satu

3.8K 254 45
                                    

Seorang pria berusia lima puluhan.
Tengah tergesa-gesa keluar dari mobil, di ikuti pria muda di belakangnya dengan raut wajah  panik mereka. berjalan sedikit berlari masuk kedalam rumah mewah bergaya Eropa dengan cat putih mendominasi.

Sapaan beberapa pelayan menyambut kedatangan keduanya sesaat mereka masuk pun tak di hiraukan saking paniknya

Melangkah dengan langkah lebar menuju lantai atas, kesebuah kamar dengan pintu berwarna putih gading yang tak tertutup rapat

Di celah pintu terlihat beberapapa orang di dalam sana dengan wajah muram, membuat kepanikkannya semakin menjadi, apa lagi saat mendengar suara isakkan kecil si pemilik kamar yang begitu menyakitkan baginya

Dengan tak sabaran ia membuka pintu di ikuti pria muda di belakangnya yang juga tak kalah panik darinya saat mendapat kabar paling mengerikan bagi mereka.

"Tuh papa sama bang Arganya sudah datang" suara lembut wanita yang di usia hampir berkepala lima masih terlihat cantik itu terdengar. saat kedua pria berbeda usia yang sejak tadi di Landa ke kuatiran. Masuk kedalam kamar

"Papa" rengekan lirih terdengar di telinga mereka

Dengan wajah panik, sedih bercampur kuatir terlihat jelas di wajah pria yang di usia nya sekarang masih terlihat tampan pria beranak lima beristri satu itu melangkah ke tempat tidur berseprai pink susu

Menuju keasal suara rengekkan seseorang yang membuatnya dan putra pertamanya kuatir setengah mati

"Sayang" panggilnya dengan raut wajah sedih! Duduk di samping putrinya, menggantikan posisi sang istri yang sedari tadi di peluk oleh gadis kesayangan nya

sementara pria muda yang juga tak kalah panik darinya tadi. duduk di pinggir ranjang sebelah kiri, Menggantikan posisi adik lelakinya! anak kedua setelah dirinya dengan tangan mengusap sayang rambut panjang gadis yang belum genap dua puluh tahun itu

"Paa" rengekkan kembali terdengar di sertai batuk juga suhu tubuh panas terasa di kulit saat yang di panggil merengkuh tubuh mungil itu kedalam dekapan

"Princess kesayangan papa kenapa bisa demam begini, hmm?" Dengan suara super lembut ia bertanya. seraya mengelus sayang rambut panjang bersurai hitam anak gadis kesayangan nya.

"Kemaren dia kehujanan pa makanya jadi demam gini" anak keempatnya yang menjawab. pria muda berusia dua puluh dua tahun yang sejak tadi berdiri di sebelah saudara keduanya. menimbulkan cebikkan lucu di bibir gadis cantik yang sedang berada di dalam pelukan sang papa

"kenapa bisa adek sampe kehujanan sih To?" Ujar pria muda yang tadi datang bersama sang papa! anak pertama yang di panggil bang Arga itu bertanya pada Hito adiknya yang  ketiga, pria yang menyahuti pertanyaan papanya tadi
"Kasihan adek kan jadi sakit gini"

"dianya aja bang yang bandel" dumelnya membela diri dengan pandangan terarah ke sumber yang di bicarakan "ngotot pergi sama temen-temen nya ke mall padahal udah gue larang, eh malah  nekat pergi diem-diem tanpa sepengetahuan gue. pas balik kekampus udah basah kuyup sambil menggigil kedinginan dan sekarang demam ginikan"

Arga menghela nafas. Pandangannya yang menatap adik ke tiganya kini beralih kesamping dengan tangan menempel kedahi adik perempuan satu-satu nya itu yang masih betah di pelukkan papa mereka

"Bener kata bang Hito?" Tanya Arga yang kini bertanya pada gadis kesayangan keluarga. Anggukkan kepala menjawab pertanyaan nya

"Lain kali jangan gitu lagi ya sayang. Princess nya papa nggak boleh bohong dan kalo mau bepergian harus izin sama bang Hito juga nggak boleh pergi kalo bukan sama bang hito" tegur Vino pada anaknya yang masih betah berada dalam pelukan dan di jawab anggukan lagi oleh gadis itu

mafia bucinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang