II

323 51 7
                                    

Ketiga pria yang sepertinya adalah kakak kelas dari (Y/N) berjalan mendekatinya dan mulai memukul lengan nya, yang satu nya menendang kaki nya dengan tertawa, lalu yang ketiga menjambak rambut (Y/N), dia mencoba melawan dan mencakar tangan yang menjambak rambut nya tapi malah salah satu dari mereka menarik tangan (Y/N) kebelakang hingga terdengar suara.

Krekk

(Y/N) sudah terkulai lemas dibuat nya, dia hanya terisak diantara tawa mereka yang mulai menendang-nendang tubuh nya.

'Aku tidak pernah punya salah dengan mereka kan? Apa yang membuat mereka membenci gadis tak bertalenta seperti ku? Ingin kubalas. Kalau saja, kalau saja aku tidak semalas ini' batin (Y/N), Kesadaran nya perlahan menghilang.

Hari sudah berganti menjadi sore, (Y/N) terbangun dari tempat nya pingsan tadi, otak nya masih memproses apa yang terjadi. Dengan langkah tertatih tatih dia terus memaksakan kaki nya untuk berjalan.

"Apa mereka sudah makan? aku telat bekerja... " Gumam nya.

Tok... Tok... Tok...

"Uhukk... Uhukk hoekh!...hah~"
Selesai mengetuk pintu beberapa kali (Y/N) kemudian mengeluarkan isi perut nya di halaman depan, sekarang perut nya terasa sangat sakit.

"Nak... Apa kamu tidak papa? Kenapa? Astaga.. Bajumu! Kau berkelahi lagi hah? Dasar anak nakal! Kau ini lelaki atau perempuan hah!? Sini! " ibu menyeret (Y/N) masuk kedalam rumah lalu mengguyur nya dengan air di kamar mandi.

"i'm sorry mom" hanya itu yang di ucap kan (Y/N), orang tua nya sibuk dengan pekerjaan mereka untuk membiayai sekolah (Y/N), mereka tidak tau mengenai anak nya di sekolah, (Y/N) selalu bilang dia berkelahi agar terlihat tidak lemah didepan nya, tapi sebalik nya orang tua nya malah menjadi kasar kepada (Y/N).

Lebam yang belum sembuh sudah di isi lebam yang baru lagi.
(Y/N) termenung di kamar nya, meringkuk di bawah beralaskan lantai yang dingin.
"Tidak akan pernah berubah, setiap hari nya.... Selalu...Sama"

Brakk!!

(Y/N) tersentak dari tidur nya mendengar dobrakan pintu yang dilakukan ayah nya.

"APA YANG AYAH DENGAR HAH!? MENCARI MASALAH LAGI!? BELUM PUAS KAU KU PUKUL (Y/N)(L/N) !?" Bentak ayah nya yang mulai naik pitam, melepas sabuk nya dan menjambuk kulit memar (Y/N) yang masih sakit dengan sabuk dengan ujung besi yang merobek dan mengoyak kulit nya.

'Apa aku akan mati? ' (Y/N) sudah pasrah, tidak perduli dengan masa depan yang semu dan mulai terjatuh dan menutup mata tamat. //plak. G.

===============================

"(Y/N)!(Y/N)! SEKOLAH YOK! AYO BANGUN! KEBO" terdengar suara teriakan cempreng yang tak asing bagi nya, suara yang membuat nya memiliki secercah harapan.

Dia mulai membuka mata nya, cahaya dari jendela menusuk mata nya.
Dia tidak bisa bergerak dari tempat nya, tubuh nya mengalami lumpuh sesaat karena luka luka yang mulai membengkak.

Akhir nya (Y/N) terpaksa tidak menjawab suara itu, dia tau orang tua nya sudah kembali berkerja tanpa melihat dirinya terlebih dahulu, dan disatu sisi dia tidak mau merepotkan teman nya dan membuat nya khawatir.

"Maaf Feyy" cairan bening itu merembes keluar dari mata bengkak nya untuk kesekian kali nya.

Suara dari luar sudah berhenti, menandakan orang itu sudah pergi.
Beberapa jam setelah itu (Y/N) memaksakan tubuh nya untuk berdiri, karena dia tidak masuk sekolah jadi (Y/N) memutuskan untuk mengisi perut nya yang belum makan semenjak istirahat sekolah kemarin.

Karena tidak ada makanan terpaksa dia harus memasak nasi goreng dan telur dengan bahan seadanya.

Kryuk~

Dandelions || CreepypastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang