10

1.3K 40 1
                                    

Dimas mengerjapkan matanya beberapa kali setelah terbangun dari tidurnya selama kurang lebih 2 jam.

Entah apa yang dipikirkan Dimas,mengapa dia tidak berpikir untuk mengikuti pembelajaran pada hari ini.

Di bilik kamar yang lain, tepat nya disebelah ranjang UKS yang ditempati Dimas terdapat tiga orang tak kasat mata.

Enggak deh.

Maksudnya terdapat tiga kawan Dimas yang juga telah tertidur dengan sangat lelap sampai nyamuk yang hinggap di dahi Bimo pun sampai tak di rasanya.

Dimas mengambil ponsel yang terdapat di saku celana  seragamnya, sekedar untuk mengecek notifikasi WhatsApp dari ceweknya.

Bunis maksud nya.

Ternyata tidak ada,dia hanya melihat satu pesan dari ayah Alan yang menanyakan keberadaan nya.

Ayah Alan👿

Kamu dimana Dimas? Kata pak Juned tadi kamu telat masuk ke sekolahan,kenapa?

Bukanya tadi dia tau kalo gue naik sepeda kesekolahan Batin Dimas.

Me
Tadi kan ayah lihat sendiri kalau Dimas berangkat ke sekolahan itu naik sepeda.

Ayah Alan👿

Terus kenapa nggak ikut pelajaran?
Inget Dimas,kalau nilai matematika kamu semester ini nggak nyampe nilai 50,  MOTOR KAMU AYAH JUAL.

Deg

Bagai disambar petir di siang bolong, detak jantung Dimas berdegup tak karuan.

Apa yang harus ia lakukan sekarang?

Bagaimana mungkin dia bisa mendapatkan nilai matematika diatas 20?.

Manusiawi jika Dimas tak menyukai pelajaran rumit tersebut.Itu artinya Dimas masih sama seperti anak anak normal lainnya.    

Me
Ya nggak bisa gitu dong yah,mana bisa Dimas dapetin nilai matematika diatas 50 yah,itu hal yg sangat mustahil yah.Pokoknya Dimas NGGAK MAU.

Dimas mengacak rambutnya kasar, ayah Alan tidak membalas pesan darinya. Hanya memperlihatkan tanda centang dua berwarna biru.

" Gue harus ngapain sekarang." Gumam Dimas.

Dia bangkit dari ranjang UKS dan berjalan mondar-mandir didepan pintu UKS.

" Lo ngapain di situ bos?." Tanya Bimo yang ternyata sudah bangun dari meditasi nya.

Menguap dan menggaruk pantatnya berjalan menghampiri bos nya.

" Gue harus gimana sekarang Bim?." Tanya Dimas seraya memegang bahu Bimo dengan kedua tangannya.

Jadi posisi nya hadap hadapan gitu, tatap tatapan lagi.

Bimo dibuat cengo dengan perilaku Dimas.

Walaupun dia tidak memiliki pacar,tapi tidak harus dengan Dimas juga kan?

Arkan dan Azka yang melihat kejadian langka tersebut pun dibuat bergidik ngeri,dan memandang sahabat nya itu dengan tatapan yang ehmm jijik.

Dimas mengguncang bahu Bimo dan membuat Bimo tersadar dari lamunannya.

"Gue harus gimana Bim?." Tanya nya lagi.

Dimas ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang