Happy Reading ❤️
_________________Pagi ini sekolah di hebohkan dengan berita Varo yang berangkat bersama Anaya. Gadis itu dengan santainya berjalan bersama Varo dengan menenteng sebuah Paper bag berwarna pink berukuran sedang yang bergambar karakter. Yang di dalamnya berisi makanan dan minuman untuk si Valak.
Ini hari pertama Anaya untuk menjalankan kesepakatan dengan si Valak itu. Yaitu mengurus keperluannya selama satu Minggu. Jika Cowok itu tidak mengancamnya, Anaya tidak mungkin mau menuruti perintah si Valak itu. Yaa, setelah aksi gendong-gendongan kemarin. Varo membuat kesepakatan dengan gadis itu, mau tak mau Anaya harus menerimanya. Jika tidak, Varo akan melemparkan tubuh Anaya dari atas rooftop. Dan Varo akan menyebarkan video rekaman cctv di belakang sekolah yang tanpa sengaja merekam aksi mereka kemarin. Untung saja Varo berhasil menghapus video itu dari komputer sekolah sebelum di kirim ke Handphonenya.
Gadis itu sudah seperti Ratu yang di dampingi oleh seorang Raja tampan dan di kawal oleh beberapa pengawal. Begitulah pandangan semua Siswi yang melihatnya. Anaya berjalan beriringan dengan si ketua ADERAAL dan ke-enam inti ADERAAL yang lainnya berjalan di belakang mereka.
Anaya dan Varo tidak mengambil pusing hal itu. Bagi Anaya itu sudah bisa, karena gadis itu adalah seorang selebriti di sekolahnya. Siapa yang tidak mengenal Anaya, seorang selebgram multitalenta yang akun nya sudah bercentang biru. Sebut saja Varo itu kudet karena tidak mengetahui ada seorang selebgram di sekolahnya.
Sekarang mereka sudah sampai di kantin untuk mengisi perut mereka sebelum belajar di mulai. Ralat, maksudnya untuk mengisi perut mereka sebelum bolos.
"Mang Jaja, Nasi gorengnya enam ya Mang. Gak pedes, minum nya es teh!!" teriak Airon yang sekarang sudah duduk bersama teman-temannya.
"Siap Den!!" Jawab Mang Jaja tak kalah kencang.
"Masak apa lo?" tanya Varo saat Anaya duduk di sebelahnya dan mulai mengeluarkan makanan yang ia bawa dari Paper bag lucunya.
"Lo liat aja sendiri, gue gak sempet liat," jawab Anaya.
"Emang bukan lo yang masak?" Anaya menggelengkan kepalanya sebentar.
"ART gue yang masak, gue gak bisa masak," jawab Anaya dengan santainya.
"Cantik doang, gak bisa masak," sindir Arvin yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Anaya.
"Lo nyindir gue?!" tanya Anaya dengan mengangkat sebelah alisnya.
"Ehh, enggak kok Nay," jawab Arvin.
"Lagian Varo siapa gue harus gue masakin? Emang gue pembantunya? Gue di gaji sama dia? Enggak kan?!" tutur Anaya. Mereka semua menganggukkan kepalanya, terkecuali Varo yang sedang sibuk mengunyah makanannya.
"Mampus lu, pagi-pagi udah bangunin Macan tidur," ejek Sam kepada Arvin. Sedangkan yang di tunjuk hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Arvin lupa jika Anaya bukanlah gadis biasa.
"Ehh ini nama nya apa sih?" tanya Rayan yang sedang memainkan Paper bag milik Anaya.
"Itu namanya kertas," jawab Airon ngasal.
"Gue tau ini kertas, tapi kenapa bentuknya kek gini?" heran Rayan.
"Sok tau lo. Itu namanya Paper bag!" ucap Aksa sambil menoyor kepala Airon. Anak itu langsung mengusap kepalanya, sedangkan Rayan hanya menganggukkan kepalanya sambil bergumam.
"Gue heran sama cewek. Apa manfaat nya coba beli barang yang bahkan gak ada manfaatnya sama sekali," ucap Sam tak habis pikir.
Aksa menepuk bahu Sam sambil membagikan pesanan mereka secara estafet yang baru saja datang. "Nih gue jelasin satu-satu ya. Pertama, Cewek beli barang yang gak penting itu karena lucu. Kedua, barang itu emang gak penting. Tapi—" jeda Aksa, "siapa tau nanti penting, makanya di beli. Sampe sini paham?" Ketiga temannya yang sedari tadi menyimak dengan seksama itu menganggukan kepalanya, setelah itu tidak ada lagi suara yang terdengar diantara mereka. Mereka sedang pokus melaksanakan sarapan paginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO
Novela Juvenil[ FOLLOW DULU SEBELUM DIBACA!!] UPDATE SETIAP MALAM MINGGU Alvaro Arbeloa Maldini. Cowok bengal yang di anugrahi oleh tuhan dengan ketampanannya. Pulang pergi ke ruang BK sudah menjadi rutinitasnya sehari-hari. Banyak wanita yang berharap di jadika...