16

1K 33 5
                                    

  Happy Reading❤️




Hari ini adalah hari peringatan ulang tahun SMK GUNA BANGSA dan itu artinya  hari ini juga akan didakan lomba  menyanyi dan lomba bazar besar-besaran yang diikuti oleh perwakilan kelas 10,11,dan 12. Yang lebih menarik nya di tahun ini yaitu lomba ini juga akan diikuti oleh perwakilan dari seluruh SMK di Jakarta.

Tess

Tess

"MOHON PERHATIAN KEPADA SELURUH SISWA DAN SISWI SMK GUNA BANGSA UNTUK SEGERA BERKUMPUL DI LAPANGAN UTAMA KARENA UPACARA AKAN SEGERA DIMULAI." Suara Pak Juned menggema di seluruh penjuru SMK GUNA BANGSA, banyak siswa dan siswi yang masih bingung untuk apa diadakan upacara hari ini,padahal hari ini bukan hari Senin.

Upacara apa anjir

Gila gue kagak bawa topi

OMG aku lupa nggak pakai sunscreen hari ini

Aduh mana gua bawa kaos kaki biru lagi

Begitulah kira-kira gerutuan para murid teladan SMK GUNA BANGSA.

"KALIAN SEMUA DENGERIN SAYA ATAU TIDAK?"

"PERLU SAYA ULANGI?" Suara Pak Juned yang begitu tegas dan berwibawa mulai berkoar-koar di telinga Seluruh warga sekolah.

Gue takut abis ini ada banjir

Banjir air liur pak Juned

Gelo sia

"SE- "

Ancang ancang yang sudah pak Juned ambil untuk mengucapkan sebuah kata terpotong begitu saja ketika melihat rombongan Dimas cs yang tak lain adalah anak dari pemilik sekolahan ini. Dimas dan ketiga antek-antek nya berjalan dengan santai melewati lapangan utama yang tepatnya disanalah pak Juned sedang berkor-koar.

"Mau kemana kamu?" Tanya Pak Juned yang sudah turun dari atas podium dan berjalan mendekati Dimas cs dan jangan lupakan tangan nya yang kali ini membawa satu buah gunting rumput. Entah apa alasan nya hanya Pak Juned yang tau.

"Dimas."

Sontak yang punya nama pun menghentikan langkahnya dan berbalik arah menatap guru yang katanya killer itu. "Ehhh Bapak." Ucap Dimas yang kemudian menyalami guru tersebut yang diikuti teman-teman nya.

"Saya bukan bapak kamu." Pak Juned berbicara dengan menodongkan gunting rumput yang dipegang nya tadi.

"Bapak bawa gunting mau buka barbershop ya pak? Lumayan lah kita-kita bisa di kasih gratisan kalau mau potong rambut. Betul nggak Dim?." Ucap Bimo dengan percaya diri.

"Hm." Balas Dimas.

Mata tajam Pak Juned kini terpusat pada satu hal, ada apa dengan leher Arkan? Dengan gerakan cepat dia membuang gunting rumput nya dan menarik kerah Arkan supaya mendekat kepadanya.

"APA INI ARKAN?" Teriak Pak Juned tepat di muka Arkan. Yang mendapat pertanyaan sekaligus teriakan hanya bisa memejamkan matanya.Satu hal yang saat ini Arkan takuti.

Dimas ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang