enam

1.9K 182 55
                                    

"pertanyaan Yuki susah ya?"

"Hah?"

Al tersadar dari pikiran nya. menatap gadis di hadapan nya yang justru mengerjakan dengan menggemaskan sembari mendekatkan kedua wajah mereka. sontak membuat Al membeku di tempat

"Emangnya pertanyaan Yuki susah ya?" Ulangnya lagi dengan posisi wajah mereka hampir tak berjarak

"Masnya dari tadi diam aha nggak jawab, Playboy itu baik apa jahat?" kesal Yuki  dengan bibir mencebik namun terlihat imut di mata A

beberapa saat terdiam saling pandang tak berapa lama bola mata Yuki membulat dan menarik diri sedikit menjauh, mengambil bantal sofa untuk di jadikan pelindung

"jangan-jangan mas nya jahat ya, makanya nggak bisa jawab. Iya kan?" Tuduh Yuki lengkap dengan raut ketakutan

Al gelagapan mendengar tuduhan gadis Nya . terdiam karena syok saat wajah mereka berdekatan

Godaan bibir mungil beraroma stroberi seolah mengundang  untuk ia mengecup dan melumat habis sampai membengkak

"Bu.. bukan gitu" Al merutuki diri yang justru malah berbicara terbata

Sementara Dion sedari tadi menonton interaksi mereka menggeleng kepala dengan tingkah bosnya

Kayanya dia lagi nih yang musti turun tangan sebelum bosnya kembali merusak apa yang sudah berjalan rapi

"Bukan gitu nona" sela Dion mengalihkan atensi Yuki yang kini menatap kearah nya dengan raut waspada namun terlihat lucu "shit" Dion justru terpana dengan mengumpat pelan "kalo gini ceritanya bisa-bisa setan ngegoda buat nikung bos sendiri" gerutunya pelan

Al yang mendengar sontak menatap orang kepercayaan nya dengan tatapan membunuh seolah berkata 'berani nikung, sepulang dari sini tinggal nama'

Dion berdehem sebentar sebelum buka suara dan tak berani menatap kearah bosnya yang memberi tatapan nyalang

"begini nona" Dion menelan Saliva  sendiri. takut salah bicara, apa lagi yang di ajak bicara Wajahnya sangat menggemaskan.

Dion menarik nafas lalu menghembuskan nya

"Apa yang di katakan sama saudara nona itu memang benar adanya kalau playboy nggak baik dan patut di jauhi karena lelaki playboy sama dengan penjahat" terang Dion berhasil memelototkan tatapan Al semakin menajam "Penjahat wanita" sambungnya lagi

"Berarti kalian penjahat?"

"Bu-bukan gitu juga nona" Dion tergugu apa lagi saat tatapan Al semakin menusuk dengan reaksi pujaan sang bos seolah memberi jarak

"Terus?"

"Aduh bagaimana cara menjelaskan nya ya saya juga bingung nona" Dion menggaruk tengkuknya dan kembali berkata "bos saya dulu nya memang playboy tapi sekarang sudah tobat" orang kepercayaan Al itu beralih pada bosnya seakan meminta pembenaran

"Iya kan bos?" Tanya Dion menatap kearah Al seolah menekan kan sesuatu di setiap katanya barusan

"I.. ya"

"Nah. Nona dengar sendiri kan bos bilang dia sudah tobat jadi playboy"

Yuki mengangguk namun masih belum puas karena banyak pertanyaan di kepala yang menganjal  menurutnya dan kembali ingin buka suara namun di dahului oleh Dion

"Yang jelas tuan dan saya. Kami orang baik, nona nggak perlu takut atau khuatir" sambung Dion meyakini yang di angguki saja oleh Yuki karena merasa itu kebenaran

Buktinya sudah terlihat hari ini saat kedua orang di hadapannya inilah yang sudah menyelamatkan mamanya

Jadi kalau mereka orang jahat mana mungkin mereka mau nolongin mamanya dari begal yang pada dasarnya bukan siapa-siapa mereka?. Itu pikir Yuki

mafia bucinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang