
Berani sekali dia?
"Istirahat dulu," Ryan memberi intruksi kepada teman-temannya, setelah itu ia berjalan ke arah Amanda.
Jantung Amanda sedang tak aman, melihat Ryan yang menghampirinya dengan sejuta pesona.
"Hai, Man." ucap Ryan tersenyum manis.
"Ha? Eh, hai juga kak Ryan." Amanda mengumpat ketika dirinya nampak begitu salah tingkah.
"Boleh ngomong berdua?" ucap Ryan pelan, ia tak mau anggota tim chiliders lainnya tersinggung karena ucapannya. Amanda yang paham segera memberi intruksi kepada timnya.
"Istirahat dulu, nanti lanjut." Mereka semua bersorak kemudian bubar menuju tujuannya masing-masing.
"Mau ngomong apa kak?" tanya Amanda dengan situasi jantung yang masih tak aman.
Amanda dan Ryan memang begitu dekat tapi tak ada hubungan yang jelas. Bagaimana pun Amanda sadar ada perbedaan yang besar diantaranya. Tapi, hatinya tak bisa bohong ia menyimpan perasaan kepada Ryan.
Ryan tersenyum menatap wajah Amanda yang memerah, padahal ia tak mengatakan apa-apa bukan? Ryan juga bukan tipe yang sering menggombali ciwi-ciwi SMA alexsandria school. Pesonanya yang mampu membutakan mata para siswi-siswi membuatnya dijuluki most wanted.