Pak Warsono akhirnya dipecat dari sekolah dan dipenjarakan akibat tindakan ilegal yang ia lakukan di dalam laboratorium sekolah. Semua kehidupan berjalan normal kembali."Arka," Renatta mendatangi Arkatama yang baru saja turun dari motornya bersama Alyssa di parkiran. Pagi ini Renatta ingin mengungkapkan semua perasaannya pada Arka. Alyssa hanya diam di belakang Arkatama.
"Gue mau minta maaf sama lo dan juga Alyssa, selama ini gue udah bertingkah semaunya sendiri tanpa mencoba untuk memahami lo. Setelah gue pikir-pikir semalaman, gue sadar, apa yang Alyssa omongin kemarin itu benar, gue cukup bodoh cemburuin kakak adik kandung. Sebenernya hal itu wajar aja terjadi dalam persaudaraan. Cuma karena emosi gue yang belum stabil dan mudah cemburu hubungan kita jadi berantakan gini," jelas Renatta
"Ren,"
"Iya, Ka?"
"Gua juga minta maaf belum bisa ngertiin perasaan lo sebagai pacar. Gua terlalu sering kasih perhatian ke Alyssa sampai gua lupa kalo gua juga punya pacar yang harus gua perhatiin, gua ngertiin, dan juga... gua sayangi," kata Arka yang menatap dalam mata Renatta. "Alyssa udah sering ingetin gua tentang hal itu, harusnya gua segitunya ke dia, tapi mungkin karena rasa takut gua ke Bunda, gua takut Bunda akan marah kalo Alyssa kenapa-kenapa, gua takut Bunda akan kecewa sama gua karena gua nggak bisa jagain adik gua sendiri, ini masa rentannya dia, gua takut dia ceroboh dan ngelakuin hal yang Bunda dan gua nggak inginkan, makanya gua sekhawatir itu sama dia, gua minta maaf kalo itu udah berlebihan dan buat lo kecewa,"
Renatta tersenyum.
Begitupun Alyssa.
Arkatama menggenggam tangan Renatta, "Can we start all over again?"
"Ya, Of course we can," Arka pun memeluk Renatta sangat erat.
Alyssa sangat lega. Akhirnya mereka bisa saling mengerti dan kembali bersama lagi. Tidak perlu ada salah paham dan miskomunikasi lagi antara dia, Arka, dan juga Renatta.
"Okay, then," Alyssa menginterupsi. "Gimana kalo kita langsung ke Bi Nia aja? Darrel udah nungguin gue daritadi,"
Arka melepas pelukannya dengan Renatta, "Yaelah, adek gue udah kasmaran aja,"
"Hehehe,"
"Oh, jadi lo sama Darrel?"
"Ya, nggak tau deh," Alyssa menunduk malu.
"Hahaha, santai aja, sepecicilannya dia, Darrel masih bisa jadi anak yang baik dan pengertian kok," kata Renatta.
"Iya, buktinya dia masih mau disuruh Bu Ester ngepel lapangan basket, haha," Arka menambahkan.
"Hahaha, iya, pokoknya tenang aja dia baik aslinya,"
"Awas aja kalo macem-macem, ya lo tahu lah ya harus berurusan sama siapa, abangnya siapa dulu," ujar Arka menyombongkan diri sambil merangkul Alyssa dan Renatta.
"Ye, gaya banget sih kak cowok lu ini,"
"Tau, nggak jelas emang," kata Renatta
"Hahaha, udah ayo kita ke Bi Nia,"
Mereka berjalan sambil dirangkul Arkatama seolah-olah sedang membantu orang sakit berjalan.
🍁
"Alyssa!"
"Darrel," Alyssa berlari kecil menuju Darrel yang sedang duduk bersama Zidan, Satria, dan lainnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/82721711-288-k75293.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Oxcillia
Mystery / Thriller"Siapapun yang kejebak disana, mereka nggak akan selamat. Kalau ada yang coba buat nyelamatin, maka nyawanya sebagai ganti." "Oh iya? Kenapa gue selamat?" "Karena lo idiot," Alyssa yang cerewet dan suka marah-marah itu harus bekerja sama dengan Zida...