Happy Reading ❤️
_______________Saat ini Anaya sedang anteng bermain bersama Buaya, Monyet peliharaan Rayan yang menurut gadis itu sangat lucu dan menggemaskan. Monyet itu bukan sembarang Monyet, badannya bersih dan tidak dekil jadi tidak heran jika Anaya begitu asik bermain dengan Monyet yang di beri nama 'Buaya' itu oleh pemiliknya. Bahkan ia tidak bergabung dengan teman-temannya yang asik membuat sosis bakar. Hal itu tak luput dari perhatian anggota ADERAAL, mereka menatap tidak percaya dengan gadis itu. Anaya itu terkesan jutek dan galak, tapi saat bersama Buaya gadis itu malah sangat ramah dan keluarlah sikap lemah lembutnya.
Karena sekarang ini ADERAAL sedang mengadakan sebuah acara, acara yang di hadiri oleh anggota ADERAAL. Kecuali Anaya dan ke-tiga temannya, mereka di undang Varo untuk hadir di acaranya. Acara sekumpulan para pecinta reptil dan juga acara makan bersama. Banyak dari anggota ADERAAL yang memelihara reptil, mereka sangat antusias untuk memamerkan peliharaan nya. Mulai dari Biawak, Ular, Iguana dan lain sebagainya, halaman Markas yang luas di manfaatkan mereka dalam kegiatan ini.
Anaya cukup senang bisa ikut bergabung dengan mereka. ADERAAL tidak seperti yang Anaya pikiran, mereka berbeda dari geng motor lainnya. Walaupun gadis itu sering membuat keributan di Markas, tapi mereka tetap ramah dan selalu menghormati Anaya sebagai perempuan.
"Buaya kamu lucu banget sih, orang tua kamu siapa? Pasti lucunya kamu nurun dari Mama kamu. Enak ya coklat nya? Nih makan lagi nih," monolog Anaya dengan tangan yang sibuk memberikan sepotong coklat kepada Buaya.
Semua binatang berjejer rapih dengan kandangnya masing-masing. Dibiarkan oleh si pemiliknya yang sedang asik mengobrol.
"Gue cariin taunya disini lo," uacap Varo yang baru saja menghampiri Anaya.
"Eh Var, ada apa?" tanya Anaya yang baru menyadari kehadiran si Valak itu.
"Enggak, itu temen-temen lo lagi bakar-bakar gak ikutan?" tanya Varo.
Anaya melirik ke arah teman-temannya yang sedang sibuk dengan kegiatan mereka. "Nanti aja deh, gue lagi asik main sama Buaya. Liat deh Var, dia lucu banget!" seru Anaya dengan senyum lebarnya.
Varo melirik ke arah Buaya yang sedang asik memakan cokelat dari Anaya. Coklat itu, coklat yang Varo beli dengan Anaya di Supermarket sebelum datang ke Markas. Tapi dengan tanpa dosanya Anaya malah memberikan coklat itu ke Buaya, Monyet itu sudah seperti manusia memakai kaos dan traning. Ia berdecak kesal, tak habis pikir dengan Rayan yang malah membawa Monyet ke acara ini dan kenapa harus diberi nama Buaya?
"Gak! Biasa aja. Lucuan juga gue!" tegas Varo membuat Anaya mendengus kesal.
"Tapi lo ngeselin dan galak," cibir Anaya membuat Varo menghela nafasnya sebentar.
"Makan dulu Nay, lo belum makan," titah Varo.
Gadis itu tidak menghiraukan ucapan Varo, ia masih asik memberikan coklat kepada Buaya.
Varo semakin dibuat kesal dengan gadis di depannya itu yang sedang asik memberikan coklat kepada Buaya alias si Monyet peliharaan Rayan. Bisa-bisanya Anaya membiarkan perutnya kosong hanya untuk bermain dengan Monyet. Varo tidak ikhlas jika coklat pemberiannya Anaya kasih ke Monyet ber kaos itu, sungguh tidak rela.
"Heh Monyet! Gak tau diri lo ya jadi Monyet. Itu coklat gue!"
"Di lepeh gak? Lepeh gakk?!!" Gila, Varo sudah gila. Anaya menggelengkan kepalanya tak habis pikir, hanya perkara Coklat Cowok itu sampai memaki Buaya yang tak tahu apa-apa. Lihat sekarang, Monyet kecil yang polos itu hanya menatap heran kearah Varo. Anaya tidak bisa menebak kalau Rayan tahu jika Buaya di marahi seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO
Novela Juvenil[ FOLLOW DULU SEBELUM DIBACA!!] UPDATE SETIAP MALAM MINGGU Alvaro Arbeloa Maldini. Cowok bengal yang di anugrahi oleh tuhan dengan ketampanannya. Pulang pergi ke ruang BK sudah menjadi rutinitasnya sehari-hari. Banyak wanita yang berharap di jadika...