27

11.3K 1K 38
                                    

Erik berjalan mengitari taman Kekaisaran. Ia baru saja menyampaikan perintah Luis untuk kaisar. Tidak lupa Erik juga melaporkan beberapa kejadian yang terjadi belakangan ini. Dengan lesu Erik berjalan menuju sebuah pohon rindang. Sudah hampir satu minggu sejak perang berlalu, sekarang keadaan isatana sudah kembali tentram.

"Hah lelahnya~".

Bagaimana tidak lelah, setelah peperangan itu, Erik di sibukan dengan berbagai kegiatan yang Luis limpahkan kepadanya. Erik menidurkan dirinya di bawah pohon rindang. Karena rasa lelahnya perlahan Erik menutup kedua matanya untuk tidur. Baru saja ia akan menuju Alam mimpi sebelum guyuran air menyiram tubuhnya.

"Huaaaa hujannnn". Jerit Erik kaget saat rasa dingin menyergap tubuhnya.

Dengan kesal Erik berdiri untuk membersihkan tubuhnya yang sudah basah kuyup.

"Sialan siapa yang berani menyiram tubuhku!? Shit tubuhku jadi basah semua". Gerutu Erik dengan pandangan kebawah meneliti area tubuhnya.

Sedangkan sang pelaku penyiraman berdiri dengan takut. Ia tidak sengaja menyiram Erik. Ia kira di sana tidak ada orang.

"Maaf" ucap Sang Penyiram tidak enak hati dengan suara pelan.

"APA KAU TIDAK LIHAT DI—". Teriakan Erik terhenti saat memandang wajah pelaku penyiraman. Matanya tertegun melihat paras perempuan sang pelaku penyiraman. Perempuan itu memiliki wajah manis dengan body goals. Lekukan tubuhnya terlihat indah. Membuat Erik tidak tega untuk melanjutkan acara marahnya. Jiwa penyayang wanita Erik timbul seketika.

"Maaf, aku tidak sengaja. Aku kira di sana tidak ada orang." ucap Sang Perempuan sambil meringis.

Melihat gelagat aneh Erik yang terdiam, membuat Pelayan perempuan itu khawatir. Takutnya Erik mengalami gegar otak karena tersiram air dari wadah yang ia bawa tadi.

Dengan cemas sang Pelayan Perempuan berjalan mendekati Erik. "Hey Anda tidak apa-apa?" tanyanya.

Erik di buat mupeng saat melihat kedekatan di antara mereka. Apalagi Saat matanya melihat keindahan dua buah daging yang menggantung di depannya. Membuat matanya rileks seketika.

Pelayan perempuan itu mengernyit sambil melihat ke arah mana mata Erik memandang. Matanya melotot horor saat mengetahui subyek yang di lihat Erik.

"Kyaaaa Dasar Mesum" Teriak sang pelayan perempuan sambil menyilangkan tangannya di depan dada.

Erik gelagapan saat mendengar teriakan pelayan perempuan di depannya. "Jangan berteriak" dengan spontan Erik membekap mulut sang pelayan.

Erik merilik sekelilingnya takut ada yang mendengar teriakan sang pelayan perempuan.

"Aaaaa sakit".

Erik berteriak kencang saat dengan tanpa belas kasih perempuan di depannya menggigit tangan yang ia gunakan untuk membekap mulut perempuan itu.

Pelayan perempuan itu menatap Erik sinis dengan kemarahan yang tidak ia tutupi. "Dasar pria mesum, jangan sembarangan menyentuh orang!". Ucap kesal sang pelayan perempuan.

Erik mengibaskan tangan kanannya yang terasa nyeri akibat gigitan perempuan di depannya itu. Sial ternyata gigitannya sangat menyakitkan.

"Kau salah paham padaku. Aku bukan pria mesum". Ucap Erik mencoba membela diri.

Mata sang pelayan perempuan memincing tidak menyetujui ucapan yang Erik layangkan. "Dasar pembohong, penjahat kelamin". Umpat Sang pelayan tanpa rasa takut.

Mendengar umpatan itu, emosi Erik tersulut. "KAU! kau tidak tahu aku ini siapa hah?! Aku Erik Kolkhis Sang tangan kanan Yang Mulia Putra Mahkota sekaligus Panglima perang kerajaan". Ucap Erik kesal karena di panggil penjahan kelamin. Enak saja pria sesempurna Erik di bilang penjahat kelamin. Cih level Erik lebih mulia dari pada para penjahat kelamin di luar sana.

Change To Live Again (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang