7

1.8K 55 1
                                    

"Akan tiba masanya dimana kita dipertemukan kembali dan tak akan mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kali."

********************************

" Bos,kayaknya ada yang aneh sama lo hari ini deh." Tanya Bimo tiba-tiba.Dimas tetap diam saja tanpa menjawab pertanyaan dari Bimo.

Mungkin Dimas saat ini sedang menggunakan otak nya untuk hal yang lebih bermanfaat.

Digunakan untuk berfikir misalnya.

Biasanya kan otaknya itu digunakan hanya untuk pajangan semata dan digunakan untuk menjahili teman teman atau guru killernya.

Mereka berempat berjalan beriringan menuju ke lapangan utama, tanpa Bimo, Azka,dan Goni sadari manusia tengil yang satu ini masih menuntun sepeda dengan santai nya tanpa memperdulikan tatapan terkejut dari siswa siswi lainnya.

Dimas ini mungkin memang manusia yang tak mempunyai akal sehat atau bahkan mungkin dia sudah benar benar tidak punya akal sehat.

Mau ditaruh dimana muka yang katanya ganteng ini, bagi orang lain mungkin naik sepeda ke sekolahan itu adalah hal yang biasa ketika kita masuk sekolah pada jam yang telah ditentukan.

Ketika siswa normal lainnya sudah menuntaskan pelajaran jam pertamanya dan menuju ke kantin untuk sekedar merefreshingkan otak dan badan mereka, berbeda dengan Dimas yang baru saja sampai disekolahan tepat pukul 10.00 wib.

"Itu kenapa pacar gue naik sepeda ya."

" Ya ampun Dimas,kalau motor Lo rusak atau butuh tumpangan,gue bisa jemput Lo kok dim,kapan aja deh gue pasti mau kok."

" Tambah ganteng aja nih cowok gue."

Begitulah celetukan dan pujian yang diomongkan oleh siswi di SMK GUNA BANGSA. Walaupun sebenarnya juga nggak banyak murid perempuan yang bersekolah di sini.

Heran juga kenapa para murid perempuan di SMK GUNA BANGSA ini selalu mengidolakan sosok tengil Dimas yang sebenarnya tidak ada hal yang untuk dibanggakan dari seorang Dimas.

Kalau soal urusan tampang dan parasnya yang katanya ganteng itu sudah tidak bisa diragukan lagi.

Lihatlah sebagai contoh dekatnya yaitu Ayah Alan.

Hampir semua rupa wajah Dimas mirip dengan wajah Ayah Alan.

Tapi kalau soal urusan otak dan sikap, Dimas tidak bisa meniru Ayah Alan.

Ayah Alan adalah sosok orang yang ramah,dermawan, dan tenang dalam menghadapi sikap.

Berbanding terbalik dengan sang putra yang entah mendapatkan sikap dan sifat dari siapa.

Mengapa anaknya ini tidak bisa menjadi sosok orang yang seperti ada dinovel novel yang pernah dibaca author, menjadi sosok orang yang cool dan irit bicara yang diharapkan oleh Ayah Alan.

Dengan begitu Ayah Alan tak akan malu jika harus mengakui kalau Dimas ini Adalah putranya.

Entah nasib Dimas dimasa depan itu seperti apa, kalau Dimas ditanya pasti jawabannya selalu bikin orang geregetan.

Flashback

"Lo sebenarnya nanti mau jadi apa dimasa depan sih Dim?."Tanya Arkan.

"Ohh  gue mah gampang, gue bawa plastik bungkus ciki sama gue keluarin suara merdu gue di pinggir lampu merah udah dapet duit bro. Jadi kemungkinan besar gue mau jadi CEO."

"Hahhhh yang bener lu, CEO di perusahaan om Alan??." Arkan terkejut dengan pernyataan Dimas.
Pasalnya Dimas tidak pernah mau kalau disuruh untuk meneruskan perusahaan ayah nya itu.

Dimas ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang