Malam ini, saat di perjalanan kearah rumah target mereka (Nina dan (Y/N)) mengatur strategi untuk mengabisi nya dengan cepat agar tidak membuang tenaga.
"Apa jumlah mereka banyak? " Tanya (Y/N) kepada Nina.
"Sepertinya empat atau lima orang, mereka penyeludup narkotika yang mengaku adalah anggota organisasi Creepypasta" mata mereka masih siaga dengan setiap langkah yang dilalui nya.
"The fuck. Psycho menjadi pecandu narkoba? "
"Memang ada sih, tapi Slenderman tidak memperbolehkan kami dipengaruhi oleh barang-barang itu, kami bertidak karena perintah nya dan kemauan kami bukan pengaruh obat"
"Quote mu bagus"
"Ini beneran (Y/N)!" Nina menekuk wajah nya.
Mereka sampai ditempat yang ditunjukkan.
"Pasti mereka juga menjaga wilayah dekat sini, jadi ini adalah bagian mu. Aku akan masuk dan mengatasi mereka yang berada didalam rumah itu" Tunjuk (Y/N) yang diangguki oleh Nina.Mereka berpencar, Nina menemukan pemuda yang berkeliling dengan topeng berlubang dan membawa tongkat besball. Nina yang sudah terlatih pun menggunakan trik nya untuk mengecoh lawan yang mempunyai pikiran pendek.
Sementara itu (Y/N) bergerak dengan merayap dilangit-langit, dan mengintai dari atas.
"Aku tidak sebodoh mereka" perkataan orang itu membuat (Y/N) semakin waspada, ternyata dia mempunyai kepekaan dengan rangsangan tubuh makhluk lain disini.Karena sudah terpergok, (Y/N) turun dan mengangkat tudung nya sampai bibir.
"Mengagumkan"Orang itu melompatin meja dan menyerang (Y/N) dengan katana.
"Aku tidak tau. Kalau yang ku dapatkan adalah dirimu" ucap orang itu di sela pertarungan dasyat kedua nya.Sabit (Y/N) membelit katana nya dan melemparnya kesembarang arah, dengan cepat orang itu merogoh saku jaket nya dan mengeluarkan pistol cadangan dan menembak (Y/N) tepat di mata dan pinggang.
"Everything will be alright" (Y/N) tertawa dan melempar sabitnya memutar, sampai perut orang tersebut terkoyak dan terbelah dengan tidak rata.
Ckrrakk!!
"Ukhh! "
Sabit itu dihujamkan beberapa kali sampai dipastikan nyawa nya sudah terlepas dari raga.
"Aku adalah malaikan maut mu, yang menentukan pantas tidak nya dirimu hidup fufufu~" jari (Y/N) yang dipenuhi darah bergerak kebibirnya sendiri dan menjilat nya.(Y/N) menatap lamat kobaran api itu, raut nya menyiratkan dendam yang besar dan rasa haus akan darah.
Kret..
Tanyan nya yang kuat menggenggam tongkat sabit nya, kemudian diangkat dan digunakan (Y/N) untuk mengupas kulit wajah nya sendiri.
Darah segar menetes keluar dengan deras nya, urat urat terlihat, tanpa mata hanya rongga hidung mulut dalam nya yang tersisa.
Dia membakar mayat itu bersama obat-obatan terlarang."Dengan begini, tidak akan ada siapapun yang tau tentang wajah ku, dan tau tentang diriku. Everything will be alright"
Dia berjalan keluar meninggal kan tempat kejadian yang dengan cepat dilalap api karena obat-obat itu."Kau sudah selesai? " tanya Nina yang mendekati nya dengan menyeka darah dipipinya.
"Ya"
"(Y/N)?" panggilan Nina dijawab dehaman oleh (Y/N)
"Hum... Tidak apa" ucapan Nina memandangnya khawatir.
"I'm fine Nina" mereka melanjutkan perjalanan pulang dengan kebisuan.
----------------------------------------------------------
"Jeff! Aku pulang kyaaa!! " Nina yang baru memasuki Mansion langsung memeluk Jeff, Jeff menendang nya dan melihat Nina dengan death glare nya.
"Bau darah" suara Eyeless Jack disambut (Y/N) yang masuk kedalam mansion.
(Y/N) berhenti di sana dengan darah masih menetes melewati bawah tudung nya.
"Kau kenapa? " Tanya Laughing Jack, BEN yang mendengar segera menutup ponsel nya dan memandang nya.
'Apa yang harus kulakukan sekarang' batin BEN yang bingung, ingin menanyai (Y/N) tapi mereka pasti akan mengatainya lagi.
Jujur saja dia sangat khawatir melihat darah yang masih menetes hingga membuat genangan di lantai bawah nya.Jeff yang melihat (Y/N) yang masih diam saat ditanyai mulai naik pitam dan menarik paksa jubah yang selama ini membalut tubuh nya.
Sebagian dari mereka dibuatnya terkejut dan bingung."APA YANG TERJADI DENGAN MUKA MU (Y/N)!?" BEN yang pertama menanyai nya.
"Apa maksud mu? Ini adalah muka ku. Itu yang kalian ingin tau kan" ucap (Y/N) dengan suara rendah seperti biasa.
"B-benarkah? Tapi aku baru menyadari ada darah yang menetes saat kita menyelesaikan tugas tadi?" tanya Nina sedikit canggung.
"Luka nya tertutup.... Ku buat yang baru" jawaban palsu dari (Y/N) mendapat sorakan dari Jeff.
"ahahha... Itu sangat keren bi*ch, selera BEN memang buruk karena menolak mu ya" Jeff tertawa, BEN yang nama nya disebut mulai gelagapan dengan raut panik.
"B-bukan.. Aku.. APA APAAN KAU INI JEFF! SIALAN KAU KEPARAT! " BEN melempar Jeff dengan ponsel nya yang ditangkap dengan mudah oleh Jeff.
"Kita beritahu Slendy dulu tentang tugas ini" Nina menarik tangan (Y/N) meninggalkan ruang tamu.
Tapi sepasang mata masih setia memandang mereka, atau lebih tepat nya (Y/N).'Ada apa dengan mu (N/N)?'
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelions || Creepypasta
FanfictionSeorang gadis yang selalu mendapat penyiksaan karena ketidak sempurnaan nya, tidak ada hari tanpa bulian, tidak hari tanpa luka lebam maupun gores. Dia masih tetap hidup untuk satu tujuan, yaitu kebahagiaan dimasa depan. Nahas, kita tidak akan per...