Happy Reading
Anaya merutuki kebodohannya sendiri setelah sampai rumah. Gadis itu berbohong kepada Varo jika salah satu sahabatnya menelpon. Entahlah, tiba-tiba saja Anaya malas berbasa-basi dengan si cowok valak itu. Dan sekarang, ia pula yang menyesal karena tidak tahu apa yang akan Varo bicarakan dengannya.
Setelah membersihkan badan dan melakukan skincare rutinnya setiap malam. Anaya lebih memilih mengistirahatkan tubuhnya lebih awal dari biasanya. Karena malam ini suasana hatinya sedang tidak baik, mungkin bisa dibilang gadis itu sedang bad mood.
Baru saja gadis itu akan memejamkan matanya, tiba-tiba terdengar suara deringan dari handphone-nya membuat Anaya mendengus kesal. Gadis meraih handphone-nya yang berada di atas nakas, merutuki seseorang yang menggangu tidurinya.
Anaya mengangkat panggilan itu dengan sedikit malas. Kali ini benar, Dira yang menelponnya.
"Hallo, napa Dir?" tanyanya dengan sedikit malas.
"Lo lagi ngapain sekarang?" tanya Dira di sebrang sana.
"Mau tidur, napa emangnya? Lo ganggu tau gak!" jawab Anaya dengan sedikit kesal.
Nadira sedikit terkekeh yang membuat Anaya mendengus kesal.
"Heheh, sorry Nay. Gue ada perlu ni-"
"Gak bisa. Gue mau tidur," potong Anaya.
"Yailah Ci, baru juga jama berapa. Tumben banget lo tidur jam segini," heran Dira.
"Besok aja deh besok. Mood gue lagi gak baik hari ini. Gue cape, mau tidur," finalnya dan langsung menutup panggilan sepihak. Masa bodoh jika sahabatnya itu mengumpati dirinya. Hari ini Anaya benar-benar tidak ingin di ganggu oleh siapapun.
****
Di pagi yang cerah ini Anaya sudah siap dengan balutan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya. Dengan rambut ombre ungu yang di curle, menambah kesan bad girl gadis itu semakin hidup. Kemarin sore, sebelum menghampiri Om nya. Anaya menyempatkan diri untuk mampir ke salon dan sedikit merubah warna rambutnya.
Anaya berjalan santai menuruni satu persatu anak tangga. Gadis itu menghentikan langkahnya di anak tangga terakhir saat melihat seseorang yang dengan santainya duduk di ruang makan sambil memainkan handphone.
Dari punggungnya saja Anaya bisa menebak jika itu Varo. Anaya mengernyit heran, sedang apa cowok itu disini?
"Ngapain lo disini?" tanya Anaya yang baru saja sampai di meja makan.
Varo melirik Anaya sebentar, mengalihkannya pandangannya dari handphone yang sedang ia mainkan.
Anaya tetap stay dengan gaya cueknya. Gadis itu sedikit mengernyit heran saat Varo bangkit dan mendekatinya.
"Udah, gak usah banyak omong. Sekarang sarapan, udah itu kita berangkat biar gak telat ke sekolah," ucap Varo dengan suara beratnya.
Anaya mendengus kesal, berani sekali Valak itu memerintah layaknya seorang tuan rumah.
"Siapa lo nyuruh-nyuruh gue?! Gue males sarapan hari ini," pungkas gadis itu dengan tangan yang di lipat dan juga bibirnya yang mengerucut. Membuat Varo gemas dibuat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO
Teen Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM DIBACA!!] UPDATE SETIAP MALAM MINGGU Alvaro Arbeloa Maldini. Cowok bengal yang di anugrahi oleh tuhan dengan ketampanannya. Pulang pergi ke ruang BK sudah menjadi rutinitasnya sehari-hari. Banyak wanita yang berharap di jadika...