III

313 47 0
                                    

Ini sudah hari keempat setelah kejadian itu, dan (Y/N) masih menunggu Felicia yang semakin hari keadaan nya semakin memburuk, ada paman dan bibi nya yang menggantikan kedua orang tua Felicia yang meninggal.

"Jika kau meninggalkan ku hikss... Aku... Aku tidak akan memaafkan diriku sendiri Feyy hiks... Lihat saja" gumam (Y/N).
Tidak ada siapapun yang datang, jangan mengharap teman sekolah kami datang, itu tidak akan. (Y/N) masih berpikir ini semua salah nya, salah nya karena Felicia ikut di benci,  salah nya karena Felicia di celakakan karena berhubungan dengan nya.

'Jika kau tidak ada bagaimana aku mencari kehangatan didunia yang kejam ini' kenangan mereka bersama mulai berputar bagai kaset rusak di ingatan (Y/N).

'Aku tidak pernah meminta dilahirkan dengan sempurna, aku tidak bisa memilih keputusan, aku tidak bisa melihat masa depan ku. Masa depan cerah yang kuimpikan sekarang redup, sekarang aku mulai sendiri lagi. Hanya aku dan diriku. Aku memang wanita yang buruk, aku tidak cantik, aku tidak sesempurna mereka, tapi apa itu adalah kesalahan ku? Apa itu kesalahan teman ku?! Kenapa kau menghukum nya god! Aku selalu mempercayakan semua padamu! ' (Y/N) mulai menjambak rambut nya dan menangis tersedu sedu meratapi nasib nya.

"Permisi" dokter keluar dari ruangan Felicia dan disambut tatapan kawatir paman dan bibi Felicia, (Y/N) hanya mendengar urusan orang dewasa itu dari jauh.

"Kami sudah melakukan sebisa kami.... Tolong maafkan saya" dokter itu berlalu meninggalkan tangisan kedua kerabat Felicia.

(Y/N) yang sedari tadi duduk dengan tatapan lelah hanya menghela nafas, ingin menangis tapi dia lelah, ingin rasa nya menjadi pencabut nyawa dan mencabut semua nyawa para dokter tak berguna itu.

Satu jam berlalu, dan masih di tempat yang sama, (Y/N) menunggu kerabat teman nya pergi lalu dia berjalan masuk kedalam.

"Kau senang eh? Meninggalkan sahabatmu ini sendiri? Kejam sekali" (Y/N) mulai cekikikan sendirian didalam ruangan yang berisi satu mayat teman nya.

"Setidak nya, aku sudah melakukan apa yang kau mau kan? Aku ikut senang melihat mu senang. Dengan ini, mereka tidak akan mengejek mu, maaf soal pagi itu, aku hanya masuk angin" (Y/N) berusaha membuat lawakan nya yang terdengar garing.

Dengan membawa jubah hitam yang membungkus tubuh nya (Y/N) keluar dari rumah sakit itu dengan mata yang sudah gelap.

Malam hari nya di beritakan terjadi pembunuhan di rumah sakit yang ditinggali Felicia.

---------------------------------------------------------

"Semua orang didalam nya tewas dengan beberapa jam. Saksi mata mengatakan seseorang berjubah hitam datang dengan sabit di tangan kiri nya, dari postur nya dia seperti seorang gadis berumur belasan tahun." berita masuk dalam tv, majalah, koran, dan juga poster.
'Hati-Hati pembunuh berantai berkeliaran'.

==============================

"Apa yang kau cari? " suara statik terdengar sangat nyaring membuat gendang telinga si pendengar ingin pecah, tapi itu tak berpengaruh pada (Y/N) yang sudah tidak mempermasalahkan apapun.

"Masa depan" kata (Y/N) dengan datar tapi tersirat harapan dan keputus asaan.

"Bagaimana jika aku memberikan yang kau inginkan? " Suara gemrisik ranting pohon yang bergesekan karena tertiup angin membuat (Y/N) memejamkan matanya menikmati suasana hutan yang menenangkan sebelum monster ini datang.

"Then everything will be fine" makluk itu mengulurkan tangan panjang nya dengan jari yang tidak rata.

"Come with me" hanya mengikuti nalurinya saja sampai tangan (Y/N) menjabat tangan di hadapan nya itu.

Dandelions || CreepypastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang