5

2.9K 473 235
                                    

Dianjurkan untuk membaca bab sebelumnya

Awas banyak typo bertebaran.

Motor dengan cat berwarna hitam melaju dengan kecepatan penuh di tengah jalanan kota yang cukup senggang. Lampu jalanan menerangi jalanan yang cukup gelap pada saat itu.

Pengemudi itu terus meng-gas motornya menambah kecepatan. Sementara penumpangnya mati-matian menahan dirinya agar tidak tumbang. Tangannya mencengkeram keras jas hitam yang pengemudi itu pakai.

[Name] memang lemah. Tapi kalau menyangkut hidup dan matinya, dia akan berusaha keras untuk tidak kehilangan nyawanya. Seperti keadaan saat ini, jari-jemari tangannya entah kenapa mendapat semacam kekuatan. Yang sebelumnya memegang se-gelas air putih saja gemetaran, sekarang dapat mencengkeram jas orang yang didepannya dengan sangat kuat.

Dari arah belakang, muncul satu persatu mobil dengan warna yang sama dengan gelapnya malam. Mereka menembakkan peluru dengan agresif.

[Name] yang ketakutan spontan memeluk Suna yang sedang mengendarai motor.

Suna yang merasakan ada tangan mungil yang memeluk perutnya merasakan geli dan juga sedikit hangat.

Ingat hanya 'sedikit'

Suna melirik ke-arah spion melihat orang-orang yang menyerangnya. Lalu menambahkan kecepatan pada motor besarnya itu. "Sial, kenapa harus sekarang?!" Gumam Suna.

Suna dengan kecepatan penuh membelah udara dingin dan gelapnya malam. Dari belakang muncul gerombolan geng sepeda motor yang akhir-akhir ini meresahkan warga. Di antara pengemudi dibelakangnya, ada satu motor yang menarik perhatian Suna.

"Apa-apaan desain motor itu." Lirik Suna ke arah spionnya, sambil mengamati satu persatu pengendara dibelakangnya.

Motor yang dibicarakan Suna adalah motor yang dikendarai oleh Tanaka yang memboncengi Nishinoya. Di body motor yang di duduki dua orang tersebut tertulis 'i love u kiyoko-san ♡'

Meski begitu, jangan pernah menganggap remeh serangan Tanaka dan Nishinoya. Orang-orang sering tertipu dengan gaya fashionnya yang terlalu norak.

"Noya-san! Kau sudah siap?" Tanya Tanaka dengan semangat membara.

"Tentu saja Ryuu!" Balas Nishinoya sambil mengarahkan pistol berlaras panjang ke arah motor Suna.

Suna yang melihat duo ganas beraksi segera menghubungi bawahannya melalui earphone nya.

'Sally' -Suna

'Ha'i master'

'Kirimkan bantuan' -Suna

'Okey'

Sally ini adalah komputer yang di program untuk mematuhi perintah yang di berikan oleh anggota Inarizaki.

Sally OC yang aku buat ehe.

Langsung saja anggota Karasuno dengan ciri khas tubuh pendek dan poni nyentrik itu meluncurkan serangan dengan brutal.

Peluru yang ditembaki Nishinoya terbang dengan kecepatan penuh ke arah ketua Inarizaki itu. Tapi, satu pun peluru tak ada yang mengenai motor yang dikendarai tuan motor itu.

Nishinoya sengaja melesetkan tembakannya untuk melihat seberapa pro nya Suna mengendarai motor itu dengan memboncengi se-onggok beban.

"Noya-san! Berhentilah bermain-main!" Seru Tanaka yang sibuk mengendarai motor.

"Tahan sebentar lagi Ryu!" Seru Nishinoya kegirangan.

Setelah Nishinoya mengatakan itu, dari belakang anggota Karasuno muncul para bala bantuan Inarizaki.

BOSS! || Suna RintarouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang