"Dunia ku runtuh ketika kau jauh dariku"
**********************************
"Akhh pelan-pelan." Dimas mengumpat dalam hatinya, kenapa bekas pukulan bodyguard itu tadi harus berakhir sesakit ini. Mana dimuka nya lebam-lebam lagi, pasti saat pulang nanti Dimas akan mendapat ceramah dari Bunis.
" Ck berisik lo, diem ngapa!." Perintah Resta pada Dimas, sebenarnya dia juga tak tega melihat Dimas harus mendapat bogeman mentah dari bodyguard berbadan tambun tadi. Itu semua diluar dugaan Resta.
Sejenak Dimas mengamati guratan wajah yang sempurna dari gadis yang tengah mengobatinya ini. Dimas dibuat terpana dengan wajah gadis cantik dihadapan nya saat ini,tanpa sadar perlahan Dimas membelai pipi Resta dengan lembut.
" Cantik." Ucap Dimas.
Resta yang terkejut dengan perbuatan Dimas tanpa sengaja menekan luka di wajah Dimas.
"Akhh" Ringis Dimas.
Resta membelalakkan matanya terkejut, dia tidak sengaja melakukan itu, dia hanya reflek dengan perkataan Dimas tadi.
"S-Sorry." Ucap Resta dan memalingkan wajah nya ke arah lain untuk menyembunyikan wajahnya gugupnya.
Dimas tersenyum simpul, walau sebenarnya luka ini memang agak sedikit sakit tapi Dimas mendapat hal yang bisa membuat jantung nya berdetak tak karuan.
Mungkin mulai saat ini memandangi wajah cantik Resta akan menjadi candu untuk Dimas. Apalagi dia tadi sempat membelai lembut pipi Resta.
" Nah udah selesai, Lo tunggu disini gue mau ganti baju dulu."
Dimas hanya diam mematung ditempatnya, tiba-tiba dia merasakan nyeri dikepalanya.Dia juga bingung kenapa akhir-akhir ini kepalanya sedikit merasa pusing,apalagi ketika dia bangun tidur seperti ada rangkaian puzzle yang harus ia pecahkan.
Ada apa dengan dirinya ini?
"Dimas Lo masih disitu?" Teriak Resta dari dalam kamarnya.
" Iya, ada apa?". Sahut Dimas
" Kesini sebentar." Dimas langsung menghampiri Resta kekamarnya.
Tok
TokTok
"Masuk kagak dikunci elahh." Teriak Resta lagi.
Dimas mengamati isi kamar Resta,tapi sebentar ada hal yang aneh.
Dimas tertarik untuk melihat satu figura yang dipasang di kamar Resta.Tapi....
Apa iya.....
" Lo kemana sih anjir?."
Dimas gelagapan dan menghampiri Resta yang ternyata ada di dalam kamar mandi. Dimas berdiri diam didepan pintu kamar mandi.
"Dim?."
"Apa sayang?." Sahut Dimas yang membuat jantung Resta ingin lompat dari tempatnya.
" Bantuin gue dong." Ucap Resta dari dalam kamar mandi.
Dimas mengerutkan kening nya bingung, pikiran nya mulai melalang buana.
" Bantuin mandiin Lo?." Tanya Dimas polos.
Resta yang mendengar itu sontak melempar botol sabun tapi Untungnya kehalang pintu,coba kalau nggak.
"Gue Gibeng nih?!."
"Lahh terus apa?." Tanya Dimas lagi.
Sebenarnya Resta malu untuk mengatakan nya dan yang paling parahnya dia sangat malu untuk meminta bantuan Dimas untuk hal ini.
"D-dim, Lo mau bantuin gue nggak?." Suara Resta agak terdengar gugup.
Iya lah gugup orang yang disuruh cowok.
" Apesih?." Tanya Dimas penasaran.
"Kalau Lo kagak ngomong gua dobrak nih pintu." Ancaman Dimas sontak membuat Resta nyaris tak bisa bernapas.
"Cepet."
"Satu...dua...ti-- "
Resta menghela napas berat, ini saat nya."Ti...."
"Beliinguapembalut."ucap Resta cepat.
"H-hah?." Dimas menjatuhkan rahangnya karena terkejut dengan ucapan gadis tadi.
**********************************
HALOOOO APAKABAR?PASTI BAIK LAH YA
MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN
DIKIT BANGET YA PART KALI INI.
SETELAH SEKIAN LAMA AKU MENGARUNGI BAHTERA RUMAH TANGGA.ACIEEE
KAGAK KAGAK.
SETELAH URUSAN PERSEKOLAHAN SELESAI, AKHIRNYA AKU BISA UP PART INI.
SUMPAH NI CERITA AMPE BERDEBU KAYAK NYA.
KESENENGAN BACA CERITA ORANG SOALNYA WKWK.
OKEYY
JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT NYA YA
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INSTAGRAM:
(at)ryftaa_
(at)dimasdanendra_
(at)restapnwr_
(at)bimordqsyae
(at)arkanprnjj_
(at)azkasfdllhSee you,❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimas ( On Going )
Teen Fiction[Follow sebelum membaca] ° ° ° Ini hanya segelintir kisah dari anak SMK tengil yang hobinya bikin naik darah temen nya dan ayah bundanya.Aristo Dimas Danendra. Tampang cool,ganteng dan imut nya buat kaum betina sampai mau dibodohi nya. "Yang penting...